Bagian 52

159 26 2
                                    

Dari balik punggung Panji Kunal Angga mencoba mengintip apa sebenarnya yang akan dibuat oleh orang yang sedang berjalan di hadapannya. Ya tak salah lagi, orang penting yang sedang berjalan di hadapan Angga adalah Akuwu Tunggul Ametung, orang nomor satu di Tumapel.

Sang akuwu nampak berjalan dengan gagahnya menuju ke arah panggung pertunjukan. Sesampainya di atas panggung dia langsung duduk di kursi yang tadinya digunakan oleh Puspa untuk duduk. Ratih dan seorang prajurit yang tadi sedang menari dengannya langsung menghentikan tariannya. Mereka serentak duduk bersimpuh di hadapan Akuwu sambil menyembah memberi penghormatan kepada pemimpin Tumapel tersebut. Sang Akuwu lalu memberi isyarat dengan mengangkat tangannya. Mungkin itu pertanda dari sang Akuwu kalau dia berkenan menerima penghormatan mereka. Karena tak seberapa lamanya kemudian Angga melihat Ratih dan prajurit yang bersamanya kembali menari seperti semula. 

Walau Ratih kembali menari tapi Angga bisa melihat kalau sebenarnya Ratih agak grogi menari di hadapan Akuwu. Gerakannya tidak sebebas waktu pertama kali menari tadi. Tentu saja Angga maklum dengan apa yang dirasakan oleh Ratih. Mata Akuwu yang tak pernah lepas menatap Ratih tentu menjadi penyebab utama Ratih merasa grogi. Di tatap secara terus menerus oleh orang tak dikenal saja bisa membuat grogi apalagi ini yang menatap adalah Akuwu Tunggul Ametung. Orang paling berkuasa di Tumapel yang sudah terkenal dengan reputasinya sebagai seorang pecinta ulung. Bukan sembarangan seorang pecinta, tapi pecinta perawan sejati. Mata batinnya pasti sudah bisa menebak kalau penari dihadapannya adalah seorang perawan yang memenuhi kriterianya. Buktinya dia selalu tersenyum saat menatap Ratih. Bahkan sampai mengajak bercakap cakap salah seorang niyaga di dekatnya. Mungkin Akuwu sedang bertanya tanya tentang Ratih kepada niyaga tersebut.

Angga merasakan sekujur tubuhnya menjadi dingin. Apakah Ratih akan menjadi korbannya Akuwu? Dilihat dari gelagat sang Akuwu Angga hampir yakin kalau sang Akuwu sangat menginginkan Ratih. Kalau Ratih sampai jatuh ke tangan Akuwu, bagaimana nasib Ratih nanti? Bagaimana pula dengan Kenengkung kekasihnya? Apakah Kenengkung akan merelakan kekasihnya itu di rusak oleh Akuwu?

Berbagai pertanyaan langsung memenuhi kepala Angga. Angga merutuk habis habisan, kenapa Akuwu harus datang ke desa ini. Kenapa momennya begitu pas saat Ratih yang sedang menari. Bahkan begitu kebetulan kalau Ratih adalah kekasih dari Panji Kenengkung adik Panji Kunal yang sudah Angga anggap saudara sendiri. Kalau itu terjadi pada gadis lain yang bukan Ratih pasti Angga tidak akan segalau ini. Nah ini Ratih yang notabebe adalah calon adik ipar Angga, apakah Angga akan diam saja menyaksikan calon iparnya ini akan dibawa oleh akuwu?

Setali tiga uang dengan yang dirasakan oleh Angga. Panji Kunalpun merasa kaget bukan main melihat hal yang akan terjadi pada Ratih. Panji Kunal tak menyangka jika ramalan Angga akan seperti ini. Tadinya Panji menyangka kalau Ratih dalam bahaya karena diganggu oleh pemuda pemuda iseng yang mengganggunya. Makanya dengan sangat yakin Panji Kunal langsung pergi ke sini. Tapi kalau yang akan membuat celaka Ratih adalah Akuwu sendiri, sungguh tak pernah terlintas dalam pikiran Panji Kunal. Bagaimana Panji Kunal akan bisa menyelamatkan Ratih kalau lawannya adalah Akuwu yang terkenal sangat sakti dan tubuhnya kebal senjata. Apalagi Akuwu tidak sendirian , dia datang bersama dengan puluhan prajuritnya yang juga terkenal sangat tangguh. Tapi tak mungkin juga Panji Kunal akan berdiam diri melihat kekasih adiknya ini dalam bahaya. Kali ini Panji Kunal sungguh sangat bingung. Bingung sekali harus berbuat apa. Apalagi dia juga datang bersama Angga yang dulu pernah dipaksa oleh Akuwu untuk pergi dengannya.

Tiba tiba Panji Kunal menyesal mengapa dia harus membawa Angga ke sini. Kalau saja Angga tetap mau tinggal di rumah pasti beban Panji Kunal tidak akan seberat ini. Kenapa Angga tidak mau berterus terang kalau yang akan mengganggu Ratih adalah akuwu? Malah dengan entengnya berkata kalau tidak akan terjadi hal buruk dengan Ratih karena Angga yang akan menyelamatkannya.

Sang PemukulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang