Chapter 13 - Larut

237 91 294
                                    

🍁 𝓛𝓪𝓻𝓾𝓽 (𝓓𝓮𝔀𝓪 19) - 𝓞𝓷𝓬𝓮 𝓜𝓮𝓴𝓮𝓵

Berulang kali Rosalie menghela napas di basement rumah sakit, panik kalau sampai Edgarsyah tau apa yang udah terjadi ke Yocelyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berulang kali Rosalie menghela napas di basement rumah sakit, panik kalau sampai Edgarsyah tau apa yang udah terjadi ke Yocelyn.

"Isaac, kamu tau konsekuensinya 'kan? Ini untung papa kamu, Pak Raden, dan Salma lagi gak stay di sini, ada urusan di kantor cabang Singapura. Coba kalo papa kamu di sini dan dia tau? Dia pasti bakal usut tuntas kasus ini sampe ke akar-akarnya, dan kamu bakal tanggung akibatnya!" seru Rosalie, Isaac menunduk.

"Ma, aku kalut! Kemarin aja papa mau ngenalin Newton ke Yocelyn, gimana lagi nanti?"

"Biar mama yang beraksi, jangan kamu. Mama gak mau kalo nama kamu sampe kotor sayang. Do you hear me, Isaac?" tanya Rosalie melembut.

Isaac mengangguk, raut mukanya masih kesal.

❀❀❀

Ruang IGD akhirnya terbuka, Profesor yang tadi bantu Newton dan dokter jaga keluar menghampiri Newton, Luke, dan Seraphina.

"Terima kasih sudah membawa pasien tidak lebih dari 10 menit. Pasien akan segera di pindahkan ke ruang rawat karena pralidoxime sebagai tambahan atropin harus diberikan secara perlahan. Infus bisa memakan waktu hingga 30 menit sampai selesai," jelas dokter yang kasih sedikit kelegaan untuk Newton.

"Terima kasih, dok," ujar Newton, dokter itu tersenyum tipis sebelum undur diri untuk menangani Yocelyn lebih lanjut.

"Lebih baik lo gak usah deket-deket Yocelyn kalau cuma buat dia berada dalam bahaya kayak sekarang, Newton!" sinis Isaac yang baru datang bareng Rosalie.

Newton lagi-lagi diam, buat Luke geram.

"Kenapa jadi lo yang menghakimi Newton?" tantang Luke.

Tapi bunyi outsole sepatu kulit yang bergesekan dengan lantai menyita atensi mereka, itu Keenan — dengan jasnya dan wajah datar tapi seakan pendam amarah jelas buru-buru cabut dari kantornya — tadi sempat Luke infokan soal keadaan Yocelyn.

"Apa yang menyebabkan Yocelyn sampai seperti itu?" tanya Keenan ke siapapun yang berada di depan IGD sekarang, nada suara santai tapi kedengaran intimidasinya.

"Paparan gas beracun, kak. Maaf saat itu Yocelyn sedang bersama saya," ungkap Newton, siap nerima cercaan apapun dari Keenan.

"Jangan terlalu formal, makasih udah nyelamatin adek gue," ujar Keenan menepuk bahu Newton, dia sempat dengar kronologinya sendiri dari Luke.

"Yang perlu dipertanyakan di sini adalah... kenapa AC di lab statistika bisa ngeluarin gas beracun? Dan itu jenis yang cukup berbahaya. Jelas itu bukan sembarang orang dong yang bisa merakit hal kayak gitu? Dan target sebenernya adalah Newton bukan Yocelyn, orang ini tau kalo Newton yang selalu sendiri di lab statistika sejak menggantikan sir Sean," jelas Luke pakai logikanya, dia juga tau siapa sebenarnya, tapi gak bisa berbuat apa-apa selagi gak ada bukti.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang