Chapter 30 - Setengah hati

201 41 165
                                    

🍁 𝓢𝓮𝓽𝓮𝓷𝓰𝓪𝓱 𝓗𝓪𝓽𝓲 - 𝓐𝓓𝓐 𝓑𝓪𝓷𝓭

🍁 𝓢𝓮𝓽𝓮𝓷𝓰𝓪𝓱 𝓗𝓪𝓽𝓲 - 𝓐𝓓𝓐 𝓑𝓪𝓷𝓭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 07.25 WIB.

Bus premium 15 seat milik Prime University sudah diisi oleh beberapa kandidat finalis Mr & Ms PU yang siap mengikuti karantina. Salah satunya Julian, delegasi mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi.

Julian memerhatikan seat demi seat yang masih kosong—termasuk seat di samping Yocelyn yang keliatan asyik dengan handphonenya.

Langkah kaki Julian ingin menujunya, tapi suara Luke lebih dulu menghentikannya.

"Julian."

"Ya, kak?"

"Mau ngapain ke sana?" tanya Luke selaras mata yang melirik kilas Yocelyn.

"Mau isi seat yang kosong di samping Yocelyn," jawab Julian tenang yang buat Luke mengangkat alisnya, pikirnya Julian yang pendiam dan kalem ini punya nyali juga deketin Yocelyn, reminds him of the old Newton.

"Oh, but too bad to say kalau seat itu udah ada yang pesan duluan, mungkin lain kali?" penawaran Luke, jelas saja seat di samping Yocelyn dia sediakan untuk Newton.

Sempat diam sejenak, akhirnya Julian mengangguk pelan, pilih duduk di seat ketiga dari seat Yocelyn.

Usainya, Luke menghampiri Yocelyn. Sebuah cardigan warna coklat Luke sampirkan guna menahan hangat suhu di tubuh Yocelyn.

Dari wangi khasnya, Yocelyn yakin ini punya Newton.

"Pemiliknya mana?" tanya Yocelyn melirik Luke yang duduk di sampingnya.

"Wow! Tau aja Yoce, udah hapal bener nih, ya?"

Mengangguk—karena memang cuma wanginya Newton yang buat perut Yocelyn seperti dihinggapi kupu-kupu.

"Dia lagi ngobrol bentar sama Pak Arzian. Soalnya tadi pagi... Isaac, Jenar, Lalunna, dan beberapa panitia udah berangkat duluan untuk koordinasi dengan pihak resort," jelas Luke, Yocelyn mengangguk mengerti.

Padahal resort itu sendiri milik Edgarsyah bersaudara pula, sepupu-sepupu Yocelyn yang berada di Filipina dan Singapura sempat berlibur ke sana menceritakan betapa mewah dan indah lanskap resort dikelilingi oleh pemandangan indah dan masih banyak terdapat pepohonan.

"Luke," panggilan serta tepukan di bahu dari suara yang dia tau betul kalau itu rekan sejawat penyiarnya—refleks buat Luke bangkit dari duduk.

"Udah selesai?" tanya Luke.

Newton lebih dulu mengulas senyum tipis untuk Yocelyn sebelum balas pertanyaan Luke, "Ya, thanks a lot."

Luke mengangguk, menepuk balik bahu Newton sebelum pilih seat yang lain.

"Hai," sapa Newton lembut setelah duduk di samping Yocelyn.

Karena cardigan Newton kini Yocelyn pakai, Newton looked fine even though he was only wearing a white t-shirt that clearly exposed his neck and collarbones, especially Yocelyn juga suka lihat Newton pakai kalung—looks expensive.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang