MELFI [6. Tiga syarat]

211 17 4
                                    

"Jangan terlalu membenci. jangan juga terlalu cinta. Karena Allah maha membolak balikkan hati"

~Arfi Fadillah winata~

Jangan lupa follow dulu guys


•melfi•

Di dalam sebuah ruangan yang di dominasi dengan furniture hitam. Tempat bisanya anak-anak Antariksa menghabiskan waktunya untuk sekedar bertukar pendapat atau mengatur strategi. Dua lelaki berumur 23 tahun itu, tengah duduk di sebuah sofa yang menghadap ke balkon. saling menatap dengan pandangan penuh arti. Tersirat banyak pertanyaan di otak mereka. Ada kemarahan juga yang tengah menggeluti pikiran salah satu mereka.

"Lo ngapain mukul gue?" Ucap Arfi.

"Kenapa lo bawa Mel kesini?" Kevin balik bertanya.

"Lo ingetkan kan gue udah nikahin Melody?" Ucap Arfi.

Kevin sontak menatap Arfi. Sungguh ia lupa kalau Arfi sudah menjadi suami Melody sekarang.

"Sekarang kasi tau gue, apa alasan lo nikahin Mel?!" Ucap Kevin sepelan mungkin. agar tak terdengar oleh yang lain, Khususnya Melody.

"Karna gue cinta sama Zee" jawab Arfi.

"Kalo cinta, lo gak akan sembunyiin pernikahan ini." Sahut Kevin.

"Gue serius Vin. Gue cinta sama Zee, bahkan sejak dulu!" Arfi mempertegas ucapannya. Agar sahabatnya itu percaya.

Kevin memang tau Arfi dan Melody sudah bersahabat sejak kecil. Tapi apa benar ucapan Arfi ini.

"Apa Mel tau ini lo?" Yang menjadi pertanyaan besar diotak Kevin, apakah Melody sadar Arfi yang bersamanya sekarang adalah Arfi sahabat kecilnya? Sikap Melody pada Arfi tadi menunjukkan rasa tidak suka, bukankah dulu mereka sangat akrab.

"Kayaknya enggak." Jawab Arfi terkekeh sedih. Mungkin Melody sudah benar-benar melupakannya.

"Lo bisa bilang kalo ini lo ini Arfi sahabat kecilnya, fi! Mungkin aja dia bakal bisa terima lo, dan gak harus ada drama nyembunyiin pernikahan kayak gini." Tegas Kevin.

Arfi menghembuskan napas pelan. Menatap Kevin sebentar lalu meluruskan pandangannya kedepan.
"Kalo gue gak ngelakuin kesalahan dengan ninggalin dia waktu itu mungkin iya, Vin. Gue gak perlu susah mersikap seperti orang lain kayak gini,"

"Maksud lo?" Tanya Kevin.

"Dulu waktu kecil gue pernah janji untuk tidak pernah ninggalin dia, kita akan slalu sama-sama sampai dewasa. Gue juga udah janji sama bang Derren buat jaga Zee jika suatu hari nanti bang Derren harus pergi jauh. Tapi gue langgar janji itu, Vin!" Arfi menyapu sudut matanya, tanpa sadar setetes air mata sudah lolos dari pengawasannya.

"Gue ninggalin dia, gue ingkarin janji gue. Bahkan gue gak ada disaat bang Derren meninggal, gue gak bisa jaga Zee, gue udah biarin dia jatuh dan bangkit sendiri. Gue yakin Zee gak akan mau lagi kenal gue." Sambungnya.

"Kenapa lo pergi?"

"Karena gue harus ikut Abi tinggal diAmsterdam," jawab Arfi.

Kevin kembali di sulut emosi. Rahangnya mengeras, matanya memerah. tampak sangat menyeramkan.

Bugh

Untuk kedua kalinya Arfi mendapat bugeman dari Kevin.

"Itu bukan alasan yang tepat buat lo nyembunyiin pernikahan ini!" Pekik Kevin.

Arfi memang lelaki baik! pantas untuk Melody. Tapi yang membuat kevin tak terima, kenapa harus disembunyikan.

"Kita juga harus menyelidiki kasus kecelakan bang Derren Vin, gue gak bisa gegabah dengan bilang kesemua orang kalau Zee istri gue, gue takut dia dalam bahaya, gue takut masih ada orang memantau gerak geriknya dari jauh." Jelas Arfi.

melfi (love and hurt?) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang