"senyummu, cara bicaramu, tatapanmu, semua tentangmu, sungguh membuatku candu.
Namun aku takut Tuhanku cemburu."~Arfi Fadillah Winata~
Perhatian!
Dipart ini ada beberapa kata yang kurang baik (kasar)
Jadi dimohon jangan mambacanya secara jelas (sudah Thorsy sensor, jangan dibaca gamblang lagi!!)
Kalo kebaca Thorsy gak tanggung jawab ya!!🏃🏃Anggota inti Antariksa:
Arfi (ketua)
Kevin (wakil)
Tian
Nata
Viko
SholehAntariksa punya 50 orang anggota termasuk anggota inti.
Beberapa anggota Antariksa, dari sekian banyak:
Athar
Rifky
Bian
Levi
David
Adit
Kalo di sebutin semua bisa nama orang sekampung Thorsy pakai wkwkwk
jadi itu aja dulu.Naysila (istri Athar)
Sania (adik kandung Athar)
Daniel (kakak kandung Kevin, kakak sepupu Melody)•melfi•
Kening Melody saling bertautan kala melihat adanya seorang gadis berkebaya yang terbaring di atas ranjang salah satu kamar dibasecamp itu. Gadis itu meringkuk membelakanginya. Tidak tidur, hanya melamun.
Melody beralih menatap Arfi minta penjelasan. Apa maksudnya membawanya ke sini, dan kenapa ada seorang gadis di kamar ini. Siapa dia?
"Gue minta tolong sama lo buat periksa dia," ucap Arfi.
Melody semakin di buat bingung. "Dia sakit?" Tanya Melody.
"Dia hamil," jawaban Arfi sontak membuat Melody terkesiap. Tapi Melody tak lanjut bertanya. Siapapun gadis itu, eh maksudnya wanita hamil itu, ia tetap seorang dokter yang memang harus melakukan tugasnya. Masalah siapa suaminya Melody akan menanyakannya setelah ini.
"Mau apa lagi?" Ucap Melody, ia sudah siap dengan tas dokternya tapi Arfi dan beberapa anggota masih ada di kamar ini, bagaimana ia akan memeriksa wanita itu.
"Mau liat? Aku lempar sapu! Sana keluar," ucapnya sinis.Semua orang sudah keluar. Tersisa Melody dan wanita itu di dalam kamar. Melody mulai melakukan apa yang ia harus lakukan.
"Kamu sudah pernah periksakan kandungan kamu sebelumnya?" Tanya Melody memecah keheningan.
Wanita itu menggeleng, wajahnya terlihat pucat meski sudah dipoles dengan make up yang cukup tebal. Sorot matanya terlihat tidak mempunyai kehidupan. Perempuan yang jika dikira-kira lebih muda dari Melody itu terlihat sangat putus asa."Kenapa?" Melody kembali bertanya, ia tak mengerti apa yang terjadi. Wanita itu tak pernah mau menatapnya sejak tadi. Matanya terus menatap kearah lain, bahkan ketika Melody mengajaknya bicara.
"Untuk keluar rumah pun aku malu,"
Suaranya terdengar gemetar, matanya mulai berkaca-kaca."Kenapa harus malu? Gak semua wanita di percayakan untuk mempunyai seorang anak. Harusnya kamu bahagia," Melody benar-benar tidak mengerti. Baginya seorang anak adalah anugerah terbaik untuk memperindah sebuah hubungan suami istri. Tapi kenapa gadis ini justru sedih?
KAMU SEDANG MEMBACA
melfi (love and hurt?) REVISI
Roman pour AdolescentsIni tentang seorang pemuda bernama Arfi Fadillah Winata yang di minta untuk menikahi seorang gadis oleh ayah dari gadis itu sendiri. Gadis yang menjadi sahabat kecilnya dulu. Ini juga tentang Melody Alzeta Pratama Gadis cantik yang sama sekali tida...