Chapter 32 - Redupkan lagi

122 31 37
                                    

🍁 𝓟𝓮𝓽𝓮𝓻𝓹𝓪𝓷 - 𝓚𝓾𝓴𝓪𝓽𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓲𝓷𝓭𝓪𝓱

Usai melihat ekspresi wajah Newton yang mulai tenang seraya menyesap teh dari cangkir teh Royal Albert yang Lalunna beli di Inggris beberapa waktu lalu, rasanya dia siap memulai percakapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai melihat ekspresi wajah Newton yang mulai tenang seraya menyesap teh dari cangkir teh Royal Albert yang Lalunna beli di Inggris beberapa waktu lalu, rasanya dia siap memulai percakapan.

"Apa boleh langsung diminum begitu, Newton?" tanya Lalunna dengan senyum familiar yang selalu dia pamerkan.

"Is there any problem?"

Lalunna mengusap pinggiran cangkirnya sendiri, "No, tapi gue rasa lo harus lebih hati-hati dengan siapapun... berhubung Om Edgarsyah gencar memperkenalkan lo sebagai salah satu putranya? What if that tea is poisonous?"

Newton tersenyum, lalu menatap wajah Lalunna dengan tenang, "Did you put poison in my tea?"

Lalunna tertawa pelan, "Of course not."

"Ya udah," balas Newton santai, menyesap kembali teh tersebut. Dia tau, Lalunna hanya beri peringatan untuk berhati-hati dengan siapapun dan dalam keadaan apapun.

"Banyak yang terjadi selama gue ke Boston, ya? Salah satunya... your relationship with Yocelyn. Bagaimana bisa, Newton?"

Newton mengangkat alisnya, ternyata Lalunna tau, ya...

"Everything just happened so fast, gue cuma mengikuti alur yang disediakan sendiri oleh Yocelyn," jawab Newton, benarkan? Dia hanya mengikuti alur yang ada di depannya.

Lalunna terkekeh pelan, "Akhirnya lo lagi-lagi merebut apa yang seharusnya jadi milik Isaac, ya?"

Perkataan yang Lalunna sampaikan seolah tanpa beban itu—pierced Newton's heart with a thousand invisible sledgehammers, 'Merebut?'

"Yocelyn bukan barang! Dan dia gak pernah mengklaim dirinya sebagai milik Isaac atau siapapun," tegas Newton, jujur saja, dia tidak mengerti kenapa Lalunna tiba-tiba bertingkah seperti ini.

"Newton, dari awal bukannya Yocelyn cuma melihat ke arah Isaac? Dari dulu Isaac dan selalu Isaac yang berada di sisi Yocelyn, dan suatu hari entah bagaimana caranya lo bisa mencuri Yocelyn dan menempatkannya di sisi lo? Isaac gak peka, dia juga gak peduli karena dia pikir Yocelyn tetap di sisinya. Tapi saat dia tau hubungan lo dan Yocelyn—kira-kira... what will he do?" doktrin Lalunna, dia secara mendetail memerhatikan air muka Newton.

"Lalunna, lo tau dari awal kalau gue suka sama Yocelyn 'kan? Lo juga tau bagaimana gue menahan semuanya. But a while back, in the evening, Yocelyn dengan pipi rekah merahnya, dengan senyum khasnya, dan dengan merdu suaranya yang selalu mendekat lebih dulu ke gue. Do you think I can turn down the opportunity?" tanya Newton, Lalunna terdiam.

Tapi beberapa saat kemudian, Lalunna terkekeh pelan, "Baiklah, gue nemu jawabannya."

"Kalau gak ada lagi yang dibicarakan, gue permisi," pamit Newton tanpa menunggu persetujuan Lalunna yang auranya berbeda malam ini.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang