🍁 𝓚𝓚𝓔𝓑 - 𝓐𝓷𝓭𝓻𝓮 𝓗𝓮𝓱𝓪𝓷𝓾𝓼𝓼𝓪
Mau berpikir berapa kali pun, Yocelyn belum sanggup mengikuti arah pola pikir Rosalie. Sebenarnya apa yang dia kejar sampai-sampai menghalalkan segala cara dan mendobrak norma yang ada?
Melihat kediaman Edgarsyah sekali lagi, Yocelyn heran. Rosalie sebenarnya memiliki ketenangan jelas di depan mata, tapi pilih mencari-cari ketidakpastian dengan mengandalkan diri-sendiri?
Tapi lagi-lagi, namanya manusia—haus akan rasa puas.
"Yoce, ayo," ajak Isaac tatkala mereka sampai tepat di depan pintu utama yang terbuka lebar dengan beberapa pekerja yang berbaris rapi di sepanjang koridor menuju ruang utama. Sambutan khas.
Isaac dan Yocelyn memang izin lebih dulu kembali ke tanah air—melewatkan acara makan bersama. Selain karena Yocelyn khawatir Newton sendirian, Isaac rasa ... dia juga butuh ruang berdua untuk Newton, menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.
"Kamu duluan aja, Yoce. Aku mau ke ruang kerja dulu," pinta Isaac, Yocelyn mengangguk.
Beberapa hari bolak-balik rumah ini karena merawat Newton, Yocelyn mulai sedikit paham konstruksi rumah yang didesain cukup rumit ini. Para pekerja bahkan menyambut hangat calon nyonya muda mereka.
Walau nantinya ... dia bakal lebih sering berpindah-pindah dengan rute 3 negara mengikuti Newton—kalau mereka jadi menikah kelak.
Yocelyn membuka pintu kamar Newton. Ternyata bukan cuma ada dua personal assistant yang diberi Wangsa baru-baru ini ke Newton, tapi Luke dan Seraphina juga ada di sana.
"Yoce!" seru Seraphina, berlari peluk Yocelyn. Dipikir-pikir, mereka sudah lama juga tak bertemu.
"You alright?"
Menepuk pelan punggung Seraphina, Yocelyn tersenyum kecil. "Things are not so good, but it's okay."
"Soal Kak Lalunna ...."
"Apa Kak Lunna baik-baik aja?"
Pertanyaan itu tidak diperkirakan oleh Luke maupun Seraphina. Kenapa justru kondisi Lalunna yang Yocelyn pedulikan?
"Kak Jenar sendiri yang bawa dia ke therapist. Tapi Yoce, lo gak marah?" tanya Seraphina pelan.
Pandangan Yocelyn menuju Newton yang bersandar ke headboard, dia menggeleng.
"Lalunna benar. Gue terlalu menyepelekan rasa sakit akan kehilangan sampai gue benar-benar rasain itu sendiri akhirnya. Kalau gue harus marah, maka alasannya cuma satu. Dia nyakitin orang yang salah," ungkap Yocelyn.
Luke tau itu. Yocelyn gak pernah berubah, perempuan itu toleran dan menggunakan common sense dalam memproses tiap masalah.
Suasana canggung, Luke berdeham. "Ekhem ... It seems like gue dan Sera ganggu waktu kalian berdua. Jadi, kita balik dulu ... New, Yoce," pamit Luke menarik Seraphina yang melambai-lambaikan tangannya ke Yocelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓
Fanfic❝Jadi Yocelyn, kamu pilih Isaac atau Newton?❞ ❝I like both.❞ Terperangkap dilema antara Isaac dan Newton, merayu Yocelyn ke ambang kelimpungan. Kalau kamu, pilih Isaac atau Newton? #1 nctjungwoo [130322] #1 jungwookim [130322] #1 newton...