FRIENDZONE [END]

40. BANDARA

budidayakan vote dulu sebelum membaca dan jangan jadi sider ya!!

mau cepet-cepet end kan?

ayo vote biar aku makin rajin up nya.

HAPPY READING!!

"Ra gue boleh ngomong sebentar sama lo?" tanya Reza kepada Kiara yang tengah mengambil dessert di meja yang sudah diatata dengan beragam macam makanan dan minuman.

Kiara mengangguk "Boleh, lo mau ngomong apa? Penting ya?"

"Mungkin sedikit penting buat lo. Tapi gak kasih tau lo disini, gue mau disana aja ya? Gimana?" tanya Reza menunjuk taman dekat sekolah.

Kiara menatap sekeliling taman yang dihiasi dengan lampu hias mengelilingi batang pohon. Kiara melihat Reza yang mengambil tangan Kiara untuk di genggaman.

"Ra, apa reaksi lo saat tau kalau gue bakal lanjutin di Harvard?" tanya Reza menatap manik mata Kiara.

"Jauh banget, kenapa gak di Indonesia aja? Bosen ya ketemu sama gue terus?"

Reza menggeleng kan kepalanya cepat "Enggak, gue gak akan pernah bosen sama lo. Gue disana juga bakal lanjutin perusahaan papah. Lo tau kan impian gue apa? Lanjut sekolah sambil terusin perusahaan papah."

"Iya gue tau Za, cuman lo yakin bisa handle semua itu? Lo disana sendirian Za, kalau lo kesusahan gimana?"

"Gue akan baik-baik aja disana." ucap Reza.

"Baik-baik aja? Tapi kalau ada apa-apa disana kaya gimana? Disana jauh Za, Lo gak bisa segampang itu buat panggil gue atau temen-temen lo disaat lagi kesulitan."

"Gue gak papa, doain gue disana ya? Semoga gue bisa cepet-cepet selesai dan balik lagi ke Indonesia, bisa kumpul lagi sama lo dan temen-temen."

"Aamiin, lo bener kan bisa jaga diri disana?" tanya Kiara.

"Bisa dong. Sekarang gue tanya balik sama lo. Lo bisa jaga diri baik-baik tanpa gue gak?"

"Kan ada Kiara, disini juga ramai. Gue gak bakal kenapa-kenapa."

"Bagus deh, tapi jangan kangen ya?"

"Mana bisa gitu?! Emang nanti lo gak kangen sama gue? Atau nanti lo disana bakal cari cewe bule ya?!"

Reza terkekeh melihat wajah masam Kiara, mengusap rambut Kiara "Enggak lah. Kan cantiknya gue ada disini."

"Temen-temen lo udah tau soal lo bakal lanjut ke Havard?" tanya Kiara kepada Reza.

"Udah, dari awal gue udah bilang sama mereka."

Kiara menganggukkan kepalanya "Za gue boleh tanya gak sama lo?"

"Apa?"

"Abimanyu sakit apa?"

"Cuman kecapean biasa aja, dia orangnya memang gak bisa diem. Lo tau sendiri kan kalau dia anaknya aktif banget."

"Lo gak lagi sembunyiin sesuatu dari gue kan?"

"Engga"