aku membuka kedua mataku ini pelan-pelan. cahaya lampu yang ada diatas sana, bikin silau banget! dan bikin kesel juga— karena jadi susah buat sekedar melek satu mata aja. pas aku coba melek lagi, kepalaku yang malah kerasa cenat-cenut.
"ssshh," ringisku kemudian memegang kepala.
sakit banget, rasanya cenat-cenut dan berat gitu.
"kamu udah bangun, nak..."
"dek, jangan merem lagi. harus sadar dulu,"
kak luke, ini maunya juga aku gak merem lagi, tapi susah banget kalau mau melek tuh. karena kepala rasanya berat, kedua mataku juga ikut-ikutan berat.
"adin udah sadar tante?" mendengar haechan, aku jadi bingung. sebentar,
apa katanya tadi?
hah, sadar? udah sadar— maksudnya tadi tuh aku habis pingsan?
aku berusaha membuka kedua mataku, kemudian bangun dan duduk di sandaran kasur.
"aku kenapa?" tanyaku ke mama. beliau duduk disisi kanan kasurku.
"sekarang apa yang kamu rasain?"
malah ditanya balik,
"bingung," jawabku yang jujur-sejujurnya.
kak lucas bertindak gaduh, karena dia berdiri tiba-tiba. sebelumnya, aku lihat kak lucas itu lagi duduk disebelah mama. tapi dibawah, alias dilantai.
"ma, adin kebingungan! lucas panggil dokter lagi ya?! ya ampun adek gue,"
aku lihat kak lucas dengan tatapan yang, 'apaan sih kak?'... serius, dia kenapa kayak panik gitu sih?
"adin kenapa? kebingungan? aduh sahabat gue,"
sial, haechan juga sama aja lagi. ini, apa enggak ada yang kalem sedikit, buat ngejelasin apa yang lagi terjadi? aku malah pusing kalau semua orang pada panik.
"bingung kayak gimana din? kamu masih inget mama, kakakmu, ayahmu dan temen-temenmu gak?"
maaf ma, tapi pertanyaan mama kenapa malah bikin aku mau nangis sekaligus ngakak? apa barusan aku ketimpa musibah— kecelakaan gitu, sampai bisa-bisa hilang ingatan...
... kalau iya, kalimat yang pertama aku keluarin juga gini pasti, "aku siapa? aku dimana?", tapi karena aku masih sangat waras untuk mengenali diriku, seharusnya pertanyaan yang mengarah diagnosa kayak gitu, enggak ditanyain kan?
aku geleng-geleng, "mama, aku tuh cuma bingung kenapa kondisiku kayak gini? udah gitu segala mama, kak lucas, dan haechan ada disini juga lagi,"
"LO GAK INGET, PAS MAU BALIK SEKOLAH ITU KEPALA LO KENA BOLA???!"
disana— dikursi meja belajarku, haechan berusaha berdiri sambil menyender ke meja. kemudian dia tolak pinggang dengan raut wajahnya yang...
... kesel???
"haechan jangan teriak ih! kepala gue rasanya kayak mau pecah." ujarku memejamkan mataku.
"ya ampun sis, maafin gue."
"lo ngapain jalan gitu sih? kaki lo masih belom bisa ditapakin dulu!" serius, emosiku langsung naik begitu lihat haechan tiba-tiba jalan mendekat ke kasurku.
"jangan pikirin gue, pikirin lo dulu please."
aku menghela napas kasar, terus lihat mama, "aku kenapa sih? demam tinggi apa kenapa..."
...
...
... oh iya guys! aku inget— tadi pas lagi nyangga haechan, ada bola nyasar terus nyusruk ke jidatku. ssshh, pantesan ini jidat rasanya kayak bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
me vs you
Fanfictionkisah klasik TTJ - Tetangga Ternyata Jodoh. ; 𝗮 𝗳𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝘄𝗶𝘁𝗵 '𝗻𝗰𝘁 𝗱𝗼𝘆𝗼𝘂𝗻𝗴' 𝗮𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗺𝗮𝗶𝗻 𝗰𝗮𝘀𝘁. ━ w̶̶a̶̶r̶̶n̶̶i̶̶n̶̶g̶̶↷ 𝗻𝗼 𝗯𝗮𝗸𝘂, ʟᴏᴡᴇʀᴄᴀsᴇ, ʜᴀʀsʜᴡᴏʀᴅ, ᴋᴇʜᴀʟᴜᴀɴ ᴛɪɴɢᴋᴀᴛ ᴛɪɴɢɢɪ. ━ s̶̶t̶̶a̶̶t̶̶u̶̶...