Bagian 48

166 23 3
                                    

" Siapa yang mempunyai tubuh seperti pualam, Mala?"

Angga dan Mala serempak menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang bertanya. Oh ternyata Prana sudah berdiri di belakang Angga dan Mala.

" Ah kau mengagetkanku Prana. Apa kau ingin minum? Tunggu akan kuambilkan."

Mala mengambil gelas bumbung  berisi air segar dan diberikannya kepada Prana. Setelah meneguk minumannya sampai habis Prana lalu duduk bergabung dengan dua gadis itu sambil tangannya mengambil sepotong jadah ketan dan memakannya.

" Kau belum menjawab pertanyaanku Mala."

Mala mengerutkan dahinya sebentar. Mencoba mengingat tadi Prana berkata apa.

" Kau bertanya apa Prana? Aku tadi sedang bicara dengan Angga sehingga tak mendengar kau bertanya sesuatu kepadaku."

" Hah, kalian terlalu serius sehingga tidak menyadari kehadiranku. Baiklah aku ulangi pertanyaanku. Siapa yang mempunyai tubuh seperti pualam?"

Angga yang merasa semakin penasaran dengan siapa gerangan gadis pualam , langsung mendekati Prana dan bertanya padanya.

" Prana,  justru kami yang bertanya padamu. Kau kenal seorang gadis yang cantik dan cerdas yang tubuhnya seperti pualam? Kau kan laki laki, pasti mengenal banyak gadis gadis."

Seperti Mala, Prana juga langsung mengerutkan dahinya .

" Kalian memang aneh, sesama perempuan saja penasaran seperti itu. Apa sih sebenarnya yang kalian ributkan . "

" Prana, kau tinggal jawab saja . Kalau tidak tahu ya sudah. " kata Mala dengan sewot.

Akhirnya Angga yang menengahi Mala agar tidak bertengkar dengan Prana. Angga penasaran sekali dengan jawaban Prana . Jangan sampai gara gara Mala Prana jadi ikut ikutan sewot.

" Sudah Mala, kau jangan sewot seperti itu. Kasihan Prana . Dia jadi tidak bisa berpikir jernih dan menjawab pertanyaanku."

" Kau dengar itu Mala. Angga lebih sopan daripada kau. Kalau ingin aku menjawab ya jaga perkataanmu . Baru aku bisa berpikir jernih dan menjawab pertanyaanmu."

" Ah alasan saja kau Prana. Sudah pasti kau akan membela Angga. Siapapun laki laki di sini pasti akan membelanya. "

Angga agak kaget mendengar kata Mala. Kenapa  malah jadi Angga ikut dibawa bawa. Ah bau bau tidak enak nih.

" Mala, sudahlah. Tak perlu melebar kemana mana. Biar aku yang bicara dengan Prana. "

Angga lebih mendekatkan diri kepada Prana, kemudian menuangkan kembali air ke gelas Prana.

" Prana, bagaimana. Apa kau kenal dengan gadis yang aku sebutkan tadi?"

" Hmmm, siapa sebenarnya gadis yang kau cari itu?"

" Bukan siapa siapa, hanya penasaran saja dengan gadis itu."

" Sepengetahuanku, gadis yang berwajah cantik itu banyak. Gadis yang pintar juga banyak. Tapi kalau gadis yang berkulit seperti pualam, hmmm...... "

Prana diam sejenak. Dipandanginya Angga lekat lekat . Menimbang nimbang sejenak apakah pengetahuannya benar.

" Ada apa Prana? Kenapa kau diam?"

Angga tak sabar menunggu kelanjutan jawaban Prana. Disamping itu Angga jengah dipandang begitu rupa oleh Prana. Memangnya ada apa dengan Angga sampai Prana memandanginya begitu.

" Kalau gadis berkulit tubuh pualam , seumur hidupku aku belum pernah melihatnya. Menurut yang aku tahu , kaulah gadis yang hampir mirip seperti gadis berkulit tubuh pualam yang pernah aku lihat. "

Sang PemukulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang