Chapter 25 - Bukan sekadar kata

208 58 376
                                    

🍁 𝓑𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓢𝓮𝓴𝓮𝓭𝓪𝓻 𝓚𝓪𝓽𝓪 - 𝓣𝓱𝓮 𝓞𝓿𝓮𝓻𝓽𝓾𝓷𝓮𝓼

🍁 𝓑𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓢𝓮𝓴𝓮𝓭𝓪𝓻 𝓚𝓪𝓽𝓪 - 𝓣𝓱𝓮 𝓞𝓿𝓮𝓻𝓽𝓾𝓷𝓮𝓼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut.

Yocelyn Zwetta masih mengamati kalung berbahan dasar pink gold di lehernya yang baru Newton beri. Kalung ini berhiaskan tsavorite garnets dari sebuah produsen perhiasan asal Prancis yang terkenal akan sejarah panjang dan bergengsi sebagai pembuat perhiasan bagi orang-orang kerajaan, para bintang, dan selebriti.

Senyum afiliasi Newton tertera menatap Yocelyn yang juga mengagumi kalung rantai emas halus berhias bandul kecil yang kelihatan menyatu dengan kulit, saking kelewat beningnya kulit Yocelyn.

"Aku pikir kak Newton menghindar dari aku."

Newton mengangkat alisnya bingung, "Why?"

"Kejadian di area parkir auditorium dan setelah audisi-1 Mr & Ms PU, lalu hari-hari setelahnya. Ah, yang tadi siang juga!" seru Yocelyn, Newton tertawa pelan mendengarnya.

"I didn't expect you'd think so, aku cuma cukup sibuk mempersiapkan konser dan pertandingan Kendo, including my love confession," jawab Newton tenang.

"So... you like me that much? You probably don't wanna go home then," usil Yocelyn, mengarahkan pandang menatap cahaya lampu gedung-gedung tinggi dari bangunan yang disinyalir sebagai bangunan tinggi pertama kota julukan Melayu Deli ini.

Newton tertawa gemas, mencubit kedua pipi Yocelyn, "Kenapa lucu banget, sih?"

"I can be really cute only when I'm with my boyfriend," ungkap Yocelyn lagi, kembali ingatkan Newton kalau kini mereka sepasang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I can be really cute only when I'm with my boyfriend," ungkap Yocelyn lagi, kembali ingatkan Newton kalau kini mereka sepasang kekasih.

"Really?"

Yocelyn mengangguk pelan, senyum tipis.

Menarik Yocelyn mendekat, Newton merangkul pinggangnya— menatap lekat almond-eyes Yocelyn cukup lama sampai tatapannya jatuh ke bibir mungil Yocelyn.

Newton menyentuh wajah Yocelyn lembut, memiringkan wajahnya sampai bisa merasakan deru napas yang saling berlawanan sebelum benar-benar memberi tekanan lembut di bibir manis Yocelyn dengan bibirnya, ibu jari Newton tetap aktif mengelus halus pipi Yocelyn.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang