Haii kaliann
Aku up' pagi kali ini
Jangan lupa comment yang banyak!
Ramein guys~Happy Reading~
Masih ingat ketika Zeya melihat Arsa dan Salma di jalan? Ternyata yang dipikirkan Zeya salah besar. Bahkan yang menurut Zeya romantis sama sekali tidak.
Mari kita mengulang kejadian kemarin.
Flashback on
Salma memeluk tubuh Arsa, gadis itu terus saja menangis. Meminta maaf kepada Arsa, namun Arsa tidak membalas atau menjawabnya. Hanya menatap Salma dengan tatapan sulit diartikan.
"Siapa nama selingkuhan lo?" tanya Arsa penuh penekanan dengan menggunakan kata lo-gue.
"Aku gak selingkuh, itu cuman temen aku hiks" ucapnya sambil sesenggukan. Cih bulshit!
"Lepas," tegas Arsa.
"Enggak Arsa hikss aku minta maaf." Salma tidak juga melepaskan pelukannya.
"Emang ada temen gandengan tangan?" Arsa menatapnya datar.
Beberapa hari yang lalu, Arsa melihat Salma tengah berbelanja di mall dengan seorang pria. Arsa memang tidak mencari tahu lagi, karena Arsa sudah terlanjur malas dan emosi. Sebaiknya Arsa selesaikan saat pikirannya jernih.
"Kamu juga sering main kan sama kak Zeya, Aku gak suka kak Zeya, dia itu benalu di hubungan kita, dia itu jahat," ucapnya.
"Jahat, maksud nya?"
"Dia itu sering jahatin aku hikss, dia suka bully aku," ucap Salma. Jika Zeya tahu gadis itu menjelekan dirinya, sudah di cincang tuh mulut Salma!
"Emang ada bukti? Dengerin gue, Zeya itu sahabat gue, gak mungkin dia jahat," ucap Arsa tak percaya.
Salma memejamkan matanya, lalu mengepalkan tangannya kesal. Gadis itu!
"Gue pengen sendiri dulu." Salma menatap Arsa tak percaya.
Arsa melepaskan tangan Salma, pria itu menaiki motornya dan melenggang pergi meninggalkan Salma.
Salma segera menghapus jejak air matanya. Mengepalkan kedua tangannya. "Zeya." Salma menunjukkan senyum smirk nya. Sudah menyiapkan rencana yang cukup matang.
Flashback off
•••
"Zey lo gapapa?" Mika khawatir melihat Zeya yang tampak pucat. Zeya sedari tadi memegang perutnya, entah ada apa dengan Zeya.
"Gue gapapa kok," ujarnya tersenyum tipis.
"Mendingan lo ke UKS," timpal Visya. Merasa jengkel dengan sahabatnya itu.
"Males ah, gue pengen dapet nilai tambahan," ucap Zeya.
Visya menghembuskan nafasnya gusar, pasrah dengan keputusan Zeya. Memang gadis yang sangat keras kepala, pikir Visya.
Mereka kini tengah berada di lapangan, kebetulan kelas Zeya ada jadwal olahraga hari ini. Sebalnya, kelas Salma juga sedang berolahraga. Pasti Salma nempel terus sama Arsa!
Arsa terus mendribling bola basket, tangannya yang lihai membuat siapa saja terpukau. Pria itu kini tampak fokus dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya.
Arsa sudah mencetak skor cukup tinggi. Zeya mendekat ke arah Arsa, pria itu sudah selesai praktek. Zeya menggenggam sebuah air mineral, ingin memberikannya untuk Arsa.
"Arsa," teriak Zeya dari sisi lapangan.
Arsa menoleh, tersenyum kepada Zeya. Salma yang berada di pinggir lapangan langsung berlari ke arah Arsa. Tidak bisa membiarkan Zeya dekat dengan Arsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Zeya [Revisi]
Fiksi Remaja[completed] Diharapkan Follow sebelum baca! "Gue sendiri, gue gak punya siapa-siapa--" _Ranting yang patah karena angin adalah perwakilan atas cerita Zeya. Zeya yang selalu sendiri, tenggelam atas sebuah luka. Sosok malaikat Zeya telah kalah dan ter...