Zehn

1.7K 110 5
                                    

Taeyong ikut tersentak saat Jaehyun pergi keluar sembari membanting pintu dengan keras. Ia kemudian meringkuk memeluk kedua lututnya dengan sebelah tangannya dan tangan yang satunya lagi mengelus perutnya.

"Hiks... Maafkan aku Jaehyun... Ibu mu tak merestui kita"Monolognya.

"Apa kamu beneran ada di dalam sana?"Tanyanya sambil mengelus perutnya yang datar.

Ia kemudian tersenyum."Mommy akan menjaga kamu sampai kamu lahir dan tumbuh dengan sepenuh jiwa dan raga mommy."

Taeyong kemudian turun dari ranjang kemudian berjalan keluar dengan pelan-pelan untuk pergi dari rumah sakit.

Membuka pintu secara hati-hati dan melihat keadaan sekian yang sudah sepi dan sedikit gelap di beberapa lorong karena lampu sepertinya sudah di matikan.

"Kemana Jaehyun pergi? Ah Jangan pikirkan dia, sekarang waktunya aku untuk pergi dari Jaehyun dan orang-orang terdekat nya, maafkan aku Jaehyun. Ini satu-satunya cara supaya kamu pergi dariku"Monolognya kemudian berlari keluar rumah sakit sambil mengendap-ngendap takut ada orang yang mengenalinya melihat nya.

Setelah berjalan cukup jauh dari area rumah sakit. Taeyong menarik nafas berat, kemudian berjalan kearah halte bus. Beruntung ia tidak memakai pakaian pasien,jadi tak ada yang curiga padanya.

"Aku tak percaya jika aku sedang hamil anak Jaehyun. Tapi aku akan percaya. Maafkan mommy ya sayang, sepertinya kita... Haaah... Kenapa juga di saat waktu seperti ini,kamu hadir? Waktu yang tidak tepat,di waktu mommy dan Daddy mu harus berpisah? Tapi mommy tak menyalahkan mu,mungkin... Kamu hadir untuk menemani kesendirian mommy selama ini"Ujarnya kemudian tersenyum.

'•

Mengemasi barang-barang penting miliknya nya kedalam koper. Taeyong lalu mengambil uang tabungan yang ia simpan selama ini di dalam sebuah berangkas kecil.

"Ini..."Taeyong memegang sebungkus amplop Coklat pemberian ibu Jaehyun."Aku tak butuh uang ini... Akan aku kembalikan. Tapi... Ah akan aku suruh yugyeom untuk memberikan uang ini pada bibi Lee saja di rumah sakit"

Kemudian ia pergi keluar untuk menemui yugyeom meminta tolong mengembalikan uang ini pada i u Jaehyun lewat bibi Lee. Yugyeom menyetujui nya dan besok akan di kembalikan. Setelah nya ia kembali ke rumah untu mengambil koper dan tas nya. mengunci setiap pintu dan jendela di dalam rumah lalu ia pergi.

'•

"Hiks... SIAL! BRENGSEK! MATI SAJA KAU! Arrrgh! Lee Taeyong kau BRENGSEK!! AGH!"Teriak-teriak Jaehyun murka di atas atap rumah sakit.

Bibi Lee? Dia hanya berdiri menatap sedih Jaehyun di belakangnya yang tengah berteriak-teriak melampiaskan kekesalannya pada Taeyong. Bibi Lee belum dapat jawaban dari Jaehyun mengenai apa yang terjadi.

"MATI SAJA KAU!! Kurang apa AKU PADAMU! ARRRGH...Hiks...Kau menyakitiku Yong..."Jaehyun terduduk di lantai sambil menangis.Bibi Lee mendekati nya dan duduk di sampingnya kemudian memeluk nya.

Mata Jaehyun memerah,semua urat-urat di leher dan tangan nya terlihat. Bibi Lee belum pernah melihat Jaehyun yang marah sampai seperti ini.

"Ini semua karena mama! Sampai membuat Taeyong berpaling dariku! Hiks..."

"Apa yang terjadi HM?"

"Taeyong mengatakan jika ia melakukan nya juga dengan orang lain!"

"Tenanglah,bibi tau semarah apa dirimu... Jangan terlalu menyalahkan ibumu,bisa saja ibumu seperti itu karena dia lebih dulu mengetahui sikap Taeyong di belakang sana,makannya ibumu tak merestui hubungan kalian"

"Bibi membela mama,bibi dan mama sama saja! Aku kecewa dengan kalian semua!"

"Bibi tak membela siapa-siapa,bibi hanya mengatakan pendapat"

"Hiks... ARGH! LEBIH BAIK AKU MATI SAJA!"Jaehyun berdiri berniat akan meloncat dari atap.

"JAEHYUN!"bibi Lee menarik tubuh Jaehyun."JANGAN LAKUKAN HAL YANG TIDAK DI INGIN KAN!"

"AKU GAK BISA BI!! LEPASKAN AKU!!"

"Kalau kau beneran akan meloncat,biar bibi ikut loncat duluan!"Ancam bibi Lee sambil mendorong Jaehyun menjauh kemudian ia berjalan ke tepi atap.

Jaehyun membulatkan matanya kemudian menarik bibi Lee sampai kembali terjatuh ke lantai."JANGAN LAKUKAN!!... Aku sayang pada bibi!"

Ancaman bibi berhasil. Bibi Lee barusan hanya mengancam saja tak berniat memang akan ikut bunuh diri.

"Kalau begitu kau harus bertahan juga... Jangan seperti ini Jaehyun! Jangan lemah seperti ini hanya karena Taeyong"

Jaehyun menjambak rambutnya kemudian menyandarkan punggungnya ke tembok.

"Bibi tak membela siapa-siapa... Bibi tak membela ibumu atau juga Taeyong... Bibi hanya ikuti kata hati bibi. Bibi hanya ingin kamu bahagia saja,ingin yang terbaik,bibi hanya menyayangi mu... Kamu sudah bibi anggap seperti anak bibi sendiri. Sikap kamu mengingatkan bibi pada sikap mantan suami bibi,dia... Dia... Hiks... Karena dia anak bibi tewas hiks..."

Jaehyun menatap bibi Lee dengan tatapan tak percaya. Apa katanya? Sikapnya sama seperti mantan suaminya? Dan anaknya tewas?

"T-tt-tewas?"

Bibi Lee mengangguk."Anak bibi yang masih berumur 11 bulan tewas karenanya..."

"Kenapa bisa?"Jaehyun menghapus air matanya.

"Karena dia pemarah,gampang emosi,anak bibi yang masih bayi suka menangis dan suami bibi... Dia... Bibi tak bisa melanjutkan nya,ini sangat sakit... Anak bibi juga malah hilang saat itu dan tak pernah terlihat lagi... Anak bibi sudah tiada hiks..."

Jaehyun terdiam merenungi sikapnya sendiri selama ini. Memikirkan sikapnya kepada Taeyong,ia sering menyakiti Taeyong dengan fisik dan pernah hampir membunuhnya saat itu hanya karena cemburu.

Ia menatap kedua telapak tangannya."A-apa... Alasan lain Taeyong meninggalkan ku dan malah berpaling dengan orang lain adalah karena sudah tak tahan dengan sikapku?... Aku pernah mencekiknya hiks..."

"K-kkau?"

"Iya Bi! Hiks... Aku selalu menyakiti Taeyong! Selama 7 tahun ini... Hiks... Dia tak tahan lagi bersamaku hiks apa gara-gara sikapku? Hiks.... ENGGAK! AKU Harus berubah hiks... Aku gak boleh seperti ini terus..."

Cerita ini aku up cepet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini aku up cepet.😂

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang