SIZ - 36. Pura-pura

417 33 8
                                    

Hallo ada yg nungguin?
Yuk capcus langsung kita baca!

~Happy Reading~

Matahari kini berpindah tempat, warna jingganya hampir hilang menjadi hitam. Gadis cantik berusia 17 tahun itu kini tengah membaca sebuah novel yang dibawa Alka. Pria itu sedang menjenguk Zeya.

Di dasar hatinya, pria itu selalu membatin. Memikirkan bagaimana jika Zeya tahu kebenarannya. Alka takut Zeya akan semakin jauh darinya. Menganggap kedekatannya selama ini hanya pura-pura.

Tetapi Alka tidak bisa menutupi kebohongan ini lagi, dia akan memberanikan diri untuk berkata jujur pada Zeya.

"Akhhh," teriak Zeya. Membuat Alka kelimpungan, khawatir akan keadaan gadis itu.

"Zey lo kenapa?" tanya Alka panik.

Zeya memegang dadanya yang terasa sesak, gadis itu berteriak. "Dada gue sakit akhhh."

Alka segera bangkit dari duduknya, segera memanggil dokter untuk meminta pertolongan.

"Dokter," teriak Alka sedikit panik.

Dokter pun datang menghampiri ruang rawat Zeya. Dokter segera memeriksa kondisi Zeya, Alka hanya menunggu di luar. Pria itu memainkan jari-jemarinya cemas.

Berselang beberapa menit, dokter itu keluar dari ruang rawat Zeya. Alka segera menghampiri dokter itu.

"Zeya kenapa dok? Baik-baik aja kan?" tanya Alka.

"Tidak ada apa-apa, hanya masalah ringan saja, nanti akan hilang seiring berjalannya waktu," jelas sang dokter. Alka hanya mengangguk, segera memasuki ruangan tersebut.

Alka kembali duduk di kursi sebelah Zeya. "Masih sakit?"

Zeya menggeleng. "Udah gak terlalu."

Ceklek

Mereka berdua menoleh ke arah pintu yang terbuka. Mencari tahu siapa yang datang. Zeya tersenyum simpul, ternyata Alvaro lah yang datang.

"Kak Alvaro."

"Haii Ca," sapa Alvaro pada adiknya itu.

"Zef lo ada di sini juga?" tanya Alvaro.

Hey Alvaro, Alka belum siap memberi tahu Zeya. Jangan memanggilnya Zefran.

"E-eh iya," ucap Alka tersadar dari lamunannya.

"Zef? Kakak kenal sama Alka?" tanya Zeya bingung.

Setahu Zeya nama pria di sampingnya itu Alka. Siapa Zef? Apa itu nama lain Alka? pikirnya.

"Dek dia temen gue," ucap Alvaro.

"Temen, maksud lo gimana kak?" tanya Zeya tidak mengerti.

"Biar gue yang jelasin," sela Alka menggantung, "nama asli gue Alka Zeffranio Anggara. Di sekolah gue, sering dipanggil Zefran. Gue salah satu sahabat abang lo dulu, tapi sekarang juga masih jadi sahabat. Gue adalah orang yang disuruh abang lo buat nyari tau lo, gue deketin lo biar gampang mata-matain lo," jelas Alka panjang lebar.

Mata Zeya membelakak, sedikit terkejut dengan pernyataan Alka. Terasa sesak didada gadis itu, entah kenapa rasa sakit itu muncul beriringan dengan air mata yang hampir saja lolos dari matanya.

Apa selama ini cinta seorang Alka juga hanya pura-pura? pikirnya.

"Sorry gue bohongin lo," lanjut Alka.

"I-iya, gue berterima kasih, karena lo gue bisa ketemu abang gue," ucap Zeya sedikit mengubah intonasinya. Ucapannya tampak memelas.

•••

She Is Zeya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang