Chapter 8 - Mencuri pasangan jiwanya

283 104 277
                                    

🍁 𝓒𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓜𝓪𝓽𝓲 𝓘𝓘 - 𝓜𝓾𝓵𝓪𝓷 𝓙𝓪𝓶𝓮𝓮𝓵𝓪

🍁 𝓒𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓜𝓪𝓽𝓲 𝓘𝓘 - 𝓜𝓾𝓵𝓪𝓷 𝓙𝓪𝓶𝓮𝓮𝓵𝓪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 20.45 WIB.

Usai menyerahkan helm dan ucapan terima kasih ke Newton, Yocelyn mau buka pagar rumahnya sebelum hangat genggam tangan Newton menahan pergelangan tangannya.

"Hm?"

"Kakek aku pernah bilang... kalo nganterin cewek harus sampai depan pintu rumahnya."

Yocelyn senyum tipis sembari kembali buka pagar rumahnya, dia tau Newton ikut dibelakangnya.

Bak alarm tiap kali pagar rumah terbuka, Kimi berlari menuju Yocelyn. Sayangnya sasaran lompatan Kimi adalah Newton.

"Wah..." takjub Yocelyn ke Kimi yang anteng dalam gendongan Newton, asyik menggesekkan hidung mewahnya ke Kimi.

Yocelyn memperhatikan interaksi keduanya.

"Ehm Yoce, bisa tolong ambil handphone aku in my back left pocket, sorry?" tanya Newton membalikkan tubuhnya agar Yocelyn bisa ambil handphonenya.

"Ini?" tanya Yocelyn mengarahkan handphone itu ke Newton.

"Now you just got to put your phone number in it," jawab Newton usai buka aplikasi WhatsApp yang seketika mengundang tawa lepas Yocelyn.

"Wow, that was really smooth..."

Newton menggigit bibirnya kala Yocelyn benar-benar mengetikkan nomernya.

"Kita gak mungkin titip pesan lewat Mahen terus, kan?" tanya Newton menurunkan Kimi dari gendongannya.

"Ya, anyway I can't thank you enough for what you've done for me today, belum lagi naik motor senyaman dan seseru itu actually," ucap Yocelyn with a sincere heart.

"Kapan-kapan mau ride keliling kota?" ajak Newton spontan, gak tau dari mana datangnya keberanian itu seakan-akan lupa konsekuensi dari Isaac.

Yocelyn lekat perhatikan mata Newton seraya senyum tipis lalu mengangguk, "Aku tunggu pesannya."

❀❀❀

Usai menempatkan motor di jajaran mobil lainnya, Newton bergegas memasuki rumah setelah melewati banyak food court, danau, restoran, sekolah, bahkan bank yang memang tersedia lengkap di komplek kota mandiri di tengah kota Medan ini.

"Oma..."

Tinah yang asyik ngobrol dengan Olivia tersenyum senang melihat keberadaan Newton, sedangkan Olivia beranjak pergi yang hal itu seringkali menyesakkan Newton.

"Kamu ini... temannya datang kok pulangnya lama?"

"Luke kesini?" tanya Newton karena memang cuma Luke yang tau siapa dia sebenarnya.

"Iya, Oma suruh Luke nunggu di kamar kamu."

Bergegas Newton menuju kamarnya dan nemuin Luke di balkon menyesap vape dengan liquid aroma sensasi juicy buah sirsak.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang