budidayakan vote dulu sebelum membaca dan jangan jadi sider ya!!
mau cepet-cepet end kan?
ayo vote biar aku makin rajin up nya.
HAPPY READING!!
Dua tahun berlalu....
Hari demi hari terus berganti, waktu berjalan begitu cepat sampai tak terasa dua tahun sudah berlalu.
Semua berjalan dengan normal seperti biasanya. Tapi belum ada sama sekali perkembangan kabar tentang jasad Reza sampai saat ini, walupun tim SAR masih terus mencoba mencarinya.
Sebenarnya Daniyal selaku ayah dari Reza sudah mmemjinta kepada tim SAR untuk menyudahkan pencarian tersebut karena dirinya dengan sang istri sudah mengikhlaskan semuanya. Tapi Kiara terus menolaknya, karena Kiara sangat yakin jika jenazah Reza masih bisa ditemukan.
"....."
"Tunggu dibawah. Saya segera turun." Kiara langsung mematikan sambungan telepon nya dengan sekertaris nya. Menyambar tas nya yang berada di atas meja kerjanya, kemudian kembali melangkah kan kakinya keluar dari ruangan kerja nya.
Sesampainya di lantai bawah, Kiara langsung menghampiri sekertaris nya yang tengah berbincang dengan seorang pria berjas navy di dekat lobby toko butik miliknya.
"Tuan, dia adalah pemilik toko butik ini. Kalau begitu saya permisi." Yovanna lalu meninggalkan lobby tersebut.
"Maaf, ada perlu apa ?" tanya Kiara.
Pria yang bernama Jeff Weiner tersebut lantas menolehkan kepalanya menatap Kiara yang berada di depannya.
"Jadi anda yang mempunyai toko butik ini?"
"Iya. Ada yang bisa saya bantu?"'
"Besok ulang tahun ibuku, saya ingin memberikan sebuah gaun untuknya. Apa anda bisa membantu saya untuk memilihkan gaunnya?"
Kiara mengangguk, "Mari, saya akan membantu anda."
Jeff mengikuti langkah Kiara dari belakang, pria itu mengamati gerak-gerik Kiara yang tengah memilihkan gaun.
"Bagaimana dengan gaun yang ini?" tanya Kiara, menyodorkan sebuah gaun yang ia pegang.
"Apa anda menyukai gaun itu? Begini saja, pilihlah gaun yang anda suka. Maka, nanti aku akan memberikan gaun yang anda pilih untuk ibuku."
Kiara mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan yang Jeff ucapakan. "Kenapa begitu?"
"Selera anda dan ibuku pasti sama, karena kalian para perempuan mempunyai selera yang sama persis."
Kiara menggeleng, tidak membenarkan ucapan pria yang menggunakan jas navy di depan nya. "Anda salah. Kami para perempuan itu mempunyai selera yang berbeda, kita mempunyai selera masing-masing."
Jeff mengamati wajah Kiara yang sedang menaruh kembali gaunnya dari samping, dirinya tersenyum tipis, sangat tipis, sampai tidak ada satupun orang yang dapat melihat senyumnya.
***
"Terimakasih sudah berbelanja di butik ini." ucap Kiara seraya menyodorkan sebuah tas paper bag kepada Jeff.Jeff mengangguk samar, kemudian berlanjut melangkahkan kakinya keluar dari butik tersebut, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Tidak tau terimakasih, sudah dibantu." cibir Kiara yang masih menatap punggung Jeff dari jauh.
Drttt!
Drttt!
Kiara yang tersadar bahwa bunyi dering dari handphonenya itu langsung merogoh tas nya.
"Hallo."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [END]
Teen Fiction"Gue cuman anggap lo sebagai teman, gak lebih." yang artinya "Selamat datang di freindzone!" start: 12 apr 2022 end: 02 nov 2022