~Happy Reading~
"A-ana!" pekik Zeya. Dia terkejut ketika gadis itu membuka masker dan topinya.
"Masih inget ya?"
Zeya diam kaku, mulutnya seperti terkunci rapat. Beda dengan Ana yang menyeringai membuat degup jantung Zeya semakin memburu.
Dia Ana
Ya Ana, gadis cantik yang pernah Zeya temui dulu, sebelum kejadian tempo lalu. Dahulu dia adalah pacar seorang Gala Danendra Relyno.
"Kaget ya? Gak bisa ngomong?" pertanyaan dengan diiringi tatapan tajam dari Sang pelaku.
"Jawab Zeya jawab! Gak mungkin lo lupa sama gue, gadis yang dulu lo bantuin saat gue dibully!" ujar gadis bernama Ana itu.
Zeya tidak akan pernah lupa siapa itu Ana, gadis yang dulunya sering di bully, walaupun cerdas dan menjadi pacar seorang pemimpin Creever.
Wajah gadis itu sangat berubah drastis, Zeya mengenali Ana dari pakaian yang dia pakai. Itu pakaian yang sering Ana pakai dulu dan rambut yang dikepang ke samping. Mungkin Ana ingin membuat Zeya bernostalgia dengannya?
"JAWAB ZEYA!" berang nya karena sedari tadi Zeya hanya diam saja.
"Iya gue kenal, lo pacar Gala!" jawab Zeya setengah gugup. Entah kenapa, padahal dulu Zeya yang selalu lebih kuat.
"Hm, lemah!"
"Lepasin gue Ana," pinta Zeya, dirinya ingin lepas dari sini.
"Setelah lo bunuh Gala?" tatapan Ana seakan mencengkram mata Zeya. "Nggak-nggak semudah itu bitch!"
"Bukan gue Ana! Gue juga korban!" ujar Zeya. Memang benar Zeya bukan pelakunya, bahkan dia juga menjadi korban hari itu.
Berusaha meyakinkan Ana, Zeya juga menggerakkan tangannya agar bisa terlepas.
"Lo bukan cuman pembunuh Gala, ayah gue juga dulu di penjara gara-gara lo, dan ibu meninggal gara-gara lo juga!"
Zeya baru ingin membuka suara, namun ucapan Ana membuat Zeya mengurungkan niatnya.
"Lo mau nanya kan, apa maksud gue?" selanya, "gue bakalan jelasin semuanya, biar lo kaget." Dia tertawa di akhir kalimatnya.
Zeya tak menjawab, membiarkan gadis itu berbicara lagi. Sesekali dia meringis kala darah terus mengalir dari pipinya.
Ana bersuara, mendudukkan tubuhnya di kursi dekat dengan Zeya. "Di saat gue umur 7 tahun, gue masih punya ayah dan ibu, keluarga sederhana yang bahagia."
"Hari itu kita lagi jalan-jalan naik mobil, di hari bahagia saat ngerayain gue yang dapet juara 1 di kelas pertama, tiba-tiba anak kecil menyebrang di jalan, dia tertabrak mobil yang kita tumpangi. Mobil kita kecelakaan. Nyokap gue meninggal hiks ..."
"Dan anak kecil itu lo Zeya! Bokap lo penjarain ayah gue karena nabrak lo, padahal itu gak sengaja dan gue tau lo yang salah, semua karena lo," sarkas Ana sembari terisak.
Zeya yang mendengar cerita itu tercekat, dia ingat saat itu dia ingin mengambil bola. Namun tidak melihat ke arah kanan dan kiri. Membuat Zeya dinyatakan koma selama 3 minggu.
"Ana ...." suara Zeya gemetar.
Ana turun dari kursi, mendekat ke arah Zeya dengan tatapan tajam dan kelam.
Ana menunjuk ke arah Zeya. "LO! SEMUANYA GARA-GARA LO PEMBUNUH! LO BUNUH IBU GUE, LO BIKIN AYAH MATI DI PENJARA, DAN LO JUGA BUNUH GALA!"
Bahu Ana naik turun, nafasnya memburu dengan isak tangis yang semakin menjadi. Ah Zeya ingat mimpi itu, gadis yang menangis itu ternyata dan tak lain Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Zeya [Revisi]
Teen Fiction[completed] Diharapkan Follow sebelum baca! "Gue sendiri, gue gak punya siapa-siapa--" _Ranting yang patah karena angin adalah perwakilan atas cerita Zeya. Zeya yang selalu sendiri, tenggelam atas sebuah luka. Sosok malaikat Zeya telah kalah dan ter...