budidayakan vote dulu sebelum membaca dan jangan jadi sider ya!!
mau cepet-cepet end kan?
ayo vote biar aku makin rajin up nya.
HAPPY READING!!
Sedari tadi Reza dan Kiara hanya mendengarkan perbincangan orang dewasa didepan mereka. Mereka berdua hanya diam dan menyimak perbincangan tersebut.
"Reza, setelah lulus SMA kamu ingin melanjutkan kuliah mu atau meneruskan bisinis papah mu?" tanya Hendrik, papah Bellina.
"Rencananya si kuliah sambil lanjutin perusahaan om"
"Hebat kamu Reza. Tapi apa kamu bisa menghandle keduanya disaat kamu sedang melanjutkan sekolah mu?"
Reza tersenyum tipis menanggapinya "Insyaallah om"
Hendrik menepuk pundak Reza "Ok ikut bangga sama kamu"
"Oh ini Kiara ya? Teman kecil Reza?" tanya Hendrik yang melihat Kiara yang terlihat tersenyum kaku kearahnya.
"Iya om" ucap Kiara seraya menganggukkan kepalanya.
"Sudah besar ya ternyata"
"Ya jelas sudah dong, masa mau kecil terus" ucap Rio, ayah Kiara.
"Saya liat kalian berdua itu serasi. Kalian berdua berpacaran?" tanya Hendrik melihat kearah Kiara dan Reza secara bergantian.
Reza dan Kiara langsung saling bertukar tatapan setelah mendengar penuturan dari Hendri "Enggak om, kita cuman teman dekat aja" jawab Reza
Kiara juga ikut menganggukkan kepalanya dan tersenyum dengan jawaban yang Reza ucapkan.
Drrtt
Drrtt
Reza langsung mengeluarkan handphone nya dari saku jasnya, dan melihat nama yang tertera di layar handphone miliknya.
"Siapa Za?" tanya Kiara yang melihat raut wajah Reza seperti orang kebingungan.
"Naufal telfon. Tapi kenapa ya? Tumben"
"Yaudh angkat aja dulu, siapa tau penting kan"
"Reza permisi keluar dulu ya, mau angkat telfon dari temen Reza" ucap Reza setelahnya pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Reza kenapa sayang?" tanya Elma kepada Kiara yang masih menatap punggung Reza mulai menghilang.
"Tadi Naufal yang telfon, tapi kenapa Reza kaya bingung gitu ya?"
***
Reza langsung mengangkat panggilan dari Naufal."Lo dimana?" tanya Naufal dari sebrang sana.
"Gue lagi diacara tempat ulang tahun anaknya temen bokap, kenapa?"
"Lo bisa dateng ke rumah sakit Medika?"
"Siapa yang skait Fal?"
"Abimanyu, dia drop"
"Gue kesana sekarang"
Reza memasukkan kembali handphone nya kedalam saku jasnya dan bergegas untuk mengambil kunci motornya yang masih ada di meja dalam.
"Reza kenapa? Kok buru-buru gitu?" tanya Elma.
"Reza mau kerumah sakit mah, Abi drop lagi" ucap Reza, menyalami tangan kedua orang tuanya, kedua tangan orang tua Kiara dan Hendrik.
"Gue ikut" ucap Kiara, bangun dari tempat duduknya. Reza hanya mengangguk dan menggandeng tangan Kiara.
"Assalamualaikum" ucap Reza.
"Waalaikusalam".
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Kiara dapat melihat wajah Reza yang tampak sangat khawatir di kaca spion motor. Sebenarnya dia masih penasaran kenapa dengan Abimanyu.
Kiara juga belum berani untu bertanya kepada Reza tentang Abimanyu, karena tidak ingin mengganggu konsentrasi Reza yang sedang mengemudi.
Sesampainya di depan rumah sakit, Reza kembali menggandeng tangan Kiara menuju ruangan Abimanyu saat ini.
Mereka berdua melihat Naufal yang tengah menyenderkan punggungnya di dinding rumah sakit, sambil memejamkan matanya.
"Gimana?" tanya Reza.
Naufal lantas membuka kelopak matanya mendengar ada seseorang yang bertanya didepannya "Lagu diperiksa sama dokter"
"Kenapa bisa?" tanya Reza lagi.
"Lo tau gimana Abimanyu, anaknya gak bisa diem. Gue udah kasih tau supaya berhenti dulu tapi dia tetep ngeyel gak mua berhenti"
Kiara masih bertanya-tanya di dalam pikirannya, sebenarnya apa yang terjadi kepada Abimanyu? Dan berhenti untuk apa?
"Abimanyu kenapa?" setelah sekian lama diam akhirnya Kiara memberanikan diri untuk bertanya.
Saat Reza ingin menjawabnya tapi Naufal lebih dulu memotong ucapannya.
"Kecapean"
Ceklek!
"Dokter gimana sama keadaan teman saya?" tanya Naufal.
"Pasien tidak apa-apa, hanya saja pasien membutuhkan waktu untuk beristirahat" ucapnya.
Naufal dan Reza menghela nafasnya lega dengan jawaban yang baru saja diucapkan oleh sang dokter.
"Terimakasih kasih dok""Kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter tersebut.
Mereka bertiga akhirnya masuk kedalam kamar rumah sakit untuk melihat keadaan Abimanyu.
Kiara dapat melihat Abimanyu yang terbaring di atas brankar pasien dengan bibirnya yang pucat.
"Gak mau sakit tapi susah diomongin" cibir Reza.
"Kan gue-"
"Berisik" ucap Naufal, mendudukkan tubuhnya di sofa dekat brankar.
"Eh ada Kiara juga. Abis dari mana pake gaun pesta segala" ucap Abimanyu melihat Kiara disampingnya Reza dengan menggunakan gaun pestanya.
"Tadi abis dari acara ulangtahun anak temennya ayah" ucap Kiara."Lo sakit apa Bi?" tanyanya kepada Abimanyu.
"Gue sakit.." Abimanyu menjeda ucapannya sedikit lama membuat Kiara penasaran.
"Sakit apa?"
"Gue"
"Apaan?"
"Cuma n kecapean aja kok Ra" jawab Abimanyu tersenyum meyakinkan Kiara agar percaya kepadanya.
"Tapi kenapa gue gak percaya sama omongan lo?" Kiara membatin.
"Makanya jangan sering-sering kelayapan malam-malam, sama begadang sampai pagi"
Abimanyu terkekeh kecil mendengarkan penuturan dari Kiara "Siap Bu bos" ucapnya sambil memberikan hormat kepada Kiara.
"Gue tau lo semua lagi sembunyiin sesuatu" ucapnya dalam hati.
***
lanjut gak nih?? kalau mau lanjut cerita nya kalian vote duku ya!!
ayo dong vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian supaya makin ramai ceritanya.
ayo vote biar aku makin rajin up nya dan cepet-cepet end.
follow akun wp aku bagi yang belum
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [END]
Teen Fiction"Gue cuman anggap lo sebagai teman, gak lebih." yang artinya "Selamat datang di freindzone!" start: 12 apr 2022 end: 02 nov 2022