Arnelle berhasil membuat penampilan Vladimira jauh dari kesan berantakan sebelum makan siang diadakan. Satu-satunya kecacatan dalam penampilan Vladimira adalah cap merah yang ditinggalkan oleh bibir Niccolo di leher dan pundak Vladimira. Arnelle tidak memiliki kemampuan untuk menutup cap itu. Ia tidak akan bisa menutupinya, kecuali ia mempelahari sihir di negeri yang jauh.
Vladdark berpura-pura tidak mengetahui apa-apa. Sementara itu, Marquess dan Marchioness Ypsilantis tidak mau melontarkan komentar yang akan membuat Vladimira membalas mereka dengan teriakan.
Tapi, sepertinya, Marquess Ypsilantis memiliki hal lain yang lebih penting untuk dikatakan kepada seluruh anggota keluarganya—yang hanya terdiri dari seorang istri dan dua orang anak.
Marquess Ypsilantis menunjukkan sebuah surat di tangannya, dan surat lain di tangan kirinya, sementara Vladdark hanya memperhatikan sejenak sebelum kembali menikmati ikan bakarnya.
"Marquess Gonzaga dari kerajaan Sfocini memberitahuku bahwa Wallachia telah diduduki oleh Ottoman, Vlad Tepesh melarikan diri entah ke mana," Marquess Ypsilantis mengumumkan, "dan ia khawatir Ottoman akan melanjutkan penjajahan mereka ke Imperium Romanum Novum—Kekaisaran Rowawi Baru—kekaisaran kita tercinta."
"Lalu, dari siapa surat yang satunya?" tanya Vladimira, tidak sabaran.
"Marquess Laskaris dari Agapena," jawab Marquess Ypsilantis, "dan seharusnya dia menjawab ketakutan Marquess Gonzaga, kalau mereka juga saling berkabar. Marquess Laskaris memiliki mata-mata di Kekaisaran Ottoman, dan memberitahuku bahwa Ottoman mempersiapkan pasukan mereka untuk mengepung Imperium Romanum Novum. Jika mereka berhasil meruntuhkan Romanum Novum seperti mereka meruntuhkan Byzantium, mereka akan mulai merambat ke Imperium Romanum Sacrum—Kekaisaran Romawi Suci."
Baik Vladimira maupun Vladdark, putra-putri Marquess Ypsilantis itu tampak tidak senang. Rahang mereka mengeras, dan kening mereka berkerut.
"Kau tahu apa yang kupikirkan, Vladimira?" tanya Vladdark kemudian.
"Tentu saja," jawab Vladimira.
"Katakan itu pada Ayah," pinta sang adik.
"Lima kerajaan harus bersatu untuk melawan Ottoman," ucap Vladimira.
"Tentu saja harus begitu!" sembur sang ayah begitu saja, "Memangnya apa pilihan yang kita miliki?!"
"Vladdark," Vladimira berkata pada adik laki-lakinya, "kita harus bicara di perpustakaan setelah makan siang berakhir."
"Aku lebih memilih gazebo," tukas Vladdark dengan dingin.
"Baiklah," Vladimira menurut.
***
"Bisakah kau mundur beberapa langkah dari kami?" Ilona menoleh pada Erzsebet yang berada tiga puluh sentimeter di belakang punggung Vlad Tepesh. "Beri kami sedikit ruang."
"Hanya jika Lord Draculea memerintahkan demikian," Erzsebet menyiratkan penolakan.
"Tidakkah dia membuatmu risi karena berada sedekat itu denganmu?" Ilona menatap Vlad dengan sungguh-sungguh.
"Sudah kubilang, anggap saja dia adalah ekorku yang baru saja tumbuh," Vlad mengulang ucapannya beberapa saat yang lalu.
"Dia bisa bergabung bersama yang lain dalam jarak yang wajar, Lord Draculea." Ilona menunjuk kerumunan pelayan yang tadi tiba bersamanya.
"Apakah kau sebegitu terganggu oleh keberadaannya?" Vlad menahan senyuman geli di wajahnya. Kemudian, Vlad beralih pada Erzsebet dan berkata, "Jangan tersinggung, tapi aku harus memintamu bergabung dengan yang lain, Erz. Ini permintaan sepupu tuan rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Vladimira
Historical FictionDemi ambisinya untuk menjadi kaisar Imperium Romanum Novum, Raja Niccolo dari kerajaan Agorantis memutuskan pertunangannya dengan Lady Vladimira-putri Marquess Ypsilantis. Sementara itu, Vlad Tepesh, sang pangeran Wallachia yang terkenal kejam dan t...