Chapter 36 - Sebelum Kau Terlelap

98 23 21
                                    

Kalau ada seseorang yang mampu memonopoli The Hidden Dragons dari ujung Sumatera, maka ia adalah Wangsa Pawira, Ayah dari Edgarsyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada seseorang yang mampu memonopoli The Hidden Dragons dari ujung Sumatera, maka ia adalah Wangsa Pawira, Ayah dari Edgarsyah.

Bila Edgarsyah adalah orang yang royal dan ramah ke semua orang, maka Wangsa kebalikannya. Hanya orang-orang yang memenuhi standar yang bisa bercampur kata dengannya.

Selama ini asyik berkeliling dunia dan vakum dari politik bisnis ring pertama, ia baru tau kalau ternyata masih melewatkan apa yang seharusnya ia selesaikan.

Dan satu-satunya yang berhasil memanggil ia kembali ke tanah air, cuma Yocelyn Zwetta—melalui Wàigōng.

Serentak, baik Edgarsyah, Rosalie, Isaac, dan orang-orangnya Edgarsyah menunduk memberi salam.

"Frow now on ... I will escort you, Miss Yocelyn," ikrar salah seorang kaki tangan Wangsa yang berdarah Jepang, membungkuk 90 derajat.

Edgarsyah paham. Itu artinya, Yocelyn meminta bantuan dari Wangsa. Ia sama sekali tidak akan menyalahkan Yocelyn untuk ini.

"Saya tidak didik kamu jadi seorang pengecut, Edgar! Menyelesaikan hal seperti ini saja kamu tak mampu," ujar Wangsa tenang tapi terdengar bengis.

"Ayo, Yocelyn," ajak Wangsa, Yocelyn mengangguk pelan.

"Silahkan lindungi apa yang ingin Om Edgar lindungi. Tapi aku juga akan melakukan hal yang sama," ujar Yocelyn terakhir kali sebelum menerima uluran tangan Wangsa.

Beberapa kaki tangan Wangsa tetap tinggal di tempat, sesuai permintaan Yocelyn—perlindungan untuk Newton. Ia sama sekali tidak lagi percaya dengan orang-orang yang berada di sayap Edgarsyah.

❀❀❀

Bangunan dengan arsitektur yang menggunakan konsep kosmologi China, Wangsa pilih sebagai vila di kota yang merupakan salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia ini.

"Saya pikir saya sudah berantas semua ancaman dari luar sebelum vakum, tapi saya lupa untuk melihat ke dalam. Maaf ... semua ini pasti memberatkan kamu, Yocelyn. Kalau Papa dan Kakak kamu tau soal masalah ini, dari jauh-jauh hari sepertinya mereka sudah memutus perjanjian perjodohan," ungkap Wangsa setelah menghisap cerutu tembakaunya.

"Tapi aku berhak memilih apa yang aku mau 'kan, Ah Gong (kakek)? Newton, dia terlalu baik. Seperti peribahasa; 'Rén shàn bèi rén , mǎ shàn bèi rén (Orang yang jujur selalu diintimidasi, kuda yang jujur selalu dimanfaatkan). Seseorang yang penurut dan tidak berani melawan kayak Newton, tentu membuat orang-orang jahat semakin ingin menindasnya. Jadi mana mungkin aku ninggalin Newton," jelas Yocelyn yang sadar atau tidak berhasil membuat Ah Gong tersenyum.

"Ternyata kamu benar-benar jatuh dengan pesona Newton, ya?" tanya Ah Gong, Yocelyn mengangguk tanpa ragu.

Wangsa meletakkan cerutunya, serius menatap Yocelyn. "Yocelyn, silahkan membenci saya setelah kamu mendengar fakta ini. Tapi Rosalie, saya yang membuatnya jadi sosok yang mengerikan seperti itu. Semua orang juga tau, Edgarsyah bukan suami pertamanya. Kalau kamu pernah tau, dulu saya punya sekretaris muda, bijak, dan cakap. Suatu hari dia bilang kalau dia mau resign dan membangun perusahaannya sendiri. Saya mengiyakan, bahkan membantu dia dengan mekanisme bagi hasil. Perusahaannya bergerak maju bahkan siap bersaing dengan perusahaan kami, dia menikah—"

"Apa wanita itu Tante Rosalie?"

"Ya. Lalu, kamu tau ... mantan sekretaris saya itu berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan yang disinyalir direncanakan, dan semua orang menuduh, mengarahkan tangannya ke saya, termasuk Rosalie. Tapi semua orang tidak punya bukti apapun. Sayangnya, di saat yang bersamaan Rosalie juga tengah mengandung, mungkin kalau anak itu bertahan ... ya sekiranya seumuran Newton."

Wangsa menarik napas perlahan.

"Dan itu karena saya, Yocelyn. Rosalie dan Olivia memiliki hari persalinan yang sama. Saat itu, saya yang terburu-buru mengendarai mobil membawa Olivia ke rumah sakit sampai tidak sengaja menabrak mobil Rosalie. Tidak, saya tidak melarikan diri. Saya tidak bisa berpikir jernih, yang saya lakukan saat itu hanyalah menghubungi orang-orang saya untuk membantu Rosalie. Naasnya, anak itu tak selamat," Wangsa mencurahkan seluruh keresahannya.

Yocelyn menahan sakit di tenggorokannya, dia jadi paham kenapa Rosalie begitu dendam. Tapi kenapa harus ke Newton?

"Tapi kenapa yang Tante Rosalie incar cuma Newton? Kenapa bukan Isaac?"

"Karena anak yang Olivia kandung saat itu adalah Newton."

Mau dipikir bagaimanapun, Yocelyn tidak bisa mengikuti pola pikir Rosalie. Rosalie balas dendam menggunakan cara yang jauh lebih kejam, yaitu menghancurkan sisi psikologis mereka, termasuk Isaac.

Garda rahasia Wangsa memberikan sebuah map coklat, itu surat pernyataan ahli waris.

"Can I ask for your help one more time, Yocelyn?"

Yocelyn mengangguk.

"Untuk sementara, surat ahli waris ini saya buat atas nama kamu. Setidaknya, sampai konfrontasi antara Isaac dan Newton mereda," ujar Wangsa, memberikan pena dan surat untuk Yocelyn.

"Dan surat yang satu ini ialah izin saya untuk perjodohan kalian. Karena seandainya kamu tidak menyukai Newton lagi, silahkan bakar kertas ini dan sembunyilah di balik punggung kakak kamu, Keenan. Dipikirkan berapa kali pun, saya merasa sayang dan bersalah menyandingkan kamu dengan keluarga yang rumit ini, Yocelyn."

Yocelyn terkekeh pelan, lalu menggeleng. "Even if it's hard, don't die, Ah Gong. Wait for Newton. Rather than being top in the country, Newton will make the company top in the world ... He'll make it the top in Asia. Bersanding dengan bisnis raksasa properti keluarga Ye."

Rasa syukur luar biasa merambat perasaan Wangsa, amal apa yang dia perbuat sampai mendapat calon cucu menantu seluar biasa ini. "Haha ... saya sangat senang bisa bertemu kamu di akhir hayat saya, Yocelyn."

❀❀❀

Monitor tanda vital yang terhubung dengan sensor yang dijepit di salah satu jari Newton, menunjukkan detak jantung dan saturasi oksigen pada kondisi normal.

Isaac memperhatikan baik-baik wajah adiknya yang begitu pucat, pandangannya turun ke kasa steril yang mengelilingi perut Newton.

'Don't you know? Karena Yocelyn cinta sama adik lo itu, Isaac!'

Memejamkan matanya, kalimat itu menghantui pikiran Isaac.

Berulang kali Isaac bertanya ke diri sendiri, sejak kapan dia mulai membenci dan mengincar nyawa Newton? Ini gak benar, ini jelas ego yang dimanja. Batinnya lelah dan terluka.

Tangan Isaac perlahan mendekati wajah Newton.

'Everytime I see your face, I blaze with a thirst to kill.'

'But somehow, seeing him get hurt I got hurt too.'

"I hate you!" tangannya mengusap pelan rambut Newton.

"I hate you!" tangannya mengusap pelan rambut Newton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❀❀❀


Senin, 20 Maret 2023.


Rumit, ya ...

Terima kasih

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang