Acht und zwanzig

977 53 0
                                    

▀▄▀▄ Happy Reading ▄▀▄▀
...

"Papa mau pergi sekarang?" mark berdiri di depan pintu sewaktu Jaehyun akan pergi keluar.

Jaehyun berjongkok mensejajarkan tingginya dengan mark, mengelus kepalanya dengan lembut kemudian dia memeluknya.

"Nanti sore papa pulang lagi ke sini, sekarang papa harus pergi ada pekerjaan yang harus papa selesai dulu"

"Apakah lama?"

"Papa akan mempercepat, sebisa mungkin papa akan dengan cepat menyelesaikan pekerjaan papa kemudian papa datang lagi kesini"

"Janji?"menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Jaehyun.

"Janji, kamu mau apa nanti papa belikan"

Mark menggeleng."Aku cuman mau papa cepetan pulang lagi kesini"

"Baik bos!"

Mark tertawa sambil memberi hormat."Okey Bos!"

Jaehyun ikut tertawa sambil memberi hormat juga."Baik bos!"

Taeyong yang melihat nya di belakang sana hanya bisa ikut tersenyum bahagia, syukurlah jika mereka berdua dekat seperti ini semoga selalu seperti ini.

"Papa pergi dulu ya, kamu jagain mama okey?"

"Okey!"

Jaehyun berdiri lalu menatap Taeyong."Jangan lupakan janjimu nanti, setelah aku kembali".

"Ya"Taeyong tahu kalau Jaehyun pasti masih marah dan butuh penjelasan."Sebaiknya kau segera pergi, jika berlama-lama mark ingin ikut"

Melirik mark yang nyanyi-nyanyi sendiri."Baiklah, aku pergi".

Taeyong menggendong mark masuk, setelah kepergian Jaehyun mereka berdua meluangkan waktu bersama untuk beristirahat karena memang masih butuh waktu untuk beristirahat.

"Mark, mama akan tidur ya, kamu jangan nakal"

"Mama mengantuk lagi?" dapat anggukan.
"Baiklah, mama istirahat saja. Tapi mam, bagaimana cara menyalakan televisi?"

Taeyong terkekeh."Kamu tinggal pencet tombol merah ini sambil di arahkan ke televisi, ini untuk mengover. Atau kamu mau nonton film saja?"

Menggeleng, mark kemudian mengambil remote nya dan lari ke atas sofa untuk mempraktekan. Taeyong bisa tidur nyenyak sekarang.

...

"Menunggunya sampai lahiran itu begitu lama, apakah tidak bisa langsung sekarang saja?"

"Tidak bisa, yang ada kau akan terus dapat penolakan"

"Ngomong-ngomong soal Taeyong—"

Jaehyun duduk kemudian menatap Johnten."Aku sudah menemukannya, kalian saja yang kerjanya tidak becus".

Mereka berdua terkejut."Bagaimana bisa?"secara kemarin Jaehyun habis marah-marah karena frustasi.

"Lalu dimana dia sekarang?"

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang