29. TERUNGKAP

79 31 3
                                    

budidayakan vote dulu sebelum membaca dan jangan jadi sider ya!!

mau cepet-cepet end kan?

ayo vote biar aku makin rajin up nya.

HAPPY READING!!

-karena terlalu nyaman, aku lupa bahwa kita hanya sebatas teman-

Semakin hari mereka semakin menjauh. Tidak saling sapa, dan lainnya. Hanya saling menatap lalu memutuskan kontak mata kembali. Seperti saat ini Reza, Abimanyu dan Naufal melirik ke arah Kiara dan Ayyara yang masih menyantap makanannya.

Mereka bertiga sangat ingin sekali mengungkapkan yang sebenarnya terjadi. Namun masih berfikir untuk mengatakannya.

"Kapan kita jujur sama mereka berdua?" tanya Abimanyu menatap lekat kedua temannya.

Reza dan Naufal sama-sama menggeleng kan kepalanya. Mereka juga masih menunggu waktu yang tepat. Tapi kapan? Bahkan keadaan sekarang tidak memungkinkan untu itu karena Nesya yang selalu ada di dekat mereka.

"Gue udah cape sama semua ini Za, Fal" Abimanyu mengembuskan nafasnya kasar.

Reza menepuk punda Abimanyu "Bukan cuma lo Bi, gue juga maunya kita cepet-cepet selesai"

"Tangan lo kenapa biru-biru gitu Fal?" Rany Abimanyu yang memwnag sedari tadi memperhatikan tangan Naufal yang membiru. Dan dengan gerakan cepat Naufal memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.

"Bukan apa-apa, lo salah liat" ucap Naufal mengelak.

"Habis main tinju-tinjuan ya, kok gak ngajak!" Abimanyu menyenggol bahu Naufal.

"Lo siapa?" tanya Naufal

"Selingkuhan lo" Abimanyu tersenyum genit kearah Naufal yang menatapnya jijik.

"Najis"

"Udah gak usah ribut, mending cari cara supaya kita bertiga bisa kasih penjelasan sama mereka berdua. Dan cepet-cepet terbebas dari om Damares" ucap Reza menengahinya.

Abimanyu bersedekap dada dan mengangkat satu alisnya "Masih pantes dia dipanggil 'om'? lebih pantes lagi kalau dipanggil Tuhan si Za"

Reza terkekeh kecil mendengarkan penjelasan dari Abimanyu "Jangan gitu Bi, bisa kualat lo nanti"

"Hai" sapa seorang gadis dengan membawa satu buku di tangannya seraya tersenyum manis kepada tiga remaja laki-laki itu.

Reza membalas sapaan ramah dari Nesya dengan senyumannya, tapi tidak dengan kedua sahabatnya yang menatapnya datar seolah-olah sangat tidak suka Nesya berada di dekat mereka.

"Kok kalian berdua gak bales sapaan kau si?" tanya Nesya yang sedikit kesal.

"Hai" ucap Naufal dingin.

"Reza ayo kita ke kelas bareng" ajak Nesya sambil menggandeng tangan reza.

Abimanyu menepis tangan Nesya yang menggandeng Reza "Bukan mahram nya mba!"

Nesya menatap Abimanyu kesal "Kamu kenapa si?! Kaya nya benci banget sama aku"

Abimanyu menatap nesya jengah, kenapa gadis ini selalu saja memancing emosi nya "Baru tau lo gue benci sama lo?"

"Udah gak usah dilanjut, bentar lagi bel. Mending langsung ke kelas aja" ajak Reza yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

***
Kiara masih fokus melihat interaksi antara Reza dan Nesya yang tidak jauh dari nya. Kiara juga dapat melihat Reza yang sangat perhatian dengan Nesya.

FRIENDZONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang