Bagian 30

221 35 0
                                    

Hari sudah sore. Terlihat kesibukan sendiri di ruang tengah rumah yang di tempati Angga. Mala yang sedang duduk di lantai beralas tikar tidak tahu apa yang sedang dikerjakan Angga dengan wajah Mala.  Angga duduk di depan Mala,  tangannya membawa peralatan  sederhana  dari bulu halus yang diusapkan lembut pada wadah wadah kecil yang berisi bahan bahan  yang tak diketahui Mala. Yang Mala tahu wadah itu berisi semacam tepung  dengan berbagai macam warna.  Mala ikut saja apa yang diperintahkan  Angga.

Seperti yang sudah dijanjikan , kini Angga akan membuat wajah  Mala lebih cantik.  Tak sulit bagi Angga untuk merias wajah, karena memang sudah kebiasaannya berias diri sebelum berangkat kerja. Rasanya sudah seperti ritual harian  bagi  Angga. Untung waktu ke pasar Angga menemukan alat dan bahan untuk berias walaupun masih sangat sederhana. Ternyata sekarang ada gunanya juga Angga membelinya. Angga bisa menggunakannya untuk mengambil hati Mala dengan merias Mala secantik yang Angga bisa. Angga harus memperbanyak teman di sini, bukan malah membuat banyak musuh.  Karena Angga tak tahu sampai kapan ia terdampar di jaman ini. Siapa tahu para Panji itu mengusir Angga dari rumahnya. Kalau sampai itu terjadi Angga sudah punya the other plan.  Yah itu adalah Mala.

Tak sulit untuk merias Mala, karena pada dasarnya Mala memang sudah cantik.  Angga hanya  mempertajam bentuk mata dan alisnya saja supaya pandangan Mala lebih tajam, karena Mala sangat terlihat sekali jika dia mempunyai tatapan yang sayu. Entah apa dia sedang bermasalah atau dia sedang memikirkan beban kehidupannya atau memikirkan sesuatu yang lain, Angga tak tahu. Angga harus membuat Mala terlihat lebih ceria. Menajamkan matanya dan mempertegas alisnya yang aslinya tidak terlalu tebal. Tidak seperti Angga yang mempunyai alis tebal.  Sedikit memerahkan bibirnya yang tipis serta memberi perona pipi , done. Selesai sudah tugas Angga  kali ini. Seperti dugaannya semula. Tak perlu riasan tebal untuk membuat Mala cantik. Riasan minimalis saja sudah membuat wajah Mala sempurna .

" Nah Mala. Lihat sekarang . Kau sangat cantik sekali. Andai Panji Bawuk ada di sini , dia pasti akan senang melihatmu. "

Angga memberikan cermin kecil kepada Mala agar dia bisa melihat rupa  wajahnya.
Mala mengambil cermin dari tangan Angga. Dia nampak terkejut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di cermin.

" Be-- benarkah ini wajahku Angga?"
Mala masih tidak percaya dengan wajahnya sendiri. Wajah itu terlihat sangat cantik. Bibir merah dengan mata tajam. Serta warna warna cantik menghias pipi dan kelopak matanya. Belum pernah Mala melihat teman temannya merias diri seperti Angga meriasnya. Pintar sekali Angga membuat orang menjadi cantik. Suatu saat Mala harus membawa teman temannya menemui Angga agar mereka juga bisa mempunyai wajah yang cantik bak seorang putri.

" Tentu saja itu wajahmu. Kau sangat cantik Mala. Aku tak banyak kesulitan meriasmu karena pada dasarnya kau sudah cantik Mala. "

" Wah, kau hebat sekali Angga.  Teman temanku pasti akan sangat senang jika kau juga bisa membuat mereka seperti aku ini . Apa kau tak keberatan jika suatu saat aku membawa mereka ke sini?"
Mala tak henti hentinya mengagumi wajahnya. Berharap Angga juga tak keberatan merias teman temannya.

" Tentu saja aku tak keberatan Mala. Aku bahkan sangat senang jika mereka mau berteman denganku."
Yes, berhasil rencanaku, pikir Angga. Aku akan mempunyai banyak teman di sini. Perempuan lagi. Selama disini , Angga hanya bergaul dengan laki laki saja. Semuanya seakan berbanding terbalik dengan kehidupannya di jaman normal Angga. Angga yang biasa bergaul dengan perempuan ,disini  Angga banyak bergaul dengan laki laki.

" Bagaimana Mala, kini kau yakinkan kalau dirimu juga cantik. Kalau Panji Ba---"

Tok..tok..tok..

Angga tak meneruskan ucapannya. Terdengar pintu diketuk seseorang. Mala langsung berdiri  berjalan menuju pintu

" Siapa ?"
Mala berusaha mengintip siapa orang yang di luar pintu melalui celah celah dinding .

Sang PemukulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang