Vierunddreißig

508 30 0
                                    

Saat ini, Taeyoon dan Appa Taesik sedang duduk berdua di ruangan pribadi. Taeyoon semenjak tadi hanya bungkam saja. Sekarang Appa Taesik ingin lebih serius menghadapi putranya yang sudah terlibat dalam masalah besar dan dia ingin memastikan dengan mendengar langsung dari Taeyoon agar lebih jelas.

"Lee Taeyoon".

"N-ne?"

Appa Taesik memijat pelipisnya, dia bingung sekarang, dia baru saja berbaikan dengan putranya, tapi ada masalah yang lebih serius lagi yang harus di hadapi nanti yang harus dibicarakan sekarang. Dia harus mengenyampingkan perasaannya dulu.

"Sejak kapan?"

Taeyoon menunduk.

"Appa tanya sejak kapan?"

Taeyoon hanya bungkam.

"Appa tanya baik-baik. Lee Taeyoon sejak kapan kamu menjadi seorang penjahat?"

"Mianhae"

"Appa tidak butuh maaf. Appa hanya butuh jawaban".

Appa Taesik mengangkat dagunya Taeyoon agar menatap nya.

"Perampokan, penganiayaan, pemerkosaan, penipuan, penggelapan uang, narkotika, dan penculikan".

"Kamu sadar akan hal yang kamu lakukan itu tidak di benarkan?".

"Itu kriminalitas, Lee Taeyoon".

"Appa tanya, sejak kapan kamu menjadi seperti itu?".

Taeyong menjatuhkan dirinya ke lantai untuk memeluk kaki Appa nya.

"Appa mianhae"

"Appa tanya baik-baik, Appa takkan pakai kekerasan. Berikan Appa jawaban dan pembelaan darimu. Jika semua tindakan kriminal mu terbukti benar adanya, Appa tidak bisa mengampunimu".

Taeyoon hanya bisa diam saja yang membuat Appa Taesik hampir naik pitam lagi.

"Jadi benar. Appa kecewa padamu".

"Hiks tidak Appa. Beri aku waktu untuk menjawab nya hiks..."

"Makanya jawab!! Jangan diam saja!! Appa tidak bisa menoleransi tindakanmu!"

"Tidak hiks, itu tidak benar"

"Apa yang 'itu tidak benar'?"

"Aku di jebak—"

"Omong kosong?"

"Tidak Appa"

"Jawab yang benar!"

"Aku tidak melakukan Perampokan. Aku justru berkelahi dengan pada perampok karena aku berusaha mencegahnya. Penganiayaan, aku menghajar selingkuhan kekasihku sampai babak belur"

Appa Taesik diam saja menunggu Taeyoon menjelaskan semuanya.

"Penipuan dan penggelapan uang, Itu...aku sungguh minta maaf, aku memang melakukannya. Itu terjadi sekitar dua tahun lalu".

Menunduk.

"Narkotika, aku di jebak juga oleh teman-teman berengsek ku, aku di buat sangat mabuk, sampai tidak menyadari mereka melakukan sesuatu kepadaku. Itu terjadi 5 tahun lalu"

"Appa—"

"Lalu kau kecanduan begitu?"

"Tidak Appa! Sungguh, dokter byun menolongku"

"Hmmm. Bagaimana dengan pemerkosaan dan penculikan?"

"Eum....aku tidur dengan orang itu, lalu dia malah memerasku, dan dia malah melaporkan ku atas kasus pemerkosaan"

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang