01. AWAL

763 42 4
                                    


HAPPY READING!!!

Di kamar bernuansa peach seorang gadis sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah nya di meja belajar ditemani oleh lampu belajar nya. Tak lupa musik yang terdengar dari speaker kecil miliknya.

"Demi Allah selesai juga ni tugas." Kiara merenggangkan otot-otot tangannya, cukup keram juga ternyata menulis dan mendapatkan beberapa lembar halaman. Salah nya memang, tidak mengerjakan nya di hari-hari kemarin.

ting..
ting..
ting..
ting..

"Buset ni hp rame bener dah, pada kangen apa gimana?"

Tangannya kemudian mengambil handphone yang masih saja bergetar karena notifikasi pesan-pesan yang masuk, entahlah siapa yang mengirimkan pesan sebanyak itu.

"Astaghfirullah rame bener grub nya, gini amat ya jomblo," ucapnya sambil tangannya aktif men-scroll setiap pesan yang ia terima.

"Kalo dipikir-pikir dia ganteng juga,"  ucapnya tiba-tiba setelah melihat salah satu notifikasi pesan sahabat laki-laki nya.

"Eh apaan si lo, dia sahabat lo bego."

Kadang gadis itu bingung dengan perasaannya sendiri, tiba-tiba saja ada perasaan aneh yang menjalar pada hati nya saat mendapatkan perhatian dari sahabatnya itu. Tapi juga perasaan itu tiba-tiba menjadi perasaan yang biasa-biasa saja.

Tak mau terlalu memikirkan nya, ia memilih untuk membersihkan dirinya setelah seharian hanya di kamar sembari mengerjakan semua pekerjaan sekolahnya.

Kiara berjalan mengambil handuk nya lalu segera masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya,  jangan lupakan juga ia mengadakan konser dadakan nya itu.
Masa bodo dengan suara nya yang fals, cempreng ataupun lainya.

Hampir 30 menit Kiara menyelesaikan ritual mandinya, entah apa yang gadis itu buat dalam kamar mandi, sampai selama itu. Adakah yang sama dengannya? Kiara kemudian melangkahkan kakinya ke arah meja riasnya, memoleskan sedikit lip balm di bibir nya agar tidak terlihat pucat.

"Cakep juga ternyata," ucapnya melihat wajahnya sendiri di cermin, "Tapi kok gaada yang suka sma gue ya?"

Selesai berias, ia membuka handphone nya untuk mengirimkan beberapa pesan pada teman nya.

Anda:
Ayyara

Ayyara:
kenapa Ra?

Anda:
free ngga hari ini? keluar gas?

Ayyara:
free Ra, enaknya nya kemana kira-kira?
gue juga lagi bosen ni kebetulan

Anda:
Gramedia? gue lagi mau nyari buku nih

Ayyara:
gas Ra, gue juga mau cari-cari novel

Anda:
okee, jemput gue ya😘

Ayyara:
gue chat kalau udah mau otw Ra

Anda:
okeeeyy

Setelah mengirimkan pesan kepada temanya, Ayyara. Kiara kembali bersiap-siap sebelum gadis itu menjemputnya.

Selang beberapa menit kemudian Ayyara sudah sampai di depan rumah Kiara yan nampak sepi, mungkin Kiara masih berada di dalam. Gadis itu berinisiatif untuk memberi pesan kepada Kiara namun tidak kunjung dibalas.


Ayyara Jelita, teman sekaligus sahabat Kiara. Mereka berteman saat pertama kali sekolah mengadakan MOS. Disitulah mereka saling berkenalan, dan tanpa tidak disangka mereka juga mendapatkan kelas yang sama.

"Kiara! Gue udah di depan nih!" teriak Ayyara

"Waalaikumsalam," jawab seorang wanita yang membukakan pintu, ia Lia. Bunda Kiara.

"Eh maaf tante Aya teriak-teriak," ucap Ayyara sambil menggaruk tengkuknya nya tidak gatal. Merasa tidak enak karena sudah bersikap tidak sopan bertamu ke rumah orang lain.

"Iya gapapa, tapi lain kali ucapin salam ya," ucapnya lembut pada Ayyara. "Tumben kesini, mau ketemu Kiara?" tanya nya

"Oh iya Tante, mau keluar sama Kiara nya sebentar. Kiara nya ada?"

Lia menganggukkan kepalanya, "Ada, dia masih di dalam kayanya tadi lagi siap-siap, tunggu ya Bunda panggil anaknya. Masuk kedalam Ayyara," ajaknya.

"Ayyara di luar aja, Tante."

"Yasudah, Tante masuk dulu ya panggilkan Kiara nya. Anak itu pasti kalau ngga dipanggil ngga akan keluar. Duduk dulu Ayyara," ucap nya, kemudian meninggalkan Ayyara yang masih berada di teras rumah.

"Eh iya tante." Ayyara menunggu Kiara sambil duduk di kursi depan teras rumah. Gadis itu memainkan ponsel nya agar tidak terlalu merasakan bosan.

"Haduh keliatan ga sopan banget gue tadi, malu banget." Ayyara menggerutu, masih merasakan tidak enak kepada Bunda Kiara. Malu nya itu loh tidak hilang-hilang.

"Hayao!"

Ayyara yang  sedang enak-enak nya bermain handphone tiba-tiba terlonjak kaget, "Astaga! Kiara lo ngagetin gue aja deh untung  gue ngga ada bawaan penyakit jantung," omel Ayyara, memukul lengan Kiara.

"Aduh kok mukul sih! Lagian juga fokus amat sama handphone nya,"

"Dihh seharusnya gue yg marah lo tiba tiba nongol aja. Gue tuh diem mau hilangin rasa malu sama Bunda lo. Karena tadi gue teriak manggil nama lo, eh yang keluar malah Bunda lo. Malu banget muka gue, Raa."

"Lo juga aneh bertamu ke rumah orang ngga salam. Udah yum berangkat sekarang aja mumpung belum terlalu siang."

***

banyak typo dimana mana⚠️
jangn lupa vote dan komen

-TBC-

FRIENDZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang