"jika tahajjud dan dhuhaku tetap tidak mampu menandingi lauhul Mahfudzmu, maka izinkan istikhorah membuat ku ikhlas melepaskanmu."
~Zidan Abidzar Albirru~
•melfi•
Melody menelan salivanya. Terkekeh pelan. "Baru sebentar aku pergi panggilan itu sudah berganti rupanya," ucap Melody.
"Bukan begitu--" ucap Arfi gugup.
Melody melirik pada sekitarnya, kini anak anak Antariksa tengah memandang mereka dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Membuat Melody merasa tidak nyaman.
Arfi yang mengerti ketidak nyamanan Melody. Segera mengajaknya pergi dari tempat itu. Berbicara berdua saja di halaman samping vila.
Suasana senggang sejenak. Melody memperbaiki sweaternya yang ditiup angin. Udara pagi ini benar-benar dingin.
Mereka berdiri saling berhadapan dari jarak beberapa meter. Saling menatap Sejenak, sebelum salah satu dari mereka memutus tatapan itu.
"Kamu sudah terima bunga dari aku, by?" Tanya Arfi membuka pembicaraan.
Melody mengangguk, sebagai jawaban. Ia sedikit bingung harus mulai bicara dari mana.
"Kamu suka bunganya?" Tanya Arfi lagi.
Melody diam, tak memberi jawaban. Sekedar mengangguk pun ia tidak mampu. "A-aku kesini mau tanya sesuatu," tutur Melody. Mengalihkan pembicaraan.
Arfi mengangguk, pertanda ia mengizinkan Melody untuk mengucapkan apa yang ingin gadis itu tanyakan.
"Kamu tidak benar-benar menginginkan aku kembali ke kamu kan kak? Kamu gak beneran mau pertahanin pernikahan kita kan?" Ucap Melody.
"By aku--"
"Aku kecewa karna kamu udah sembunyikan pernikahan kita, disaat aku justru berniat ngejauhin kamu karna kedekatan kita yang udah mulai gak wajar. Aku cape kak! Kamu pikir semudah itu ngejauhin kamu? Kamu pikir aku gak sakit?" Tepis Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
melfi (love and hurt?) REVISI
Roman pour AdolescentsIni tentang seorang pemuda bernama Arfi Fadillah Winata yang di minta untuk menikahi seorang gadis oleh ayah dari gadis itu sendiri. Gadis yang menjadi sahabat kecilnya dulu. Ini juga tentang Melody Alzeta Pratama Gadis cantik yang sama sekali tida...