⚠️ WARNING ⚠️
Sebelum menuju ending, aku mau tanya-tanya sama kalian boleh?
Jam berapa kalian baca cerita ini?
happy or sa sad?
Sesuai dengan judul yang ada di atas, insyaAllah, aku akan tamatin cerita ini.
kalau cerita ini udah end, mau ngga ada extra part?Sebenarnya aku pangen banget buat rombak total cerita ini, karena menurut aku cerita ini kaya masih banyak banget yang kurang, terutama dengan tanda baca yang bum tepat. Dan aku juga ngerasa kalau alur cerita ini kurang banget menarik, setiap kali aku baca ulang cerita aku sendiri, aku juga selalu ngerasa aneh.
Sebelum cerita ini benar-benar end, aku mau ucapin terimakasih buat kalian yang udah baca , vote dan komen cerita ini.
JANGAN LUPA VOTE YA, GAK AFDOL RASANYA KALAU BACA KARYA ORANG NGGA VOTE KARYA NYA.
SIAP MENUJU ENDING NGGA NIH?
HAPPY READING!!
"Lo liat pria itu? Dia pasti orang misterius yang udah kirim box itu ke lo. Sekarang lo jalana kesana, samperin dia,"
Kiara menggeleng.
"Ngga bisa Ay, gue ngga mau."
Ayyara menghela nafasnya panjang. "Ra, ayolah. Ngobrol biasa doang."
Kiara melangkahkan kakinya ragu menuju meja seorang laki-laki berpakaian formal itu. Tangannya juga semakin menggenggam erat tali tasnya.
"Maaf terlambat." ucap Kiara pelan, membuat pria tersebut menolehkan kepalanya kearah Kiara.
"Duduk."
Kiara membulatkan matanya, saat melihat wajah pria itu. Pria yang pernah datang ke toko butik miliknya, membelikan gaun untuk hadiah ulang tahun ibunya.
"Kau bukannya pria yang datang ke toko butik milikku waktu itu?" tanya Kiara.
"Iya." jawabnya singkat.
"Lalu kenapa anda menyuruh saya untuk datang ke restoran ini?"
Jeff berdeham pelan. "Hanya sebagai tanda terimakasih."
"Tanda terimakasih? Maksudnya?" tanya Kiara, yang masih menatap Jeff tengah menuangkan soda kedalam gelas kaca.
"Ibuku menyukai gaunnya."
Kiara berdeham pelan, menghilangkan rasa canggung diantara keduanya.
"Itu sudah kewajiban toko kami, melayani pelanggan dan membuat konsumen puas akan pelayanan nya. Dan anda tidak perlu serepot ini, hanya untuk mengucapkan terimakasih."
Jeff menatap lekat manik mata milik Kiara. Tapi kali ini jantungnya berdetak kencang saat tatapan mata keduanya bertemu. Namun di detik berikutnya, Jeff memutuskan kontak mata nya. Keduanya lantas terdiam, terutama Kiara.
Untuk mengusir rasa canggung yang ada, Jeff mendorong pelan gelas kaca berisi soda di depan Kiara.
Kiara memandang sebentar gelas itu, tangannya kemudian mengambil gelas berisi soda itu untuk diminumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [END]
Teen Fiction"Gue cuman anggap lo sebagai teman, gak lebih." yang artinya "Selamat datang di freindzone!" start: 12 apr 2022 end: 02 nov 2022