Bab 12

86 26 52
                                    

Setelah bertualang ke berbagai penjuru negeri serta menempuh bermacam-macam rintangan, Susan, Jack, Lily, dan Fiona kini tiba di wilayah Fortsouth. Akar ginseng seribu tahun--yang diketahui berada di taman kastel Fortsouth--adalah salah satu bahan yang akan mereka butuhkan untuk membangkitkan Stevan.

Berkat portal sihir Jack, tak ada kesulitan yang mereka temui untuk tiba di Fortsouth. Sore itu, mereka duduk bersama di hutan sebelah luar tembok kota sambil membicarakan rencana penyusupan ke dalam kastel.

"Kurasa aku bisa berbicara baik-baik dengan Gideon, sang penguasa wilayah. Kami pernah bertemu," ungkap Susan.

"Tapi itu terlalu berisiko. Bagaimana jika dia tak setuju dan malah mempersulit kita? Kita harus bersiap untuk kemungkinan terburuk," sanggah Lily.

"Lily benar. Menyusup akan lebih mudah. Apalagi Jack bisa berteleportasi," timpal Fiona.

"Ya, sebaiknya kita tetap pada rencana awal. Aku akan berteleportasi ke sana, mengambil tanaman itu, dan kembali lagi ke sini," sahut Jack.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba terdengar suara gemeresak semak tak jauh dari tempat mereka berkumpul. Namun, begitu menoleh ke sana, tak ada apa pun yang mereka temukan. Hanya pepohonan dan perdu terhampar sejauh mata memandang.

"Apa itu yang barusan?" Susan menatap nyalang ke sekitarnya.

"Entahlah, mungkin hanya binatang-binatang hutan," sahut Jack. Ia tampaknya tak begitu terganggu.

Karena tak menemukan jejak mencurigakan, Susan terpaksa setuju dengan pendapat ayahnya. Mereka lalu pergi berburu dan makan sampai kenyang.

Waktu tengah malam akhirnya tiba. Jack pun bersiap untuk melancarkan misi. Ia menggerakan tangan berputar-putar sambil merapal mantra. Bersamaan dengan itu, sebuah portal sihir tercipta. Jack molompat ke sana dan sekejap kemudian menghilang.

Sementara itu, di halaman kastel Fortsouth juga tercipta portal sejenis. Jack melompat keluar lalu portal itu pun lenyap tak berbekas.

Suasana kastel saat itu telah sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang berjaga sambil terkantuk-kantuk. Memanfaatkan situasi, Jack segera berteleportasi ke taman untuk mengambil ginseng yang dicarinya. Tanaman itu berbatang lebar dan memiliki tinggi sekitar enam puluh sentimeter. Daunnya yang berwarna biru menjadi pembeda yang khas.

Setelah beberapa saat mencari, Jack akhirnya menemukan tanaman itu. Ini tidak sulit, gumamnya sambil tersenyum tipis. Ia pun segera mengulurkan tangan untuk mengambil tanaman itu.

Namun, tiba-tiba seseorang mencekal lengan Jack dan mengunci lehernya dari belakang.

Sial! Karena tak bisa menoleh untuk mengetahui identitas sang pelaku, Jack bertanya dengan suara parau. "S-siapa kau? Bagaimana bisa tiba-tiba ada di situ?"

"Kau tak perlu tahu siapa aku," jawab sang pria misterius.

Bersamaan dengan itu, Arden bersama serombongan penjaga berdatangan dengan obor di tangan.

Para penjaga itu lalu segera mengikat kaki dan tangan Jack, membuatnya kesulitan meloloskan diri.

"Bawa dia ke penjara bawah tanah!" perintah Arden pada para pengawalnya.

"Jangan lupa untuk mengikatnya dengan rantai yang menempel ke tembok atau dia akan kabur," pesan sang pria misterius yang segera disetujui oleh Arden.

Sementara para penjaga membawa Jack dan membelenggunya di penjara bawah tanah, Arden berbincang sejenak dengan sosok yang berhasil menangkap Jack.

"Terima kasih sudah memperingatkanku akan kedatangannya, Dave" ujar Arden.

"Saya senang bisa membantu, Tuan. Tentu saja dengan imbalan yang setimpal." Dave menyahut sambil tersenyum miring.

Putra Penyihir - Raung KehancuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang