Bagian 59

152 24 4
                                    

Angga bersyukur Panji Kunal hanya pingsan semalaman saja. Akuwu memang hebat, hanya sendirian saja dia bisa mengalahkan enam orang dalam waktu singkat saja. Padahal Panji bersaudara itu bisa dibilang mempunyai ilmu beladiri yang tinggi. Walau demikian tetaplah mereka bukan tandingan Akuwu . Akuwu itu disamping sakti pengalamannya jelas jauh lebih banyak. Tentu menghadapi remaja tanggung seperti Panji bersaudara bukanlah hal yang sulit bagi Akuwu

Angga teringat malam itu, setelah mengadakan negosiasi dengan Akuwu secara mendadak . Akhirnya Angga berhasil membawa Panji bersaudara keluar dari istana Tumapel. Siapa lagi kalau bukan Angga yang harus maju menghadapi Akuwu. Melihat mereka kepayahan saja Angga sudah tidak tega, apalagi jika harus melihat mereka dihajar habis habisan oleh Akuwu. Hati Angga terasa ikut remuk melihat satu per satu mereka roboh dan pingsan. Andai Angga bisa ilmu bela diri tentu Angga akan membela Panji bersaudara jika Akuwu tidak bisa diajak berdamai. Tapi apalah daya Angga, bagaimana bisa Angga akan berkelahi sementara melihat orang berkelahi secara langsung saja selain di jaman ini Angga tidak pernah melihatnya. Jadi jalan satu satunya menyelamatkan mereka adalah dengan menghentikan gada Akuwu. Dan untungnya , Angga sudah pernah menjajal gada Akuwu itu. Jadi setidaknya Angga sedikit tahu tentang karakteristik senjata Akuwu. Walaupun sempat kaget, mengapa senjata itu bisa menjadi begitu mengerikan ditangan Akuwu. Sedangkan di tangan Angga gada itu seperti mainan plastik saja menurutnya.

Angga tahu dalam negosiasi itu Angga harus berjuang sangat keras agar Panji bersaudara bisa kembali dengan aman. Angga sendiri sempat pesimis dengan usahanya itu. Bagaimana tidak, melihat kesalahan mereka yang begitu besar tentunya akan sangat sulit mereka bebas begitu saja. Apalagi mereka sempat berseteru dengan Akuwu. Hampir tidak ada peluang sama sekali bagi mereka untuk bebas.

Ketika sudah mendapat jaminan dari Akuwu, barulah Angga bisa keluar dari istana Tumapel bersama Panji bersaudara dengan aman. Panji Kunal yang pingsan dibawa oleh saudaranya pulang ke rumahnya. Sedangkan Borang yang juga pingsan dibawa oleh temannya. Baru Angga tahu kalau seorang yang ikut menyerang Akuwu bersama saudara Panji yang lain adalah temannya Borang. Dia tidak membawa Borang ke rumah Panji, karena di tengah perjalanan dia memisahkan diri. Dia ingin membawa Borang ke tempat yang aman. Alasannya agar Borang tidak diganggu dulu selama dia mendapatkan perawatan. Entah di mana tempat yang aman itu menurut teman Borang. Angga tak begitu tahu. Menurut logika Angga sih memang seharusnya begitu. Diantara semua penyerang Akuwu, Boranglah yang mendapat luka yang paling parah. Dia mendapat tiga pukulan, bahkan hampir empat pukulan senjata Akuwu kalau Angga tidak buru buru menghentikan Akuwu. Tentu perawatan Borang harus lebih intensif dari pada saudaranya yang lain. Dia harus lebih banyak istirahat agar kesehatannya pulih. Sedangkan Borang itu adalah seorang buronan. Tentu dia akan banyak dicari cari. Bagaimana Borang akan cepat sembuh kalau dalam masa perawatannya dia akan diuber uber oleh prajurit yang memburunya. Borangkan seorang buronan negara. Jadi memang benar kata temannya Borang itu. Borang harus dibawa ke tempat yang aman.

Tentu saja Angga tidak bisa mencegah keinginan temannya Borang itu. Walau sebenarnya dari sudut hatinya yang paling dalam Angga ingin Borang dibawa kerumah Panji saja agar Angga juga bisa merawatnya. Sekaligus Angga merawat Panji Kunal yang juga pingsan. Supaya Angga tidak kepikiran terus, bukankah dua orang ini yang lukanya cukup parah. Setidaknya dengan mereka berada di satu tempat Angga jadi tahu bagaimana perkembangan mereka selanjutnya.

Namun lagi lagi logika Angga berkata lain. Logika Angga berkata untuk tidak mengganggu Borang. Angga tidak bisa seenaknya berbuat sesuatu kepada Borang. Angga jelas tidak punya hak apapun atas diri Borang. Ada kekasihnya yang lebih berhak atas diri Borang. Siapa tahu temannya Borang itu akan membawa kekasih Borang ke tempat yang aman itu untuk merawat Borang. Secara emosional bukankah ketika seseorang yang sedang sakit akan lebih cepat sembuhnya ketika dia dirawat oleh orang yang dicintainya?

Sang PemukulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang