•• twenty-fourth

6.8K 1K 479
                                    

disepanjang perjalanan menuju pelaminan— eh salah deh, ya ampun, sadar kamu adin, masih kecil heh!

maksudnya, menuju kemananya aku juga enggak tau. kedai pizza didaerahku ini soalnya ada dibeberapa tempat.

nah, yang ada dipikiranku saat ini, penuh dengan beberapa jenis pizza dan cola tentunya.

sedangkan yang ada dihati, lain lagi. karena dari tadi dugun-dugunnya enggak berhenti alias berisik banget asli!

aku mau pegangan ke ehem, tapi enggaklah gila malu banget. untungnya sih, kak doyoung kayaknya peka. dia bawa motornya tuh aman banget alias kecepatannya normal mendekati slowly.

aku lihat ke samping pas banget ada kaca yang meperlihatkan gimana kak doyoung bawa motor dan aku yang ada dibelakangnya.

gagah banget!!!

mau dari sudut manapun, beuh, udahlah. can't be described in words.

motor gedenya kak lucas kurang lebih kayak gini; 🏍️. aku lupa mereknya apa, yang jelas boncengannya itu tinggi tapi enggak bikin aku bungkuk. tinggi, tapi pas aja gitu.

pas buat meluk ehehehe.

enggak heh enggak! sama kak lucas, bisa-bisa aja tuh enggak pegangan. terlalu dugun-dugun, makanya jadi enggak bisa mikir.

tapi bentar,

pas lihat ke samping lagi— ke kacanya rumah makan, beneran deh aku baru sadar. AKU MASIH PAKAI SERAGAM TOLONG! mana kucel banget lagi segala seragam dikeluarin. besok bisa di inspeksi di kesiswaan ini, kalau sampai ketauan guru.

ih, malu ah, enggak jadi seneng. jadinya takut.

kak doyoung belok ke kedai pizza pertama dari perumahanku. kayak yang aku bilang tadi, kedai pizza didaerah rumahku itu ada dibeberapa tempat. untungnya kak doyoung ambil yang terdekat dari rumah. huft, semoga enggak ada warga sekolah disekitar sini.

dari parkirannya sih, lumayan ramai. enggak tau deh, aku tetep ngerasa malu.

"kamu enggak turun?"

kak doyoung juga enggak turun tuh?

aku enggak jawab, cuma "ah, eum, ah, eum" alias gumam doang. mau bilang pengen pulang, tapi ya enggak enak 'lah.

kak doyoung buka helm kemudian mengacak-ngacak rambutnya. terus dia turun setelah ini motor di-standarin.

aku lihat kak doyoung kedap-kedip.

"kenapa enggak mau turun?" tanyanya.

aku gelengin kepala pelan, "malu," makin malu dilihatin kak ido- doyoung kayak gitu.

"kenapa malu?"

aku nunduk kemudian menghela napas. ngelirik kak doyoung sebentar terus ngangkat bahu, aku barusan kode nih!

"kenapa adin," kak doyoung usap-usap kepalaku dong heyyyy. hadeuh, bisa banget bisa banget!!!!!!!

"oh, saya ngerti."

aku lihat sekarang kak doyoung malah ngelepas jaket denimnya, kemudian mendekat ke aku. eh, jangan bilang?

kekehan kak doyoung terdengar jelas dikedua telingaku, sembari dia menyampirkan jaketnya dipunggungku.

tahan napas!

setelah jaketnya tersampir sempurna, "lucu banget sih kamu," bisiknya sambil ketawa kecil.

iya kak iya, kamu tuh yang lucu banget! udah cocok jadi mas pacar.

aku ngalihin muka kebawah sambil turun. malu banget, rasanya jadi mau cerita ke mama huhu biar dibilangin ke tante taeyeon kalau anak bujangnya ini bikin aku melted terus!!!!

me vs you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang