Sechszehn

1.6K 101 2
                                    

Happy Reading!!
.
.
.
.

"Eum... Bolehkah aku eum... Itu anu... Bolehkah aku menginap disini?"Tanyanya ragu takut Taeyong akan menolaknya dan marah kepadanya.

Namun semua yang di pikirkan nya salah,ternyata Taeyong malah tersenyum dan mengangguk, ia ikut tersenyum dan dengan refleks memeluk Taeyong karena saking senangnya.

"Hanya karena aku mengijinkan mu menginap disini seperti ini saja kau sudah sangat senang, bagaimana jika dia tau jika aku juga masih mencintai nya dan Mark adalah anak nya?"-Batin Taeyong.

Sekarang sudah jam 12 malam namun Taeyong maupun Jaehyun masih belum memejamkan matanya,mereka tidur di tempat berbeda. Taeyong di ranjang bersama Mark,dan Jaehyun di lantai dekat ranjang Taeyong dan Mark. Di tempat sama sih sebenarnya.

Jaehyun tidak bisa tidur karena di kepalanya terus memikirkan Taeyong, ia ingin sekali tidur sambil memeluknya tapi rasa itu ia tahan yang membuatnya tidak bisa tidur.

Sedangkan Taeyong,ia memikirkan Jaehyun yang tidur di lantai, ia tidak tega karena di lantai hanya beralaskan karpet saja. Pasti besoknya Jaehyun akan tidak enak badan. Ia yang menyuruh Jaehyun untuk tidur di lantai karena tidak ada kamar lagi.

Ia kemudian berbalik badan untuk melihat Jaehyun yang tidur menghadap tembok membelakangi nya.

Saat Jaehyun akan membalikkan badannya, Taeyong panik dan langsung pura-pura tidur memejamkan matanya.

Jaehyun tersenyum melihat wajah Taeyong,lalu ia duduk dan mengelus pipi tirus Taeyong dengan lembutnya sampai membuat sang empu yang hanya pura-pura tertidur merasa gelisah ingin membukakan matanya.

"Yong~ Kebahagiaan ku adalah kamu, aku selalu merasa bahagia hanya di dekatmu, aku tidak bahagia selama kamu tidak ada bersamaku selama empat tahun ini, saat kamu pergi rasa bahagia ku juga ikut pergi, tapi sekarang semuanya telah kembali lagi, aku kembali bahagia saat bersamamu. Aku ingin kita kembali bersama, memulai semuanya dari nol lagi bersama Mark. Hanya saja, aku juga merasa takut jika aku mengatakan ini padamu secara terang-terangan, kau akan membenciku,kau akan marah dan kau pergi lagi, tidak. Aku tidak mau itu terjadi,mungkin aku akan mengatakan ini secara langsung padamu suatu saat nanti. Mulai sekarang aku akan kembali berjuang untuk mendapatkan mu,aku mencintaimu Tae"

Cup.

Jaehyun mengecup bibir Taeyong cukup lama, ia membuka matanya dan menatap Taeyong yang tidur. Kemudian ia melumat bibir Taeyong lembut,ia tidak peduli jika ini di anggap sebagai pelecehan, yang pasti saat ini ia sangat benar-benar merindukan Taeyong.

"Eungh..."Lenguh Taeyong sambil membuka matanya karena sudah tidak tahan untuk menutup nya lagi.

Ia hanya diam membiarkan Jaehyun melumat bibirnya lembut,ia juga sangat merindukan Jaehyun, kemudian ia memberanikan diri untuk memeluk leher Jaehyun dan membalas lumatan nya.

Jelas terlihat jika Jaehyun sangat kaget karena Taeyong terbangun,ia mencoba menjauhkannya dirinya dan ingin meminta maaf. Tapi Taeyong menahannya ingin semakin memperdalam ciuman itu, Jaehyun menyunggingkan senyumnya kemudian kembali mencium bibir Taeyong.

"mmHg... ahhh.."Desahan Taeyong saat Jaehyun melepaskan ciumannya. Kemudian ia duduk dengan masih mengalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun.

"Kenapa?"Tanya Taeyong. Ia mengutuk dirinya sendiri karena bertanya seperti itu pada Jaehyun.

"Kenapa apanya?"Tanya Jaehyun seolah tak mengerti maksud dari perkataan Taeyong.

"Tidak, kau salah dengar"Ucapnya.

"Telingaku masih normal"

Taeyong merasa gugup sekarang, Jaehyun Terus menatapnya sembari tersenyum. Untuk menghilangkan rasa gugupnya, Taeyong turun dari ranjang dan duduk di paha Jaehyun sembari menangkup wajah Jaehyun.

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang