"eh, ada tamu ya?"
aku langsung salah tingkah, pas dengar suaranya kak jungwoo.
disebelahku juga lagi ada yang batuk-batuk alias— eh renjun? dia ngelihatin aku biasa aja sambil berdehem. tapi woy, asal kalian tau aja, itu tuh yang jadi ciri khas dari huang renjun! kalau dia ngelihatinnya sedikit lebih lama pake tatapan biasanya itu, berarti dia lagi melemparkan seribu pertanyaan.
pasti dia bingung, dengan skinship antara aku dan kak doyoung.
padahal ya, mau dijelasin juga gimana... aku sama kak doyoung juga cuma tetangga.
eits, tapi karena kak idoy, haha, pernah bilang gini, "pokoknya jangan dibawa pusing, santai aja. enggak lama lagi kan kamu lulus, fokus aja dulu buat itu." tah! jadi kata kak idoy— maksudku kak doyoung, aku mesti chill aja gais.
cal cil cal cil, baper dikit juga ribet banget kamu adin!!!
"eh ada adin, kok gak bilang-bilang nih," kak jungwoo senyum. tau apa yang terlihat? suatu ke-uwu-an yang ada didirinya.
asli, enggak bohong. no tipu-tipu.
aku cengengesan pas ditanya kayak gitu. kak jungwoo tuh kenapa sih ya, masih aja berefek dihati ini.
"siapa ini ya? temen kamu? tinggal diblok mana?"
renjun yang tau itu ditujukan ke dia, cowo itu menjawabnya sambil berdiri— dan juga sambil mengulurkan tangannya, "renjun, kak. temennya adin."
kak jungwoo membalas renjun dengan senyum ramah, "oh iya renjun, saya jungwoo."
selesai mereka berkenalan, kepalaku lagi-lagi diusap.
haha, iya-iya bener banget kalian semua. selama ada oknum D, pasti dia pelakunya.
"masuk dulu yuk, saya ada cemilan dirumah."
masuk ke hati kamu aja, boleh gak kak?
aku noleh ke renjun, tapi renjun malah mengerjapkan matanya. aduh, renjun enggak merasa asing 'kan ya?
"ayo renjun, masuk sini," aku enggak tau harus bersyukur apa gimana— kak jungwoo seolah tau dengan suasana saat ini, dia ngerangkul renjun sambil menawari apa yang kak doyoung juga tawari ke aku.
makasih kak! aku yakin nih, pasti kawannya banyak.
kak jungwoo sama renjun— mereka bergerak duluan buat masuk ke dalam. sedangkan aku masih stuck ditempat alias nungguin kak doyoung yang jalan duluan. tapi dia sama aja, malah diem-diem juga.
"mama kamu pergi ke daerah taman rose sama mamanya haechan. beliau tadi pergi sekitar jam satu siang, pas saya baru aja selesai lunch."
oh, kak doyoung sekarang lagi menjelaskan alasan kemana perginya mamaku. oke, kita dengarkan pesannya bu bos yang dititipkan ke kak doyoung ini.
"beliau cuma titip pesan, kalau anak cewenya pulang dan dirumah enggak ada siapa-siapa, katanya minta tolong buat saya temenin dulu."
mama apaan sih, segala minta tolong ke kak doyoung buat nemenin aku. biasanya juga kalem-kalem aja tuh, atau paling enggak nitip pesannya ke haechan. kenapa coba ih, ke kak doyoung. TT.
'kan aku jadi malu.
"sekarang saya tanya, kenapa kamu enggak sama haechan? kenapa sama renjun dan jaemin jeno juga? kalian habis main?" ini kak doyoung bicaranya sambil ngusap-ngusap kepalaku tapi intonasinya, eum.... sedikit naik?
tapi kak— maaf sebelumnya, itu satu-satu coba nanyanya. aku pusing tau! belum lagi hati ini yang masih mencoba membiasakan your skinship.
KAMU SEDANG MEMBACA
me vs you
Fanfictionkisah klasik TTJ - Tetangga Ternyata Jodoh. ; 𝗮 𝗳𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝘄𝗶𝘁𝗵 '𝗻𝗰𝘁 𝗱𝗼𝘆𝗼𝘂𝗻𝗴' 𝗮𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗺𝗮𝗶𝗻 𝗰𝗮𝘀𝘁. ━ w̶̶a̶̶r̶̶n̶̶i̶̶n̶̶g̶̶↷ 𝗻𝗼 𝗯𝗮𝗸𝘂, ʟᴏᴡᴇʀᴄᴀsᴇ, ʜᴀʀsʜᴡᴏʀᴅ, ᴋᴇʜᴀʟᴜᴀɴ ᴛɪɴɢᴋᴀᴛ ᴛɪɴɢɢɪ. ━ s̶̶t̶̶a̶̶t̶̶u̶̶...