budidayakan vote dulu sebelum membaca dan jangan jadi sider ya!!
mau cepet-cepet end kan?
ayo vote biar aku makin rajin up nya.
HAPPY READING!!
Seorang laki-laki dengan pakaian formalnya berjalan dengan sempoyongan sambil terus memegangi kepalanya yang terasa nyeri. Menggelengkan kepalanya, menghalau rasa sakit di kepalanya.
Laki-laki itu memegang tiang halte bus sebagai penopang tubuhnya yang mulai melemas. Perlahan kakinya melangkah dan menduduki kursi panjang di halte tersebut, menyandarkan punggungnya. Tangannya kembali terangkat memegangi kepalanya dan mencoba memijatnya pelan.
"Kenapa sesakit ini Tuhan." lirihnya.
"Abi." panggil seseorang yang membuatnya menolehkan kepalanya.
Abimanyu terkejut dengan kehadiran gadis yang mengenakan gaun berwarna senada dengan pakaian yang ia kenakan. Dia Nara, gadis yang akhir-akhir ini selalu menemani hari-harinya.
Nara berjalan mendekati Abimanyu, dan ikut duduk disamping laki-laki tersebut. "Abi kenapa? Abi cape ya?" tanyanya seraya mengusap pundak Abimanyu yang dibalut jas berwarna silver.
"Abi boleh kok sandaran di pundaknya Nara. Abi juga boleh kok cerita, dan keluarin keluh kesah Abi ke Nara. Nara siap jadi pendengar baik untuk Abi,"
"Kalau memang Abi lagi cape, jangan lupa untuk istirahat ya?"
Laki-laki itu hanya diam mengamati perempuan yang ada dihadapannya, "Ra, Abi lemah ya?"
Demi Tuhan, Abimanyu sangat lelah dengan semua ini. Berbagai pengobatan yang telah Abimanyu lakukan, tapi hasilnya sama saja. Abimanyu rasanya ingin menyerah. Tapi dia harus kuat untuk bundanya dan gadis yang ada di depannya tersebut.
Nara menggeleng kan kepalanya, "Abi gak lemah kok, sekarang ini Abi lagi kelelahan. Makanya Abi merasa selemah ini. Setelah dari sini, Abi jangan lupa untuk istirahat."
"Kepalanya Abi sakit lagi ya?" tanyanya seraya mengusap kening Abimanyu yang sedikit berkeringat.
"Sedikit."
"Nara boleh peluk Abi?"
Abimanyu mengerutkan keningnya, "Kenapa tiba-tiba?"
"Lagi mau peluk Abi aja, supaya Abi gak merasa sendirian lagi. Boleh?"
Abimanyu mengangguk dan langsung memeluk tubuh Nara, manaruh dagunya di atas kepala Nara. "Terimakasih." bisiknya, yang masih dapat Nara dengar walupun samar-samar.
"Untuk apa?" Nara mendongakkan kepalanya menatap Abimanyu.
"Untuk semuanya,"
"Sama-sama. Tapi Abi harus ingat satu hal, Abi gak boleh berpikiran negatif terus. Semuanya pasti ada jalan keluarnya,"
Abimanyu mengangguk sebagai jawaban, "Jangan pernah tinggalin Abi ya?"
"Yang pantas mempertanyakan itu adalah Nara, jangan pernah berfikir untuk tinggalin Nara ya?"
Abimanyu hanya tersenyum.
"Nara sayang Abimanyu," ucapnya lagi, dan kembali memeluk tubuh Abimanyu dengan erat.
***
"Sekarang gue tau, kalau lo memang gak akan pernah suka sama perempuan kaya gue. Dan gue sadar, kalau gue gak pantas buat lo.""Bertahun-tahun gue suka sama lo, tapi sampai detik ini belum adapun perubahan dari lo. Lo bersikap seolah-olah lo gak tau semua itu. Lo terus bersikap biasa aja disaat gue udah mengungkapin perasaan gue sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [END]
Teen Fiction"Gue cuman anggap lo sebagai teman, gak lebih." yang artinya "Selamat datang di freindzone!" start: 12 apr 2022 end: 02 nov 2022