Behind The Scene

30 0 0
                                    

Para pemeran novel CATCH sedang sibuk di depan kamera. Inilah Behinde The Scene novel CATCH.

Devan mendorong Gitta ke jendela. Sebenarnya waktu didorong itu mereka di lantai 1. Jadi, Devan mendorong Gitta dari jendela di lantai 1.

"Aku pikir jendelanya agak sempit," ujar Devan.

"Buka saja, geser ke kiri," kata sutradara.

"Gitta, kau siap?" Tanya sutradara.

Gitta mengangguk.

"Ya, ready... action!"

"Aku akan kembali, aku berjanji akan kembali," kata Devan dengan air mata berlinang.

Dor!

Dor!

Dor!

Suara tembakan dibunyikan oleh tim audio.

Devan mendorong Gitta keluar lewat jendela. Gitta terhempas ke atas matras. Ada tali pengaman juga di tubuhnya.

"Okay, cut!"

Semua orang bertepuk tangan.

Vionna duduk di kursi kebesarannya. Dia sedang mendengarkan Gloria yang memberikan penjelasan. Devan juga berada di sana.

"Cut!"

Ledakkan keras terjadi di sebuah gedung terbengkalai. Devan dan Gitta jatuh berguling-guling. Devan meraih akar pohon, tapi tidak berhasil.

Sutradara dan para kru tertawa. Begitu pun dengan Devan dan Gitta.

Adegan itu diulang beberapa kali sampai Devan benar-benar meraih akar pohon.

Scene selanjutnya adalah Gitta membopong Xander keluar dari markas Vionna.

"Ini benar-benar melelahkan," kata Xander saat diwawancarai. "Tapi, aku merasa senang."

Selanjutnya scene di mana Gitta dan Vionna berkelahi.

"Cut!"

"Kami tidak benar-benar berkelahi, kami berteman baik di dunia nyata," ucap Vionna sambil merangkul Gitta.

"Ini hanya adegan novel," tambah Gitta yang juga merangkul Vionna.

"Apa kalian menyukai alur ceritanya?" Tanya kameramen.

"Tentu, kami sangat menyukainya. Ending yang penuh tanya membiarkan pembaca menentukan sendiri akhir sebenarnya dari novel ini," jawab Gitta.

"Kalian akan menyukainya," ucap Vionna.

Gitta menganggukkan kepalanya.

"Bisa gambarkan seperti apa karakter kalian di novel ini?" Tanya kameramen.

"Ah, iya... aku berperan sebagai seorang mantan polisi lalu pindah ke ARN. Dalam novel ini sifatku adalah sedikit bar-bar dan suka menentukan keputusan sendiri tanpa memikirkannya dengan matang. Lalu aku juga bucin tingkat akut." Gitta tertawa kecil. "Mungkin beberapa pembaca akan sedikit kesal dengam sifatku ini."

Vionna tertawa. "Tapi, aslinya dia tidak bar-bar. Dia pendiam."

Gitta tersenyum. "Giliran Kakak."

"Aku berperan sebagai seorang pemimpin gangster yang licik dan jahat. Sifatku adalah tenang seperti air, tapi akan tiba-tiba meledak jika ada yang membuat mood-ku berantakan. Aku tipe orang yang susah ditebak. Pekerjaanku adalah pekerjaan yang melanggar hukum dalam dan luar negeri, sehingga pemerintah pusat dalam negeri menganggapku sebagai orang yang sangat berbahaya. Mereka memerintahkan penangkapan terhadapku. Mereka mengutus polisi, BIN, ARN, dan AKPT untuk menangkapku, tapi tidak ada yang berhasil satu pun. Hingga ada satu pria yang membuatku bucin akut juga. Dia adalah Devan yang berhasil membuatku ditangkap. Jika bukan karenanya, novel ini tidak akan berakhir lebih baik. Sebenarnya dia yang menangkapku secara tidak langsung," jelas Vionna.

Gitta menganggukkan kepalanya. "Berdasarkan sifat kami, aku sering memakai pakaian yang berwarna hitam. Selain karena aku putri dari keluarga San, warna hitam di sini melambangkan kegelapan yang ada dalam hatiku dan kegelapan yang dianggap tidak terlihat, karena aku seorang agen mata-mata yang sudah seharusnya menyembunyikan identitasku dari publik. Ditandai dengan ending di mana pemerintah pusat membuka lokasi sejarah keluarga San karena permintaan salah seorang putri dari keluarga San tanpa memberitahukan identitas orang tersebut, yaitu diriku."

"Iya, dan aku sering memakai gaun berwarna merah. Seperti yang kita ketahui. Warna merah melambangkan keberanian. Merah di sini juga melambangkan kejahatan terselubung dan keanggunan yang kelam," kata Vionna.

"Begitukah artinya?" Tanya kameramen.

Vionna tampak berpikir. "Iya, kurang lebih seperti itu. Jika salah, tolong koreksi aku."

Gitta tersenyum. "Terima kasih sudah mewawancarai kami."

Xander melajukan motor sport milik Gitta dengan kecepatan sedang lalu berhenti di dekat kameramen yang mewawancarai. "Sejak aku SMA aku menginginkan motor seperti ini. Rasanya aku sedang bermimpi karena bisa mengendarainya. Bagaimana bisa Gitta mengendarainya?"

"Tapi, Xander. Bukankah kau sudah memiliki aventador?" Tanya kameramen.

Xander tertawa kaku. "Aku sedang mengagumi motor."

"Bagaimana pendapatmu tentang novel ini?" Tanya kameramen.

"Aku sangat senang bisa menjadi salah satu visual dalam novel ini. Aku harap para pembaca akan menyukainya," jawab Xander.

"Bagaimana sifatmu dalam novel ini?" Tanya kameramen.

"Aku seorang pria yang santai dan tenang. Hanya itu," ujar Xander.

"Hanya itu?" Tanya kameramen.

Kameramen beralih pada Devan yang sedang berada di ruang komputer. "Apa yang kau lakukan?"

Devan menoleh. "Aku mencuri data milik Vionna untuk dikirimkan ke markas besar ARN. Mereka akan menjadikan data-data inu sebagai bukti kejahatan Vionna."

"Begitu, lalu seperti apa sifatmu?" Tanya kameramen.

"Aku pria yang paling tampan dan cerdas. Aku juga pria yang keren dan berkharisma, tapi aku akan berubah menjadi konyol jika bersama tunanganku, Gitta."

"Bagaimana peranmu di novel ini?"

"Lebih lanjutnya baca novel H-12 : CATCH." Devan tersenyum tampan.

Kameramen beralih pada seorang gadis berambut panjang dan berbaju putih. Sedikit menakutkan, tapi kameramen tetap pergi.

"Permisi?"

Hantu cantik itu menoleh dengan tatapan sinis. "Kau mau kerasukan?"

Kameramen tertawa. "Zega, kenapa kau jadi hantu?"

"Karena aku mati di novel H-07. Penulis novel benar-benar jahat," jawab Zega.

"Kau mau menghantui siapa?"

"Aku mau menakuti Gitta, sayangnya dia tidak akan takut padaku." Zega terlihat sedih.

"Apa kau merasa senang menjadi bintang tamu di novel ini?"

"Tentu saja, terima kasih banyak semuanya." Zega tersenyum.

"Apa kau akan menjadi peran utama di novel selanjutnya?" Tanya Kameramen.

"Iya, Ucu Irna Marhamah menyiapkan Novel berjudul POLICE VS GANGSTER. aku akan menjadi salah satu pemeran utama dalam novel tersebut. Novel itu adalah prequel dari H-07. Terima kasih, Penulis." Zega tersenyum sambil melambai ke kamera.

Semua pemeran novel H-12 : CATCH berkumpul.

"Jangan lupa mampir di novel karya Ucu Irna Marhamah hanya di Mangatoon/Noveltoon. Jangan lupa novel terbarunya juga H-12 : CATCH."

follow instagram @ucu_irna_marhamah
@novellova

H-12 : CATCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang