Ini tentang seorang pemuda bernama Arfi Fadillah Winata yang di minta untuk menikahi seorang gadis oleh ayah dari gadis itu sendiri. Gadis yang menjadi sahabat kecilnya dulu.
Ini juga tentang Melody Alzeta Pratama
Gadis cantik yang sama sekali tida...
"Setidaknya, izinkan doaku bertarung dengannya dilangit, jika memang pada akhirnya dia yang menang, aku ikhlas... Sebab cara terbaik untuk berjuang sudah kulakukan,"
~Thorsy~
Jangan lupa follow!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•melfi•
Dua hari berlalu...
Tapi itu bukan waktu yang singkat untuk Arfi yang sudah sangat merindukan bidadarinya.
Didepan danau yang menjadi tempat berkumpul ternyaman anggota Antariksa, Arfi duduk sendirian, tatapannya terlihat kosong, badannya juga terlihat tidak bugar. Sudah dua hari sejak Melody pergi, pola makan lelaki itu menjadi sangat buruk.
Benar kata Athar, jika begini terus, Arfi mungkin akan kehilangan dirinya sendiri.
"Gimana? Kita kasi tau kapten kagak?" Bisik Sholeh pada Viko.
Dua lelaki itu berdiri tak jauh dari posisi Arfi duduk.
"Serba salah a*j*r," sahut Viko.
"Gak dikasi tau ntar ngamok, dikasi tau takut makin ngamok," sambung Viko.
"Kenapa?" Tanya Arfi tanpa menoleh. Ia masih setia menatap lurus ke depan.
"Gimana?" Viko menyenggol tangan Sholeh.
"Jangan kasi tau nama aslinya," sahut Sholeh hampir tak terdengar.
"Gue tanya sekali lagi, ada apa?" Ucap Arfi tegas dan dingin.
"Emm, anu kap... B-buron yang selama ini kita cari udah terlacak data dan posisinya," ucap Viko sedikit gugup.
Arfi menoleh dengan cepat. "Arta?"
Sholeh dan Viko kompak mengangguk.
"Sekarang kita mau pergi ke Bandung, karna posisi Arta sekarang terlacak berada disebuah vila, dari informasi yang kita dapat, ada pesta narkoba disana," ucap Sholeh.
Arfi diam sejenak. Bandung? Apa ini kesempatannya untuk bertemu Melody?
"Tapi sebaiknya lo disini aja, biar kali ini kita yang selesaikan tugas," sahut Athar yang baru datang.
"Gak. Gue ikut!" Jawab Arfi cepat.
"Tapi kap, kondisi lo lagi kurang fit, lebih baik lo istirahat," kini Sholeh yang berusaha melarang. Niat mereka memberi tahu hanya agar Arfi tidak kebingungan ketika melihat basecamp yang kosong karena semua anggota akan segera pergi ke lokasi. Sama sekali tidak berniat mengajak, dengan kondisinya yang seperti ini, mereka takut Arfi benar-benar akan tumbang nantinya.
