Jesi 9 • Fighting

54.5K 5.4K 48
                                    

TERSERET DUGAAN KASUS MONEY LAUNDRY, BEBERAPA KEMENTERIAN DIPANGGIL DATANG KE KANTOR KPK

BERIKUT SEDERET NAMA YANG TERSERET KASUS MONEY LAUNDRY: SALAH SATUNYA ADALAH JAJARAN MENTERI?

DIDUGA MENGGELAPKAN UANG RATUSAN MILYAR, SEJUMLAH NAMA DIPANGGIL KPK UNTUK DI INTEROGASI.

"Mbak ..." Aldi mencolek lenganku saat break syuting.

Aku yang sedang fokus membaca berita kemudian menoleh ke arahnya. "Apa?"

Saat ini aku memiliki satu proyek yang sama dengan Aldi, tak heran jika aku selalu bertemu dengannya seperti ini.

"Lo udah liat trending belom?" tanyanya padaku.

Aku mengangguk. Meski kami tergolong orang yang cukup sibuk dan sering menjadi objek perhatian netizen, kami sebenarnya juga sering mengomentari kehidupan orang lain seperti mereka dan selalu mengikuti perkembangan berita di tanah air.

"Gue kemaren nggak sengaja denger soal masalah ini, Mbak."

Aku mengerutkan dahi karena tidak paham kemana arah pembicaraan Aldi yang tiba-tiba ini. "Maksud lo?"

Aldi terlihat gelisah dengan duduknya. "Pas kemaren kita di pesta kakaknya Axel, gue sempet denger sesuatu di kamar mandi."

Dahiku semakin mengernyit karena masih tidak paham dengan maksudnya.

"Soal kasus pencucian uang," lanjutnya.

"Mbak, udahan dulu ya. Makasih!"

Aku mengucapkan terima kasih pada MUA-ku agar dia segera menyingkir, karena topik pembicaraan kami akan lebih sensitif. Aku juga melirik Aldi agar melakukan hal yang sama, yang untungnya langsung paham dengan lirikan mataku.

Aku menggeser kursi agar lebih dekat dengannya. Meski aku belum tahu apa yang akan dibicarakannya, aku tetap mengantisipasi agar tidak ada orang lain yang nantinya ikut mendengar.

"Gue denger, ada dua orang lagi ngomongin soal tindakan mereka yang udah dicium KPK gitu, Mbak. Kalo gue nggak salah, namanya Joni sama satunya Ru ..."

"Ruben?" Aku memotong ucapannya.

"Nah, iya bener," ucapnya semringah.

Aku tahu dua orang yang disebut-sebut Aldi barusan adalah rekan kerja Mas Rizal. Dia pernah beberapa kali bercerita soal perbuatan keji keduanya. Ya, meski dia tidak mengatakannya secara gamblang, aku bisa menebak ke mana arah perkataannya dahulu.

"Maksud lo mereka bener-bener ngelakuin kejahatan?"

Meski kami berdua tahu jika tidak ada kelanjutan, kami tetap menggosipkannnya karena merasa puas setelah mengetahuinya lebih cepat dari yang lain. Itulah mengapa para netizen sangat semangat untuk ikut menyelidiki sebuah kasus yang sedang menyambangi para public figure, terutama yang dibencinya.

"Gue nggak yakin, Mbak. Tapi kalo dari yang kemaren gue denger sih, iya." Aldi terlihat ragu-ragu sebelum melanjutkan, "Mana kayaknya yang terlibat juga banyak. Soalnya sempet ada beberapa nama lain yang mereka sebut."

Aku mengangguk mengerti.

Dalam suatu pemerintahan, 'bersekutu' dalam kasus seperti itu memang tidak bisa dihindari. Awalnya aku tidak terlalu mengerti, tapi setelah kenal dengan Mas Rizal dan rutin mengikuti berita politik aku tahu bahwa dunia politik memang tidak pernah setenang kelihatannya. Ada banyak hal licik di dalamnya, seperti gunung es di tengah laut yang tidak kita tahu seberapa besarnya.

"Tapi lo nggak ketahuan, kan?" Dibandingkan bertanya lebih lanjut apa yang dia dengar, aku lebih tertarik untuk mengetahui jawaban dari satu pertanyaan ini.

Aldi menggeleng, sebuah gestur yang berhasil membuatku bernapas lega. Pasalnya jika aktivitas mengupingnya diketahui oleh orang lain, maka aku tidak yakin bahwa dia akan baik-baik saja.

***

From: Mas Pacar
Malam ini aku nggak jadi ke apart, Mbak
Ada rapat dadakan soalnya 🙏

From: Mas Pacar
Jangan lupa istirahat kalo udah nyampe
Nanti aku pesenin makan buat makan malam
Love you ❤️

Aku tersenyum membaca dua pesan Whatsapp dari Mas Rizal. Meski dia mengingkari janjinya untuk mengunjungi apartemenku, aku bisa mengerti karena beberapa masalah yang terus terjadi.

Aku sangat yakin jika dia tidak akan terlibat masalah seperti ini, karena dia bekerja di lingkungan yang sama dengan orang yang terlibat masalah, maka aku juga yakin bahwa lingkungan internalnya sekarang sedang tidak baik-baik saja.

To: Mas Pacar
Iya, Mas
Kamu jangan lupa makan
Jangan lupa istirahat walaupun banyak pekerjaan 😘

Anyway, sedari awal kami memang tidak pernah menuntut satu sama lain untuk saling menceritakan masalah dalam pekerjaan masing-masing. Jika dari aku dan Mas Rizal tidak membuka obrolan, maka satu yang lainnya juga tidak akan bertanya, mungkin permasalahan tersebut tidak ingin dibicarakan. Namun jika yang dilakukan sebaliknya, kami akan saling mendengarkan dengan baik dan mencoba memberikan perspektif akan permasalahan tersebut.

"Ayo, Mas." Aku mengajak Mas Bisma yang sedari tadi berbincang bersama salah satu kru sembari menungguku. Dia memang aku mintai tolong untuk mengantarku ke apartemen.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang