Chapter 35 - Bukan Cinta Manusia Biasa

115 25 22
                                    

Malam semakin larut, begitu dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semakin larut, begitu dingin.

Di luar sana, gerimis mulai turun. Isaac bergegas mengambil jaket guna menuju area helipad usai menerima informasi garda rahasianya.

"Isaac."

Di ujung koridor yang gelap, Lalunna berjalan menujunya dengan tatap kosong. "Gue ikut."

"Lalunna," kata Isaac saat Lalunna lewat begitu saja dari hadapnya.

"Lo ... kenapa lo juga berusaha bunuh Newton?"

Lalunna berhenti, ia berbalik dengan senyum khasnya yang jujur sekarang ini begitu Isaac benci.

"Don't you know? Karena Yocelyn cinta sama adik lo itu, Isaac," jawab Lalunna, senyumnya merekah.

"Apa ini karena Cedric? Sampai sekarang ini lo gak bisa terima kalau dia meninggal demi Yocelyn?" tanya Isaac, sama sekali tidak habis pikir. Dia pikir itu peristiwa lama, seharusnya Lalunna sudah selesai dengan masa lalu.

Sebelum John, garda rahasia Yocelyn adalah kakak laki-laki John ... Cedric. Rahasia umum kalau setiap orang yang bekerja menjadi garda rahasia keluarga Ye ataupun Edgarsyah, harus berani mati demi orang yang mereka lindungi.

Dan Cedric, salah satu yang akhirnya berakhir tragis saat bertugas. Dan itu beri luka yang mendalam untuk Lalunna—yang sama sekali belum sempat menyatakan perasaannya selama ini.

"Apa ada alasan lain?"

"Gila!"

Lalunna tertawa renyah. "Isaac, liat itu!" tunjuknya ke cermin yang terpampang besar di koridor.

"Lebih gila mana dari seorang kakak yang berusaha membunuh adiknya sendiri?"

Checkmate.

Isaac bungkam.

Alarm peringatan tanda bahaya berbunyi, para staff hotel yang bertugas bergerak cepat menyadari situasi.

"Ke helipad sekarang!"

"Hubungi ambulans!"

"Ini kenapa, Pak?!"

"Putra bungsu Pak Edgarsyah jadi korban penikaman!"

Obrolan samar dari staff hotel yang bergerak kesana-kemari membuat tawa Lalunna lepas. "Julian bisa di andalkan juga ya ternyata."

'Yocelyn!' Isaac berlari secepat yang ia bisa menuju helipad, tidak memberi jeda sedikit pun untuk mengambil napas.

Tapi ketika sampai, ia membisu melihat keadaan Yocelyn.

Yocelyn—perempuan itu terduduk lemas di atas rumput, wajah putihnya begitu pucat, air mata membekas di pipinya. Jaket bulu putih yang ia kenakan penuh darah Newton yang sudah dievakuasi tim medis.

Jenar di samping Yocelyn yang bergeming, juga terlihat ada John yang melepas dan memayungi Yocelyn dengan jaket kulit hitamnya. Ia tau bekas memori menyeramkan itu kembali menghampiri Yocelyn.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang