Vier und zwanzig

1.1K 68 7
                                    

▀▄▀▄ Happy Reading ▄▀▄▀

...

"Dia mengingkarinya"Gumam Jaehyun yang masih terdengar oleh Johnny.

Johnny mengerutkan dahinya."Siapa yang mengingkari? Ayolah, Kau baru sadar beberapa hari yang lalu, utamakan kesehatan mu dahulu"

Dengan mata terpejam Jaehyun menghela nafasnya dan menggelengkan kepala dengan lemah.

"Memangnya siapa yang mengingkari dan apa yang di ingkari?"Ten bertanya. Di ruangannya saat ini hanya ada mereka bertiga saja.

Jaehyun tidak menjawab, dia hanya menghela nafasnya saja.

Ten mengelus kepala Jaehyun."Kau jangan membuat kami khawatir lagi Jaehyun-ah. Kau tidak tahu betapa khawatirnya kami, terlebih Taeyong..."

Jaehyun meremas selimutnya meski dengan tenaga yang bisa di bilang lemah.

"Dia sangat mengkhawatirkan mu"

"Lalu dimana dia sekarang!"

Ten dan Johnny sedikit tersentak. Melihat reaksi seperti itu dari Jaehyun, membuat mereka berdua langsung mengerti.

Ten menghela nafasnya sambil mengelus tangan Jaehyun untuk memenangkan nya.Johnny memaklumi nya.

"Harus bagaimana lagi, aku harus mengatakannya padamu. Dia sakit."

Jaehyun membuka matanya menatap Johnny dan Ten dengan mata sayu."S-sa-sakit?"

"Yeah, dia sakit karena terus mengkhawatirkan mu selama 42 jam. Dia memaksa ingin menemuimu, tapi kami melarangnya datang kesini karena takut dia kenapa-kenapa. Kalau kau marah karena itu, jangan marah padanya, itu salah ku"Jelas Johnny.

"Yang dikatakan Johnny memang benar, Taeyong sedang sakit. Dan mark terus rewel. Dia kelelahan sepertinya"

"Lalu dia sekarang dimana? Bersama siapa?"

"Shut~ Dia ada di rumah kami, ada saudara ku yang menjaganya, dan anak-anak, mereka baik-baik saja"Jelas Ten.

Ten lalu menghela nafasnya."Yang kutanya, kemana ibu dan istrimu? Kenapa mereka jarang sekali datang kemari? Naeun, dia istrimu, seharusnya dia d sini"

Johnny mengelus pundak Ten yang hampir terbawa emosi. Dia sama kesal juga betapa geramnya mengenai hal itu. Meskipun Naeun sedang hamil, tapi apa salahnya jika hanya datang kemari sebentar menemani suaminya sendiri walau hanya sebentar.

Tapi Jaehyun sepertinya tidak mendengarkan ucapan mereka berdua. Yang ada di pikirannya hanya Taeyong dan mark.

"Kapan aku bisa keluar dari rumah sakit?"

"Mungkin satu atau dua bulanan lagi"

Knock Knock!

Mereka bertiga menoleh ke arah pintu, Johnny pun membukanya. Ternyata yang datang adalah Taeyong dan anak-anak, juga saudaranya.

"Tae, apa yang.."

"Mereka semua rewel dan keras kepala ingin datang kemari, aku pusing mendengar nya jadi aku mengabulkan saja"

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang