•• 62

1K 104 9
                                    

ke penggok, ke pergok, ke gep? atau apa ya namanya, penyebutan istilahnya atau kata-katanya ketika mengalami situasi seperti ini ALIAS AKU TAKUT BANGET!!!

pas dari aku berangkat dan nginep di bandung, jujur aku gak terlalu—ah bukan, enggak kayak biasanya chating random ke kak doyoung. kayak—cuma sekedar nanya kabar, terus, ya, ya udah gitu. enggak lanjut ngobrol random yang kayak biasanya.

makanya, enggak ketemu kak doyoung hampir dua hari ini jadi bikin aku kebingungan pas orangnya tau-tau muncul didepanku. ditambah disituasi yang GAK BAGUS banget.

karena aku beneran gak tau dia bakalan ke rumahku sekarang juga???

"saya chat dan misscall kamu, saya kira kamu kecapean. makanya saya berniat untuk buatin kamu jus jeruk dan nganterin ke rumah kamu."

ya, selepas kak doyoung 'memergoki' aku dan haechan yang lagi duduk-duduk gak jelas di batu-batu depan, haechan cuma senyum dan minta supaya aku juga segera jelasin ke kak doyoung. alhasil haechan pulang kerumahnya dan aku sekarang sama kak doyoung duduk dikursi deket kolam ikan ayah.

huft, tadinya tuh aku mau minta haechan temenin aku buat jelasin ke kak doyoung. tapi setelah dipikir-pikir, ya inikan hubungan aku sama kak doyoung. ya akunya sendirilah yang harus jelasin? kali ini kata-kata haechan benar semuanya dan patut dilaksanakan.

"adin?"

aku yang dari tadi nunduk aja alias muter otak gimana caranya jelasin yang baik dan benar ke kak doyoung, langsung angkat kepala dan ngelihat kak doyoung pas dirinya memanggil nama diriku.

YA TUHAN. aku mau nangis.

"hei, kenapa kamu jadi sedih? saya minta maaf ya."

udahlah, aku nangis. aku yang salah kenapa juga dia yang minta maaf. segala puk-puk kepala lagi.

aku semakin lemah.

"hei, hei, adin, jangan nangis. saya minta maaf ya."

kak doyoung puk-puk atau usap-usap kepala dan pundakku—kayak mau nenangin gitulah.

tapi denger dia bilang sorry gitu, jujur, hati aku beneran sakit banget.

aku hapus air mataku dan berusaha buat redam tangisan yang asli, aneh banget gak mau berhenti.

"don't say sorry. jangan minta maaf kak, kak doy gak salah. aku yang salah."

kak doyoung geleng-geleng kepalanya.

"kamu juga gak salah, oke."

tahan adin, please jangan mewek gini.

"kenapa kamu nangis? ada yang sakitkah? bilang sama saya ya."

"hati aku kak, yang sakit."

kak doyoung ayo jangan ditahan juga perasaannya. aku tau tadi kak doyoung pasti denger apa yang dibilang haechan terus ngerasa bingung dan campur aduk. ya kan, aku bener???

jadi, kak doyoung lebih baik marahin aku aja jangan soft kayak gini. jangan puk-puk kepalaku dan jangan tatap aku dengan tatapan yang tegar gitu.

kenapa..

kenapa kak doyoung jadi senyum—HAH BISA-BISANYA DIA SENYUM!

"gak apa adin, saya pasti akan dengerin semuanya kalau kamu emang udah siap cerita ke saya. saya gak akan maksa."

"kak? seriously? setelah apa yang kak doyoung denger barusan, kak doyoung gak mau nuntut penjelasan apa gitu ke aku? gak mau marah kah ke aku yang belum cerita apa-apa ke kakak dan malah cerita ke orang lain? serius respon kak doyoung kayak gini?!"

me vs you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang