Chapter 27 - Takkan ada cinta yang lain

207 51 293
                                    

🍁 𝓣𝓪𝓴𝓴𝓪𝓷 𝓐𝓭𝓪 𝓒𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓛𝓪𝓲𝓷 - 𝓓𝓮𝔀𝓪 19

Newton hampir terjatuh kalau-kalau saja dia gak sigap berpegangan dengan railing berornamen klasik, tubrukan bahu serta sedikit dorongan tangan Rosalie yang jadi penyebabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Newton hampir terjatuh kalau-kalau saja dia gak sigap berpegangan dengan railing berornamen klasik, tubrukan bahu serta sedikit dorongan tangan Rosalie yang jadi penyebabnya.

"Ah maaf Newton, saya gak sengaja," ujar Rosalie dengan wajah melasnya.

Masih pagi sekali, ruang makan yang berada di bagian selatan rumah dan terhubung langsung dengan tangga ini keliatan masih sepi, cuma ada Ah ma dan beberapa asistennya yang sibuk di dapur.

"Gak masalah, tante."

Newton tadinya mau lanjut naik ke lantai atas menuju kamar karena kunci mobilnya ketinggalan, tapi tangan Rosalie menghadangnya.

"Mau sampai kapan kamu menetap di rumah ini? Sadar gak, kalau kehadiran kamu buat saya ataupun Isaac gak nyaman, Newton. Ouh atau kamu ada maksud lain mengapa masih betah di sini, hm?" desak Rosalie, melipat kedua tangannya di depan dada.

Tengadah, Newton menatap Rosalie, "Sama, tante. Dulu saya juga gak nyaman dengan kehadiran tante di rumah ini, lagi... saya akan tetap di sini sampai saya bisa bawa mami kembali ke rumah ini."

Kedua tangan Rosalie mengepal kuat, matanya menilik lekat wajah Newton, "Posisi kamu di rumah ini sama halnya dengan posisi kamu berdiri saat ini, Newton. Berbahaya."

Sedikit was-was karena bisa saja Rosalie tiba-tiba mendorongnya, tapi Newton gak gentar dengan pernyataannya, "Do what you want to do, tante mungkin bisa menyembunyikan api tapi tidak dengan asapnya. Isaac ataupun papa akan tau nantinya, permisi."

Bergeming dengan mata yang memerah karena menahan kedip, Rosalie tertawa sarkas, "Harusnya Olivia gak datang ke rumah sakit waktu itu dan Newton lenyap lebih cepat."

❀❀❀

Pukul 16.00 WIB.

Berulang kali menatap arloji on his left wrist, Isaac gak sabar menunggu Yocelyn kelar kelas Financial Technology.

Hari ini dia mau ajak Yocelyn sekadar menghabiskan waktu berdua lantaran mendapat proyek sebagai fashion photographer dari brand Internasional, ini pencapaian besar pertama untuk bisnis agensi photography mereka.

"Yocelyn!"

Baru aja melangkahkan kaki keluar dari lobby kampus yang langsung menampilkan tangga utama untuk turun, suara Isaac dan satu lagi suara terdengar samar namun familiar Yocelyn dengar.

Itu Newton, kekasihnya yang beberapa meter di belakang tubuh Isaac.

Baru ingin segera menghampiri Newton, tapi kedua lengan kokoh Isaac menjerat Yocelyn dalam peluknya.

Tepat sekali— Newton berhenti melangkahkan kakinya, raut wajahnya berubah muram.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang