Jesi 24 • Bee

37.9K 5.2K 178
                                    

Selamat malam teman ✋
Mau ngasih tau dulu nih kalo sekarang udah dapet 300 followers di instagram

Makasih banget buat kalian yang udah follow Dan buat yang belum follow, yuk follow dulu sekarang yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makasih banget buat kalian yang udah follow
Dan buat yang belum follow, yuk follow dulu sekarang yaaa

Siapa tau buat part selanjutnya aku bakalan up lebih dulu di instagram sebelum ke wp kan? wkwk
Pokoknya ayo di follow dulu sekarang!

Selamat membaca

***


"...gitu bee." Aku bergidik ngeri mendengar kata terakhir yang diucapkannya barusan.

Alih-alih fokus mendengarkan penjelasannya perihal yang aku tanyakan kepada Mas Rizal sebelumnya, aku justru dibuat ngeri karena panggilan barunya yang entah mengapa membuat bulu kudukku berdiri saking merindingnya.

"Terus berarti kamu kemaren ngebohongin aku?" Tanyaku kembali karena sebenarnya tidak begitu paham dengan penjelasannya.

Mas Rizal di seberang sana terdengar mengambil napas. "Bukan bohong bee, tapi kebetulan aja bawanya kartu nama yang itu."

"Sama aja bohong dong..."

"Bukan bermaksud bohong bee, tapi kamu-nya aja yang kebetulan gampang dibohongin." Responnya begitu enteng.

Aku mendengus mendengarnya menyindirku seperti barusan. "Jadi intinya aja deh biar nggak ribet."

"Kamu udah nggak jadi CEO tapi masih pegang sebagian besar saham di situ?" Lanjutku karena sebenarnya hanya itu yang bisa aku tangkap dari penjelasannya yang panjang lebar daritadi.

Semasa sekolah dulu nilai ku memang tidak begitu bagus dan hanya mentok di kelompok pas-pasan sehingga aku tidak terlalu paham dengan hal-hal semacam ini. Informasi jika pejabat publik harus melepaskan jabatan sebelumnya saja juga baru aku ketahui setelah iseng-iseng mencari tau di google ketika pulang dari pemotretan.

"Gampangannya gitu deh bee..." Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih karena setiap akhir jawabannya dia selalu menambahkan panggilan 'bee' yang entah kenapa membuatku merasa begitu aneh dan geli sendiri.

"Kamu bisa ganti panggilan aja nggak, Mas?" Akhirnya aku memutuskan untuk mengatakannya langsung padanya.

"Kenapa?"

"Aku geli dengernya." Jawabku berterus terang.

Memang benar aku merasa bahwa panggilan tersebut tidak cocok diberikannya padaku. Alih-alih terdengar romantis seperti yang diharapkan aku malah justru merasa bahwa Mas Rizal sedang meledekku setiap kali dia menyebut kata itu di ujung jawaban yang dia berikan.

"Sayang?"

"Nggak papa ganti yang lain aja."

"Iya sayang?"

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang