Hallo gaes...
Ada yang kgn cerita She Is Zeya gak?
Jadii....Author bakalan lanjutin ceritanya yeeeey...
Buat yang lupa cerita yang part sebelumnya.
"Makasih udah buat gue senang hari ini," lanjut Zeya.
"Tapi ini gak sebanding sama kesalahan gue Zey," ucap Arsa merasa bersalah.
"Jangan bikin gue sedih Sa, gue pengen senang, kali ini aja Sa, ya?" ucap Zeya seakan dirinya tak pernah bahagia hidup di dunia ini.
"Okeyy," ucap Arsa seraya mengelus rambut Zeya lembut.
Setelah puas bermain, Arsa menghantarkan Zeya pulang. Karena besok mereka sekolah, jangan sampai mereka terlambat untuk bangun pagi. Besok Zeya harus latihan bernyanyi untuk lomba yang semakin hari semakin dekat saja. Zeya tidak mau menghabiskan kesempatan itu untuk bermalas-malasan. Hanya karena Arsa saja, Zeya tidak boleh malas untuk belajar.
•••
Oke udah inget? Yuk markica. Mari kita baca....
Setelah kemarin pergi bersama Arsa seharian, membuat mood nya sedikit baik sampai hari ini. Semoga saja tuhan memberikan kebahagiaan itu setiap saat. Jadi, Zeya tidak perlu membuang air mata yang berharganya itu.
Zeya menyantap semangkuk bakso di kantin. Gadis itu sedang bercanda dengan teman-temannya. Tapi seseorang menyunggingkan senyumnya di balik dinding kelas.
Gue gak akan tinggal diam Zeya. Lo tinggal tunggu aja tanggal mainnya! Lo pasti akan nyesel dan mohon-mohon sama gue, tunggu aja!
Rahangnya mengeras, mengepalkan kedua tangannya sambil menatap Zeya dari kejauhan. Bersungguh-sungguh tidak akan melepaskan Zeya di tangannya. Tunggu aja bitch!
•••
Zeya yang sudah hapal betul dengan gelagat aneh sahabatnya, memasang wajah malas. Sudah cukup Zeya tidak kuat lagi tuhan!
"Apa lo!" Tegas Zeya sambil menatap tajam ke arah gadis di sebelahnya itu.
Visya hanya terkekeh gemas melihat temannya yang marah itu."Kali ini aja Zey, gue mohon," rengeknya sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Knpa mata lo? Kayak orang pecak aja," tukas Zeya. Visya yang tak terima, memukul kepala Zeya sehingga gadis itu meringis.
Zeya merenungi nasibnya saat sahabatnya itu meminta Zeya agar berkencan dengan sepupunya.
"Mau ya?" tanya nya sekali lagi. "GAK," jawab Zeya. Cukup! Zeya tidak suka di paksa.
"Lo jodohin aja dia sama pantat panci." Zeya terkekeh geli, lalu mendapat tamparan dari temannya. Tenang saja mereka sudah biasa seperti itu. Visya tidak menampar kencang. Bahkan Zeya tidak merasakan sakit.
"Yaudah kalau lo gamau, tinggal nyari mangsa lain," ucap Visya. Akhirnya Zeya bebas dari masalah yang melibatkan dirinya itu.
Sudah waktunya para murid pulang ke rumah. Tapi untuk Zeya, ia akan mengikuti latihan bernyanyi untuk lomba yang semakin hari semakin dekat.
Sedangkan Visya hanya bosan saja selalu membuntuti Zeya kemana- mana. Sebenarnya Visya akan ada les tambahan 30 menit lagi. Dari pada ia harus pulang terlebih dahulu, Visya lebih memilih menghabiskan waktunya yang sebentar itu di sekolah, setelahnya ia langsung pergi ke tempat les.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Zeya [Revisi]
Novela Juvenil[completed] Diharapkan Follow sebelum baca! "Gue sendiri, gue gak punya siapa-siapa--" _Ranting yang patah karena angin adalah perwakilan atas cerita Zeya. Zeya yang selalu sendiri, tenggelam atas sebuah luka. Sosok malaikat Zeya telah kalah dan ter...