Jhonny sedang berjalan dengan cepat menuju kantor Jaehyun. Memasuki lift dan menekan tombol paling atas, tempat Jaehyun bekerja. Ketika pintu lift terbuka, dia melangkah keluar dan berjalan melewati lorong panjang menuju ruangan Jaehyun. Dia mengetuk pintu dengan ragu, menunggu izin untuk masuk.
Di saat yang sama Jaehyun keluar dari ruangannya, terlihat jelas dari matanya bahwa dia kurang tidur.
"Jhon, ada apa?"
"Gue dapat kabar, tentang keberadaan Taeyong"
Mendengar itu, ekspresi Jaehyun berubah. Dia menunjuk kursi di depan meja kerjanya, mengisyaratkan Jhonny untuk duduk dan menjelaskan.
"Taeyong... dia berada di rumah sakit sekarang"kata Jhonny menyerahkan amplop berisi berkas medis kepada sang bos dan beberapa bukti foto.
"Rumah sakit mana sekarang dia berada?"Jantungnya berdegup kencang, akhirnya ada titik terang.
Jaehyun memegang berkas itu dengan erat-erat, dia sangat berterimakasih kepada Jhonny atas kerja keras dan bantuannya.
Jam itu juga Jaehyun segera pergi menuju ke rumah sakit Taeyong sekarang berada, dia tidak sabar ingin segera bertemu dengannya.
Jhonny tersenyum lega, berharap Jaehyun dapat segera bertemu dengan Taeyong. Dia merasa kasihan kepada sahabatnya itu yang beberapa hari ini kurang tidur.
Setelah menerima kabar dari Jhonny, Jaehyun segera meninggalkan kantor dan menuju rumah sakit dengan hati yang berdebar. Dia berjalan dengan langkah cepat, pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang kondisi Taeyong.
Sesampainya di rumah sakit, Jaehyun mencari tahu di mana Taeyong dirawat.
"Atas nama Lee Taeyong, di kamar mana dia di rawat?"
"Biar saya periksa dahulu... Pasien atas nama Lee Taeyong berada di Ruang naratama, lantai tiga nomor 8"
Jaehyun sempat terdiam sejenak, kemudian langsung pergi berjalan melewati koridor yang panjang, mencari nomor ruangan. Ketika dia tiba di depan pintu ruangan, dia menghentikan langkahnya sejenak untuk mengambil napas dalam-dalam.
Namun, ketika Jaehyun membuka pintu ruangan, dia hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Di depannya berdiri seorang yang sangat mirip dengan Taeyong. Wajahnya hampir identik, bahkan ekspresi dan senyumnya terlihat sama. Melihat ke arah ranjang, di sana Taeyong berada dengan ekspresi yang tidak kalah terkejutnya.
Kakinya tiba-tiba terasa lemas dan hampir terjatuh, apakah sekarang dia sudah mulai berhalusinasi? Mengapa ada dua Taeyong di sini, tetapi tiba-tiba dia merasa lemas dan gelap lalu jatuh pingsan.
Ketika Jaehyun sadar, dia mendapati dirinya berada di sebuah kamar rumah sakit dengan selang infus di tangannya. Dia mencoba duduk dan melihat sekeliling. Jantungnya berdebar ketika dia melihat Taeyong sedang duduk di samping tempat tidurnya, wajahnya tampak khawatir.
"Taeyong..."kata Jaehyun, suaranya serak.
"Apa kamu baik-baik saja?"Tanya Taeyong dengan sorot mata penuh kekhawatiran.
Jaehyun tersenyum lembut, dia emosional, menggenggam tangan Taeyong erat-erat. Lalu menarik tubuhnya untuk dia peluk dengan se-erat-eratnya.
"Seharusnya aku yang menanyakan itu kepada kamu. Kamu membuatku khawatir!"air mata menggenang di matanya.
Taeyong senyum, tubuh Jaehyun gemetaran, dengan lembut dia mengelus punggungnya sembari mencoba menenangkannya.
"Ini sungguh kamu kan?"Memegang wajah Taeyong menatapnya dengan intens.
"Iya, ini aku. Sekarang tenangkan dirimu. Bagaimana bisa kamu tahu aku berada di sini?"
"Selama ini aku terus mencari kamu! Dan akhirnya hari ini, aku bisa bertemu denganmu?"Teringat kejadian tadi, dia melihat Taeyong ada dua.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictionIbu Jaehyun yang tak merestui hubungan antara Jaehyun dan Taeyong dan melakukan berbagai macam cara supaya hubungan keduanya berakhir.