Kepada Kepala Keluarga Bangsawan Ypsilantis
di Kekaisaran Romawi Baru,Seperti yang sudah menjadi rahasia umum, keluarga Ypsilantis memiliki rasa persaudaraan yang begitu kuat terhadap orang sebangsanya. Sementara itu, aku memiliki dua tahanan keturunan bangsawan Byzantium di kastilku. Dan karena mereka berperilaku sangat baik, maka aku tidak akan keberatan jika kau menebus salah satu atau bahkan mereka berdua.
Sebagai tambahan informasi, salah satu dari mereka berdua adalah putra Sorin Ypsilantis, dan yang lainnya adalah putra Ovidiu Theotokis. Entah kau mengenal mereka atau tidak, tapi yang pasti mereka adalah keturunan bangsawan Byzantium.
Tapi, jika kau menolak menebus dan membawa mereka bersamamu, aku pun tidak akan memaksa. Aku akan membiarkan mereka berada di bawah pengawasanku saja.
Tertanda,
Wladislaus Drakwlya
Pangeran Wallachia.- - -
Mata Vladdark terpaku pada surat yang ditunjukkan oleh kakak perempuannya tersebut. Mereka saling berpandangan dalam diam.
"Lalu?" tanya Vladdark akhirnya.
"Kita punya keluarga di negara lain," jawab Vladimira dengan tegas dan malas, seakan adiknya itu tiba-tiba menjadi bodoh. "Jika kerabat kita itu masih hidup, mungkin dia tahu di mana keluarga kita yang lain berada. Kita bisa mulai mengumpulkan mereka."
"Reuni keluarga?" Vladdark memandangi surat itu lagi.
"Tidak tepat seperti itu, tetapi, ya, seperti itu," kata Vladimira. "Tapi aku mengkhawatirkan hal lain."
"Siapa itu Wladislaus Drakwlya?" tanya Vladdark, mengabaikan ucapan Vladimira.
"Vlad Tepesh," jawab Vladimira.
"Hm?" Vladdark langsung menatap Vladimira dengan tajam. "Vlad Tepesh?! Dari mana kau tahu?"
"Aku pernah mendengar bahwa begitulah Vlad Tepesh menuliskan namanya dalam dokumen-dokumen resmi," jelas Vladimira. "Juga, ada gelar Pangeran Wallachia di sana. Siapa lagi kalau bukan Vlad Tepesh?"
"Ini bukan dokumen resmi," sanggah Vladdark.
"Tapi surat lintas negara."
"Apakah putra Sorin Ypsilantis itu masih hidup hingga saat ini?" Ada keraguan dalam suara Vladdark. "Apakah Vlad Tepesh mengawasinya dengan baik? Jangan-jangan Tepesh sudah membunuh kerabat kita itu. Aku tidak bisa berpikir sama sekali."
"Aku khawatir kita sudah tidak bisa menghubungi putra Sorin Ypsilantis, karena Wallachia sekarang berada dalam cengkeraman Ottoman. Kita tidak bisa menemui Vlad Tepesh untuk menebus mereka."
"Mereka? Kau mau menebus putra Ovidiu Theotokis juga?"
"Seperti yang dikatakan oleh Tepesh, keluarga kita memiliki rasa persaudaaran yang sangat kuat pada orang sebangsa kita. Ypsilantis maupun Theotokis, keduanya adalah keturunan bangsawan Byzantium, sama seperti kita."
"Atau mungkin Vlad Tepesh hanya berbohong," duga Vladdark.
"Kenapa dia harus membohongi ayah kita?" Vladimira mengernyit.
"Untuk mendapatkan uang demi negaranya, mungkin?" tebak Vladdark.
"Masa iya?" Vladimira mengambil kembali surat yang ada di tangan adik laki-lakinya.
"Bukankah itu lebih masuk akal? Memancing ayah kita ke sana, mendapatkan uang tebusan, memberikan dua pemuda yang sebenarnya adalah petani miskin, dan kita tidak akan pernah tahu."
"Kita akan tahu dari tindak-tanduk mereka."
"Mereka akan beralasan bahwa hidup di Wallachia telah membuat mereka bersikap berbeda dengan kita yang hidup di Romanum Novum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Vladimira
Historical FictionDemi ambisinya untuk menjadi kaisar Imperium Romanum Novum, Raja Niccolo dari kerajaan Agorantis memutuskan pertunangannya dengan Lady Vladimira-putri Marquess Ypsilantis. Sementara itu, Vlad Tepesh, sang pangeran Wallachia yang terkenal kejam dan t...