Chapter 19 - Melangitkanmu

242 79 395
                                    

🍁 𝓣𝔂𝓸𝓴 𝓢𝓪𝓽𝓻𝓲𝓸 - 𝓜𝓮𝓵𝓪𝓷𝓰𝓲𝓽𝓴𝓪𝓷𝓶𝓾

🍁 𝓣𝔂𝓸𝓴 𝓢𝓪𝓽𝓻𝓲𝓸 - 𝓜𝓮𝓵𝓪𝓷𝓰𝓲𝓽𝓴𝓪𝓷𝓶𝓾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 18.15.

Barisan rapi garda keluarga Raden telah menunggu di arrival lobby, kepulangan ke Indonesia kali ini diikuti oleh chairman konglomerat properti Shanghai yang merupakan orang tua dari Salma.

Raden, Salma, Keenan, wàigōng dan wài (Kakek dan nenek dari pihak perempuan), berjalan mendahului Yocelyn di belakang yang sibuk mengatur jadwal photoshoot bareng her new personal assistant, padatnya jadwal paksa Yocelyn untuk gak lagi kerja di clothing line Jenar, malah sekarang busy being a simple high brands fashion icon.

BRUGH!

"Oh, sorry..."

"Kaia?"

Kaia yang buru-buru mau jemput sepupunya yang baru balik ke Indonesia juga, beneran gak sengaja menabrak bahu Yocelyn.

"Yocelyn? Lo kok malah di sini, sih? Bukannya tanggung jawab sama keadaannya kak Newton?!" pekik Kaia.

"Just make your own sandwich, Kaia," balas Yocelyn, kembali fokus ke agendanya.

"Wait, kenapa juga lo baru-baru ini jadi lebih dekat sama kak Newton? Sekalinya sama Isaac ya Isaac aja, gak usah maruk deh, Yoce!"

Yocelyn melirik Kaia sekilas sebelum lanjut berjalan menuju keluarganya yang rupanya sudah menunggu Yocelyn di depan sana.

Kaia yang kesal diabaikan, berbalik- ikut lihat punggung Yocelyn yang makin menjauh, "Apa karena lo udah tau kalo Newton itu wealthy juga? Ya, kan? You're looking for wealthiest family, right?"

Yocelyn berhenti.

Resiko, nobody except the exclusive elite knew who their family were. They're so rich that they erased themselves.

Dan Kaia gak tau, dia gak termasuk didalamnya.

Yocelyn—with her Chinese ornament gorgeous dress and khaki heels— berjalan angkuh ke arah Kaia dengan ekspresi yang sama sekali belum pernah Kaia liat sebelumnya.

"Kaia Kirania, you didn't know who exactly I am and yeah, it's also not my job to tell you. But... if you know, you know," sarkas Yocelyn cukup arahkan pandangan ke wàigōng dan wài yang mengamati tapi gak ngerti apa yang Yocelyn dan Kaia bicarakan 'cause they can't speak Indonesian.

Kaia agaknya alami peningkatan denyut jantung, terdiam dengan pupil mata yang membesar liat tokoh yang Yocelyn maksud, she's also rich— but Yocelyn... she lives in another grade that Kaia can't reach.

"Sometimes it's better to keep your mouth shut. Don't play games with me anymore, don't ever... ever think you capable of that," ujar Yocelyn serius, muak dengan berbagai hal konyol yang dilakukan Kaia untuk jatuhin dia sejak masuk kuliah.

Mi Casa Su Casa | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang