SIZ - 33. Terungkap

461 44 5
                                    

Haii semua....
Aku up lagi nih, yuk ah baca
Dan jangan lupa ramein nih cerita biar gk sepi🥰

~Happy Reading~

"ini dimana anjir?" tanya Zeya bingung.

"B-bunda? Bunda dimana?" Zeya melihat seorang bunda yang tersenyum manis ke arahnya. Namun menghilang begitu saja saat Zeya akan mengejarnya.

"Gue gak salah liat kan?"

Benar, Zeya sangat jelas melihat bundanya yang tersenyum ke arahnya. Zeya sangat merindukannya. Apa dia ada di surga sekarang? Apa dia sudah meninggal?

Zeya berlari mengejar bundanya yang menghilang begitu saja. Zeya berlari ke sana kemari, namun hasilnya nihil, Zeya tidak menemukan bundanya.

Zeya mendudukkan tubuhnya di rerumputan luas, dia sangat kesepian di sana. Tersadar, ternyata Zeya sedang berada di bawah alam sadarnya. Gadis itu mengingat terakhir kejadian yang menimpanya. Miris

"Hey, sendirian aja," celetuk suara seorang pria dari arah belakang. Zeya menoleh, kaget beserta senang yang Zeya rasakan sekarang ini.

"G-gala."

Pria itu ikut mendudukkan tubuhnya di samping Zeya. Tidak memalingkan wajahnya menatap pria di sampingnya itu. Sedangkan yang di perhatikan hanya tersenyum, menatap lurus ke depan merasakan angin yang mengelus kulitnya lembut.

"Gue tau lo capek Ca, tapi lo harus kuat, lo harus balik ke dunia lo," ucap pria itu kepada Zeya.

"Tapi La, Gue gak sekuat yang lo kira," jawab Zeya .

"Bukankah Zeya Allasya adalah gadis yang begitu kuat? Buktinya sampai sekarang, lo bisa hidup tanpa adanya gue," ujar pria itu.

"Setelah lo pergi, gue semakin jatuh La, semua benci gue, termasuk Arsakha Keenandra sekalipun," lontar Zeya.

"I know."

"Tau dari mana?" Zeya mengernyitkan dahinya. "Gue tau semua tentang lo, hadapin semua, keputusan ada di tangan lo, kalau lo gak berhasil meyakinkan mereka, lo mundur dari kehidupan mereka. Mulai hidup baru disana. Ada yang nungguin lo disana Zeya." timpal pria yang kerap kali dipanggil Gala.

"Balik sekarang, ada yang nyariin lo," ucap Gala sekali lagi.

"Siapa? bahkan orang yang peduli sama gue udah langka," ucapnya sambil tersenyum getir.

"Lo harus percaya sama gue."

"Tapi disini gue lebih tenang," ucap Zeya.

"Hey, ini bukan tempat lo, pergilah," tutur Gala.

"Gue aja gatau gimana caranya bisa balik," balas Zeya.

Zeya tidak tahu bagaimana caranya untuk keluar dari dunia ini, dan kembali ke dunia yang harusnya Zeya berada saat ini. Zeya saja bingung kenapa dia bisa ada di tempat seperti ini. Sangat indah di sini, apalagi tempat ini tenang, tidak seperti dunia aslinya. Penuh drama dan Zeya lelah mengikuti peran itu.

"Lo jalan lurus ke sana, kalau ketemu pintu putih masuklah, lo bakalan kembali," ucap Gala.

Zeya mengikuti arah yang ditunjuk Gala. Gadis itu mengangguk paham lalu kembali melirik Gala. Namun Zeya sangat terkejut kala Gala sudah tidak ada di sampingnya. Apa dia beneran Gala?

Zeya menyusuri jalan yang di penuhi rerumputan hijau, rasanya sangat jauh sekali. Pasalnya gadis itu sudah berjalan sangat jauh, tetapi belum sampai juga. Hamparan rumput ini sangatlah luas, hanya ada beberapa pohon disana yang berbuah lebat. Juga ada gunung di sisi kanan dan kirinya. Tetapi tujuannya saat ini hanyalah jalan lurus sampai menemukan pintu berwarna putih.

She Is Zeya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang