SIZ - 40. Hukuman

415 36 9
                                    

Hai sorry baru up'
Jgn lupa vomment!

~Happy Reading

Entah sudah gila atau terlalu senang. Gadis itu cengengesan sambil menatap gelang hitam dengan gantelan bear yang sangat lucu terpasang di tangan kirinya.

Alvaro menatap Zeya jengah, mendengus ketika adiknya itu senyam-senyum sendiri seperti orang gila. Apa adiknya itu kesurupan?

Heh itu adikmu, bisa-bisanya dia berpikir seperti itu? Minta ditampol emang. Belum tau rasanya tampolan dari Zeya huh.

"Dek napa si lo senyum-senyum sendiri kayak gitu dari semalem, aneh dah lo, abis kesurupan apa gimana njir." Alvaro menoleh ke arah Zeya lalu kembali fokus ke jalan.

Mereka berada di mobil untuk pergi sekolah.

"Diem deh lo bang, ganggu aja!" ketus Zeya pada Alvaro.

"Dih?!!"

Lah Alvaro salah apa? Dia tidak berbuat apa-apa selain...

Ah sudahlah Zeya malas membahas pria di sampingnya itu. Tapi meski begitu, Alvaro adalah kakak yang paling baik dan sangat menyayanginya.

Alvaro yang dulunya cuek, tapi sekarang? Pria itu sangat bawel, apalagi jika menyangkut Zeya. Sedikit keposesifan Alvaro mampu membuat Zeya selalu kesal tapi ada sisi senangnya juga.

"Dek," panggilnya.

"Hh kenapa?" sahut Zeya.

"Anu..." Alvaro tampak gugup. Sudah seperti disidang guru BK saja!

"Apaan si bang, gak jelas lo!" Zeya mendelik.

"Cara nembak cewek gimana?"

Demi apa Alvaro bertanya soal seperti itu, biasanya pria itu tidak ingin bahas soal seperti itu, bahkan Alvaro tidak pernah dekat dengan seorang gadis manapun.

"Lo mu nembak cewek bang?" tanya Zeya dengan tatapan mata mengidentimigasi.

"Cuman jaga-jaga," ujarnya.

Zeya pun kembali duduk dengan punggung yang dia taruh pada sandaran kursi.

"Gue bisa ceritain pengalaman gue di tembak semalem sama Alka," ucap Zeya sambil tersenyum. Kembali mengingat kejadian itu lagi. Dirinya kembali tersenyum.

Rasanya sangat malu ketika pipi Zeya memerah disana.

"HAH?!"

Alvaro melongo kaget, dengan beraninya Alka mengambil peri kecilnya tanpa seizinnya. Itu tidak bisa dibiarkan!

"Jadi ini alasan lo mesem-mesem gak jelas dari kemarin?" Tampak Alvaro mendengus. Tidak ada yang cerita kepadanya. Kenapa?

"Lah jelas dong bang, kan Zeya senyum karena ada sebabnya," omel Zeya.

Benar juga ucapan Zeya, tapi tetap saja Alvaro tidak terima. Ingin rasanya ngarungin Zeya.

"Tuh bocah harus dihukum!"

"Siapa?"

"Pacar lo!"

"Abang mau ngapain Alka?" tanya Zeya cemas.

"Liat aja nanti!" jawab Alvaro seenaknya.

Awas saja jika Alka kenapa-napa, Zeya akan mogok makan sampai 3 hari.

•••

"Ngomong-ngomong nanti lo milih siapa Zey? Gak mungkin Arsa kan?" tanya Visya.

She Is Zeya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang