"shit!"
"Pergi aja bangs*t!!!"
"Gak." Alstar membantu Devon yang terkapar di tanah.
"Pergi anjing! selamatin diri lo! kita di kepung!" Ucap Devon yang merasa sudah tak kuat untuk bangkit, karena luka yang ia dapatkan begitu parah sehingga membuatnya terkapar di tanah.
Ia menolak Alstar untuk membantunya. Pikir Devon saat itu adalah, Alagars tidak boleh kehilangan dua nyawa sekaligus. Lebih baik ia yang habis di bantai dari pada harus mati bersama Alstar.
Saat itu ketika pulang sekolah Alstar dan Devon bertemu dengan geng motor yang di ketuai oleh Johan. Merpati, nama geng motor Johan begitu membenci Alagars karena Alagars selalu saja menang darinya.
Salah satu anggota Merpati melihat kedua orang itu dari kejauhan. Dengan segera ia memberitahukan kepada ketua dan anggota yang lain. Padahal Alstar dan Devon tidak ingin ribut saat itu. Karena mereka berdua tidak membawa anggotanya yang lain, mereka hanya ingin melewati jalan menuju ke rumah mereka tanpa mereka tahu kalau jalan itu di penuhi anak-anak Merpati.
"Bitch." Umpat Alstar.
Kedua orang itu memberhentikan motor mereka dan melihat ke arah gerombolan anak Merpati yang datang dari arah depan.Pantang bagi kedua orang itu untuk memutar balikan motornya. Devon turun dari motor begitu pula dengan Alstar.
"Gede juga nyali lo dateng ke sini cuma berdua. Mana anggota lo yang lain," ujar Johan dengan nada yang seolah meremehkan.
"Mungkin kemarin-kemarin gue kalah dari lo. Tapi sekarang, gue pastikan Merpati menang. Dan gue pastikan Alagars bakal kehilangan dua nyawa." Johan tertawa remeh.
"Langsung ajalah bantai anjing!" Ucap seseorang dari belakang Johan yang berlari ke arah Alstar dan Devon sambil membawa kayu. Di ikuti oleh anggota yang lain, yang bisa di perkirakan ada sepuluh orang.
Mereka saling baku hantam satu sama lain.
BUGHHH
Sebuah bogeman mengenai pipi Devon. Sehingga membuat laki-laki itu terhuyung ke samping.
"BAJINGANNN!!" Dengan segera Devon menendang dada orang itu hingga membuatnya terjatuh. Devon mendekat,lalu menarik kerah baju musuhnya itu dan melayangkan bogeman yang berhasil membuat orang itu mengeluarkan darah segar di sudut bibirnya dan juga di hidungnya.
Tiba-tiba saja pukulan keras yang berasal dari tongkat baseball dari arah belakang berhasil membuat Devon tersungkur ke tanah.
"ARGHHHHH" ringis Devon.
Darah segar keluar dari kepala bagian belakang yang terkena pukulan keras dari tongkat baseball. Melihat Devon yang terkapar di tanah membuat musuhnya itu menendangi tubuh Devon dan memukul kepala Devon yang sudah mengeluarkan darah menggunakan batu bata berharap laki-laki itu lenyap.
Sementara Alstar, ia tengah melawan Johan. Johan melayangkan pukulan dari kayu yang ia bawa ke arah wajah tampan milik Alstar, dengan segera ia menghindar.
"Ck!" Johan berdecak saat pukulannya itu meleset. Alstar tertawa remeh dengan segera ia menonjok wajah Johan yang sukses membuat darah segar keluar dari hidung ketua geng itu.
Alstar melihat ke arah Devon yang terkapar di tanah sambil di tendangi habis-habisan oleh tiga anggota Merpati. Melihat itu mata Alstar tiba-tiba memerah dan urat-urat yang ada di lehernya seolah ingin keluar.
Alstar berniat pergi menghampiri Devon tapi di tahan oleh Johan.
"Ett mau kemana lo bangsat."Alstar membalikan badannya ke arah Johan lalu menyikut wajah Johan membuat laki-laki itu sedikit terhuyung ke samping. Alstar menendang perut Johan membuat laki-laki itu terjatuh. Tidak sampai di situ, Alstar juga menendangi perut dan wajah Johan secara brutal membuat laki-laki itu benar-benar tak berdaya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSTARAN [END]
Teen Fiction"Pergi aja bangs*t!!!" "Gak." ------- "Janji sama gue Star, setelah ini lo harus jadi pengganti gue. Alagars butuh ketua." ------- "Gue cuma gak nyangka aja, ini cepet banget Bri." ------- "Papah dengar kabar kalau Devon meninggal, ini semua pasti k...