"katanya ada yang habis jalan ya kemarin? kok gak cerita-cerita."
aku baru aja mau nyuap roti isi selai coklat, tapi enggak jadi alias berhenti diudara. ini depan bibir pisan jebal please. ayah barusan ngomong gitu ternyata sambil ngescroll ipadnya. huft, aku 'kan jadi cemberut malu. mana itu kayaknya sok serius gitu lagi.
"oh ya, siapa tuh ya?"
bisa-bisanya kak lucas nyautin. tolong ini pipi sama kedua telingaku panasss. disenyum-senyumin sama kak lucas, rasanya mau balapan lari aja sama kuda.
"katanya ke jembatan-jembatan gitu ya? apa kemana yaa hmm." ini tiba-tiba mamaku nimbrung sambil naruh secangkir kopi buat ayah.
aku yang ngerasa pihak satu lawan tiga, langsung protes gak terima, "MAMA IH!"
malah ketawa ngakak semuanya.
"seneng eh?"
aku ngelirik papa malu—tapi karena bingung jawabnya, jadi cuma ngangguk-ngangguk aja.
"besok lucas mau jalan juga ah yah." celetuk kak lucas.
"boleh aja sih, tapi pertanyaannya sama siapa kamu jalannya?" jawab ayah.
aku cuma nyimak mereka berdua sambil lanjut makan roti. enak ih, apalagi dicelupin ke susu coklat sedikit hihi.
"ya, ya sendiri lah. emang harus berdua bertiga atau ngajak oramg lain gitu?"
"maksud ayah tuh, kalo kamu jalan sendirian kelihatannya ngenes gitu lho." ini yang jelasin mamaku, beliau sambil masukin kotak bekelku ke dalam tasnya dimeja bar sana.
"kenapa harus ngenes? i love myself."
hahaha, aku suka banget sama kepercayaan dirinya kak lucas.
"kirain ayah kamu lagi deket sama sepupunya haechan."
sepupunya haechan?
jangan bilang?
"maksud ayah, yeri? enggaklah. temenan doang."
aku mencoba menelisik ekspresinya kak lucas. hmm, apa benar apa betul mereka gak ada apa-apa? mengingat akhir-akhir ini yang aku tau mereka berdua lumayan sering komunikasi.
padahal kalaupun lagi 'deket' juga gapapa sih, berartikan—horeee aku enggak usah cemburuin kak doyoung lagi.
"iya-iya, temenan doang."
aku jadi terkekeh ngelihat ayah barusan ngomong gitu. lucu banget! kak lucas jadi cemberut alias ngambeknya khas dia. mungkin kak lucas ngiranya ayah tuh masih kepikiran kalau dia sama yeri ada something kali hihi. iya-iya, adikmu percaya kok kak.
"kamu mau berangkat kapan? ayah yang anterin."
aku auto ngelirik ke pergelangan tangan kiriku, aku pakai jam tangan guys, "ayo sekarang aja yah." kataku sembari lekas ngunyah.
mama menghampirku dan ngasih tas tenteng bekal, "enggak sama doyoung?" tanya beliau.
aku geleng-geleng tapi sambil ngecek handphone, ngecek chat maksudnya. siapa tau kak doyoung ngajakin berangkat bareng.
tapi ternyata gak ada notif apapun. kak doyoung enggak ngechat apa-apa. ini chat terakhirnya pas semalem yang cuma ku read alias dia nyuruh aku tidur.
inget,
dia udah kerja. tanggung jawabnya gak cuma bucinin kamu aja adin.
bisa-bisanya aku mikir gitu.
ya tapi emang bener kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
me vs you
Fanfickisah klasik TTJ - Tetangga Ternyata Jodoh. ; 𝗮 𝗳𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝘄𝗶𝘁𝗵 '𝗻𝗰𝘁 𝗱𝗼𝘆𝗼𝘂𝗻𝗴' 𝗮𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗺𝗮𝗶𝗻 𝗰𝗮𝘀𝘁. ━ w̶̶a̶̶r̶̶n̶̶i̶̶n̶̶g̶̶↷ 𝗻𝗼 𝗯𝗮𝗸𝘂, ʟᴏᴡᴇʀᴄᴀsᴇ, ʜᴀʀsʜᴡᴏʀᴅ, ᴋᴇʜᴀʟᴜᴀɴ ᴛɪɴɢᴋᴀᴛ ᴛɪɴɢɢɪ. ━ s̶̶t̶̶a̶̶t̶̶u̶̶...