[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ]
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komennya. Makasih❤️
Happy Reading
_SIZ_Zeya merapatkan jaketnya kuat. Hujan yang lebat merubah suhu udara menjadi dingin. Zeya kembali menunggu Arsa yang akan menghantarkannya pulang. Arsa tadi masih di kantor untuk membantu membawa buku.
Zeya menatap jengah saat Salma dan Arsa datang ke parkiran secara bersamaan. Zeya berusaha bersikap biasa saja. Namun kenyataannya hatinya harus menahan cemburu.
"Zey gue minta maaf, gue gak bisa nganterin Lo pulang, tadi kak Ryan nyuruh gue anterin Salma," ucap Arsa.
Kak Ryan adalah kakak Salma, dia adalah ketua tim basket di sekolah. Zeya kembali memasang wajah kecewanya. Ini sudah biasa bagi Zeya. Zeya kembali harus mengalah, kalau tidak ini akan membuat masalah tersendiri dengan teman-teman Arsa. Hubungan Zeya dengan teman-teman Arsa memang kurang baik, entah apa alasan Zeya dibenci teman-temannya. Seperti ada masalah besar yang telah ia perbuat.
Terkadang Zeya merasa iri pada Salma. Yang selalu diperlakukan dengan baik, mungkin karena Salma dulunya adalah sahabat dari Rio, anggota geng Creever.
"Iya gapapa Sa," ucap Zeya mengalah. Dadanya kembali sesak. Haruskah Zeya berada diposisi ini?
Zeya kembali merapatkan jaketnya setelah mobil Arsa semakin jauh dari pandangannya.
•🌸•
Zeya menarik selimutnya sampai menutupi wajahnya. Setelah hujan-hujanan tadi, Zeya sepertinya demam. Karena suhu badannya yang tinggi. Zeya menggigil merasakan tubuhnya dingin.
Zeya kembali memejamkan matanya, namun gadis itu tidak bisa tidur. Kepalanya terasa sangat berat. Zeya melirik handphone yang ada di bawah selimut. Zeya berniat menelpon Arsa. Namun Arsa tak kunjung menjawab.
Disini lain Arsa sedang berkumpul dengan teman-temannya. Arsa bernyanyi diiringi dengan petikan gitar yang dimainkan oleh Rio. Tak sadar bahwa ada banyak panggilan tak terjawab dari Zeya. Karena Arsa memakai mode Silent- sehingga tidak tahu bahwa Zeya menelponnya.
Setelah beberapa lagu selesai, Arsa mengambil handphonenya. Arsa mengernyitkan dahinya ketika melihat beberapa panggilan dari Zeya yang tidak dia jawab.
Arsa menelpon balik ke nomor Zeya, ia khawatir akan gadis itu, takut kenapa-napa.
"Hallo Zey kenapa?" tanya Arsa.
"Lo kesini ya, gue mohon," ucap Zeya.
"Lo kenapa Zey?" tanya Arsa khawatir karena mendengar ucapan Zeya dengan sedikit meringis.
"Dingin Sa,"
Belum sempat Arsa membalas ucapan Zeya, gadis itu sudah menutup panggilan secara sepihak. Hal itu membuat Arsa khawatir.
Arsa mengambil jaketnya lalu memakainya. Tak lupa ia menggambil kunci mobilnya yang ada di meja.
"Mau kemana Lo, Sa?" tanya salah satu temannya.
"Ke rumah Zeya, Zeya sakit," ucap Arsa. Hal itu membuat teman-temannya menatap remeh.
"Sebenernya pacar Lo itu Salma atau Zeya sih?" ucap Rio. "Udahlah Sa, Lo gak perlu khawatir sama Zeya, Lo berlebihan Sa."
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Zeya [Revisi]
Novela Juvenil[completed] Diharapkan Follow sebelum baca! "Gue sendiri, gue gak punya siapa-siapa--" _Ranting yang patah karena angin adalah perwakilan atas cerita Zeya. Zeya yang selalu sendiri, tenggelam atas sebuah luka. Sosok malaikat Zeya telah kalah dan ter...